Love In Sunset - BAB 26 RAHASIA

“Aku berkata , aku akan menceritakan semuanya padamu.” Henry terburu-buru untuk bangun, sudut baju sampai menyentuh cangkir teh, suara cangkir teh yang terjatuh, Cairan cokelat muda ditaburkan di atas meja.

Pria misterius itu berdiri dan mengulurkan tangan dan menekan bahu Henry : "Jangan khawatir, katakan dengan pelahan-lahan , aku masih punya waktu."

“ Empat tahun yang lalu , dikarenakan investasiku yang tidak baik, perusahaan Henry menghadapi masa krisis kebangkurtan. Sama seperti keadaan sekarang, tidak ada orang yang bisa mengulurkan bantuan.

Ketika saya tidak ada jalan keluar, Yuda yang berinisiatif datang mencariku, dia mengatakan bahwa dia pasti akan mengukurkan tangannya untuk membantu , membantu perusahaan Henry melewati masa kesulitan , syaratnya adalah ······”

Dilihat dari masa lalu, satu demi satu datang, diibaratkan seperti pisau, pisau yang pelan-pelan menancap di hati Henry, dia menutup matanya , terasa tersedak: "Syaratnya adalah pernikahhan antara keluarga Vincent dan Henry."

Saya sama sekali tidak berpikir mengambil kebahagiaan putri sendiri digantikan dengan kekayaan , akan tetapi banyak orang yang mengudurkan diri dari perusahaan Henry, saya tidak bisa tidak peduli , ada banyak orang yang menghabiskan hidupnya di perusahaan Henry, Jika Perusahaan Henry bangkrut , mereka harus bagaimana …….. jika dari awal tahu bisa membahayakan Christine, saya…. Saya harus mengatakan apa dan juga tidak akan berbuat begini.”

Mengingat segala hal yang pernah di perbuat untuk putrinya, menyalakan diri sendiri , pisau yang menusuk ke kulit , merobek daging dan darah , langsung menyodok ke jantung, pasangan perusahaan Henry tidak dapat bersuara, seluruh tubuhnya menjadi gemetar .

“Kami menelepon Christine yang berada luar negeri mengatakan segala hal yang terjadi di sini, Chritine menolak, mengatakan bahwa dia sudah memiliki orang yang dicintai. Dan mengatakan masih ada cara, membantu keluarga Henry untuk melewati masalah krisis. Perusahaan Cheng semakin krisis dan parah, kita tidak dapat menunggu, dengan tidak sabar saya dan istri saya pergi ke luar negeri, mencari Christine, menahannya di rumah. Dan mengancamnya untuk mengatakan bahwa jika dia tidak menyetujui pernikahan ini, dia tidak akan dibiarkan keluar .”

Setelah putrinya meninggal dia selalu tidak berani keluar dari pikirannya, udara berubah menjadi jarum, setiap nafas itu, akan membuat jantung dan paru-parunya bernanah.

Jika bukan karena ketegasannya di masa lalu, bagaimana mungkin putrinya sendiri yang begitu cantik bisa berada disini?

Dia adalah orang berdosa, dan dosanya begitu dalam sehingga dia tidak mampu membayarkanya.

Dia duduk di atas kursi, tubuhnya semakin gemetaran .

Lucy yang sejak pagi sudah di sampingnya menangis, dan tidak bisa berhenti.

Sementara itu , Henry menjadi tenang: "Kemudian, Christine tahu bahwa pacarnya menderita penyakit darah yang parah dan hidupnya sedang sekarat. Diperlukan transplantasi sumsum tulang untuk menyelamatkan hidupnya. Tetapi saat itu belum dapat menemukan sumsum tulang yang cocok. Christine memohon kepada Yuda untuk menyelamatkan pacarnya. Dia juga mengatakan bahwa jika Yuda bisa menyelamatkannya, dia berjanji akan menikahi keluarga Vincent.

Pada saat itu, kami masih tidak tahu bahwa mereka berdua adalah saudara tiri, dan mereka menyampaikan kata-kata Christine kepada Yuda, membiarkannya menggunakan kekuasaan keluarga Vincent untuk membantu menemukan sumsum tulang belakang yang cocok.

Tanpa diduga, Yuda mengatakan bahwa sumsum tulangnya dapat menyelamatkan Vincent, tetapi persyaratannya adalah Vincent menyumbangkan kornea kepadanya. Pada saat itu, Yuda mengalami kecelakaan mobil dan menunggu transplantasi kornea.

Demi Vincent, Christine berjanji untuk mentransplantasikan kornea matanya ke Yuda , dan menjadi rahasia di antara mereka.

Kami menolak, dia berlutut dan menangis kepada kami, Dia berkata bahwa Vincent telah menderita penyakit yang begitu berat, dan tidak dapat menderita lagi.

Dia mencintainya , bersedia mengorbankan segalanya demi dia.

Demi perusahaan, aku dengan ceroboh berjanji kepadanya ... Itu semua salahku, aku tidak berpikir bahwa Yuda bajingan ini akan menjadi seperti ini padanya, saya yang menyelakakan Christine, aku menyelakakan putriku satu-satunya ... "

Henry menangis tanpa bersuara , tubuh yang gemetaran , Lucy berdiri di sampingnya , mendekatinya , keduanya menangis.

Di kamar sebelah , melihat siaran langsung di layar ponsel, Vincent memegang erat ponsel, dan tangannya bergetar sampai pucat sampai transparan.

Kalimat dan kata-kata Henry tampil di layar, seperti menjadi jarum halus dan tipis, dan kemudian menusuk ke dada kirinya untuk beberapa waktu, menyengat hatinya, sakit seperti api neraka.