Love In Sunset - BAB 28 TUJUAN
Ketika melihat foto kesedihan Vincent, di depan batu nisan Christine, Suci melipat kedua tangan dan menggengam ponsel dengan erat, punggung tangan yang kasar.
Dia menatap layar ponsel, tatapan mata yang dingin berubah menjadi tajam seperti pisau, hampir mencungkil telepon menjadi dua lubang besar.
“ Vincent, aku adalah tunanganmu, kamu tidak seharusnya melakukan ini terhadapku karena biksu sialan itu.”
Suci mencabik-cabik giginya, melempar ponsel dengan sekuat tenaga, ponselnya terjatuh ke atas sofa.
Langit semakin gelap, ruang yang luas terasa sepi, Suci duduk di sofa, menatap lurus ke pintu apartemen.
Suara pintu terbuka, kemudian, tiba-tiba dia bangkit, pintu dibuka orang dari luar, Vincent dengan basah kuyup berjalan masuk dari luar.
Suci berlari ke kamar mandi dan mengambil handuk ke luar, dia menyambutnya, dengan hati-hati mengusap rambut Vincent dengan handuk.
“ Kemana kamu pergi, keringkan rambutmu, atau kamu akan masuk angin.”
Vincent tidak berbicara, mengulurkan tangan dan menarik tangan Suci, memeluknya dengan paksa.
Suci bersandar di bahunya yang basah, dan salah tingkah.
“ Hanya kamu yang jujur, hanya kamu yang baik terhadapku.”
Suci tiba-tiba menegang, salah tingkah berubah menjadi kejutan.
Vincent, akhirnya kamu mengetahui kebaikanku? Masih belum terlambat untuk menyadarinya.
“ Suci, menikahlah denganku!”
Suaranya yang serak berdering di telinga, Suci merasa jantungnya berhenti, suka cita yang kuat tiba-tiba datang, bahkan bernafas dengan tergesa-gesa, dia terdiam beberapa detik, setelah melepaskan diri dari pelukan Vincent, dan menatapnya: “ Vincent, kamu tidak berbohong kepadaku, apa yang kamu bicarakan adalah sungguh?”
Vincent membungkuk dan menatap Suci, mata mekar dengan kelembutan :” Bodoh, apakah ada proposal pernikahan yang palsu?”
“ Ini tidak sesederhana yang kamu pikirkan.” Di villa pinggiran kota, Yuda duduk di sofa dengan kaki bersila, sambil mengguncang gelas anggur merah di tangannya, alisnya agak tipis.
Dia memangang Suci yang duduk di seberang, di selimuti kabut asap.
Yuda memahami perasaan Vincent terhadap Christine, bagaimana dia bisa melupakannya dengan begitu mudah, dan berpaling kepelukan wanita yang lain, pasti ada sesuatu di dalamnya : “ Kamu tidak bahagia terlalu cepat. Aku merasa bahwa dia menikahimu untuk suatu tujuan.”
“ Saya menganggap kata-katamu ini sebagai kebahagiaan kita. ” Suci juga mengguncang gelas anggur merah yang di tangannya, dan meminum seteguk kecil. Ketika dia menemui Yuda, dia merasa tidak puas.
“ Jangan sampai dia menjualmu, kamu masih membantunya menghitung uang. Lagipula, apakah kamu benar-benar bersedia menikahi pria yang di hatinya ada wanita lain? “ Yuda membencinya dan memicingkan mata terhadap Suci, bibirnya melengkung dingin.
Suci menyeringai bibirnya: “ Lalu Kenapa? jika aku mau menikah dengannya itu akan baik. Siapapun yang ada di dalam hatinya tidak ada gunanya, orang itu sudah mati, sudah pergi ke neraka, bisakah dia naik dari neraka untuk berebut denganku ? Selain itu, saya memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri, mungkin akhirnya dia tahu dan merasakan kalau aku baik kepadanya, jadi ingin menikahiku.”
“ Jadi, untuk apa kamu datang menemuiku ? dengan kebahagianmu menyakitiku?” Yuda mendongak dan minum segelas anggur merah, keadaan pikiran agak kalut.
Suci juga minum segelas anggur merah, berdiri dengan anggun :” tentu saja tidak, saya hanya datang memberi tahumu, sekarang dia telah menjadi milikku, aku tidak membiarkan siapapun untuk menyakiti Vincent, termasuk kamu. “
Setelah dia selesai mengatakannya, dia meletakkan gelas anggur merah di atas meja di depannya, Pria dengan wajah muram sedikit menyeringai, berbisik lembut, berbalik dengan bangga, dan berjalan menuju vila dengan langkah anggun.
Novel Terkait
You're My Savior
Shella NaviWahai Hati
JavAliusBretta’s Diary
DanielleEverything i know about love
Shinta CharityMr Huo’s Sweetpie
EllyaMi Amor
TakashiMy Tough Bodyguard
Crystal SongLove In Sunset×
- BAB 1 APAKAH KAMU TIDAK BISA MENGENALIKU?
- BAB 2 TERYATA SUNGGUH KOTOR!
- BAB 3 TAMU
- BAB 4 MENGHANCURKAN DIA
- BAB 5 KEDUA TANGAN YANG RUSAK
- BAB 6 MEMIJAT TAMU
- BAB 7 PUTRA
- BAB 8 KEASLIAN DNA
- BAB 9 Mengantar Anak Keluar Negeri
- BAB 10 MATILAH KAU! ANAK HARAM!
- BAB 11 LEPASKAN!
- BAB 12 Memohon Kematian
- BAB 13 PERGI
- BAB 14 MEMORI
- BAB 15 TIDAK BOLEH
- BAB 16 MATI
- Bab 17 BATU NISAN
- BAB 18 KEBENARAN
- Bab 19 KAKI TANGAN
- BAB 20 KEBOHONGAN
- BAB 21 KONSPIRASI
- BAB 22 KEBENCIAN YANG MENDALAM
- BAB 23 RACIKAN OBAT
- BAB 24 UMPAN
- BAB 25 TRANSAKSI
- BAB 26 RAHASIA
- BAB 27 LAMARAN
- BAB 28 TUJUAN
- BAB 29 MULAI...
- BAB 30 TOLONG
- BAB 31 KEPERCAYAAMN
- BAB 32 KEJUTAN
- BAB 33 PERNIKAHAN
- Bab 34 BALAS DENDAM
- BAB 35 MEMBATALKAN PERNIKAHAN
- BAB 36 MENJIJIKKAN
- BAB 37 ORANG GILA
- BAB 38 PENGAKUAN
- BAB 39 TERLAHIR KEMBALI
- BAB 40 MEMBANTUNYA UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA
- BAB 41 TERIMA KASIH
- BAB 42 MELEPASKAN
- BAB 43 SEHARUSNYA TIDAK
- BAB 44 JANGAN MENANGIS
- BAB 45 AYAH
- BAB 46 BERANI KAMU!
- BAB 47 BERKUMPUL
- BAB 48 BERSATU KEMBALI
- BAB 49 AKHIR YANG INDAH