Love In Sunset - BAB 25 TRANSAKSI
Henry masih belum menyelesaikan perkataannya ,lalu sudah dipotong oleh Jason : “Henry, secara logika berbicara tentang hubugan dua keluarga kita, perusahaan Henry sedang mengalami kesulitan , aku seharusnya membantu, tapi kali ini aku benar-benar tidak bisa membantu, aku tidak bisa demi membantumu, sehingga keluarga Vincent akan berada dalam kondisi kehancuran.
Jatung Henry bergetar, senyuman yang ingin terlihat sopan kepada Jason, senyuman yang terlihat lebih jelek daripada menagis : “Maaf mengganggu Pak Vincent.”
Napas dan nadanya sedikit bergetar. Ketika balik badan, punggung yang telah berhenti tiba-tiba membungkuk ke bawah. Orang yang biasanya kelihatan begitu semangat, dalam waktu singkat telah berubah menjadi seperti orang tua yang begitu lemah.
“Perusahaan Henry , jangan khawatir, pasti ada cara . “ Lucy mengejarnya, menangkap tangannya , Cahaya yang cerah menarik bayang-bayang mereka, dan bayang-bayang tipis itu tampak memancarkan suasana putus asa.
Keduanya saling bergandengan kembali ke rumah. Ketika mereka melihat gerbang emas berwarna hitam yang disegel, pasangan suami istri itu tidak dapat tahan melihatnya pun menangis.
Terdengar suara batuk di tenggorokan, menyela tangisan yang tak bisa ditahan suami dan istri itu. Henry dan Lucy mengangkat kepala menegok , melihat seorang lelaki jangkung berjas hitam berdiri di depan mereka.
Mata pasangan itu tiba – tiba saja berhenti menagis .
“Kamu siapa ? “ Henry dengan segera menghapus air matanya, dengan tersedak-sedak mengatakannya.
"Ini bukan masalah. Yang terpenting adalah aku bisa membantu perusahaan Henry melewati masa kesulitan." Pria asing itu membisikkannya, wajahnya yang tenang, dan kata-katanya dilontarkan dari mulutnya.
Pasangan itu saling memandang dan mereka tidak bisa menyembunyikan keraguan mereka.
…………
Aroma teh yang harum, musik yang menenangkan perlahan mengalir, dan teh tersebar di udara, menyenangkan.
Dari lantai dua melihat keluar jendela, dapat melihat danau buatan. Cuaca yang cerah, cabang-cabang pohon willow di kedua sisi danau buatan bertiup angin sepoi-sepoi, dan ombaknya berdesir.
Lingkungan yang menyenangkan seperti itu masih tidak bisa menghilangkan kabut dari keluarga Henry.
Henry mengenggam bagian tulang tangan cangkir teh itu perlahan menjadi putih , dia mengambil napas dalam-dalam, memandang ke atas dan menatap pria asing tersebut dengan arah yang berlawanan: "Kamu benar-benar ... dapat membantu perusahaan Henry melewati masa kesulitan?"
Pria misterius itu sedikit menamparkan pipinya , dan wajah dingin itu memaparkan kepastian: "Tentu saja, jika tidak, aku tidak harus datang untuk menemui kalian. Tapi aku mempunyai suatu syarat.”
“syarat apa ? “ tangan Henry bergetar, teh dalam cangkir yang panas, dan beberapa di antaranya melompat keluar dari cangkir dan terjatuh di atas meja. Dia memandang pria misterius itu, seperti orang yang akan di telan air yang memegang jerami terakhir untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Itu hanya dasar tetapi juga mengungkapkan rasa takut. Dia tidak tahu apakah syarat yang dikatakan pria misterius itu bisa dilakukan.
Persyaratan tahun lalu telah membuatnya sakit, lebih baik mati daripada hidup.
“Pertama, masalah aku membantu Perusahaan Henry ini, kamu tidak boleh mengatakan apa pun kepada siapa pun.” Pria misterius itu mengatakannya, melihat pasangan suami istri perusahaan Henry dengan kehangatan.
Syarat ini tidak terlalu susah, dan mudah dilakukan .
Henry menganggukan kepala lagi dan lagi, lalu menoleh dan menatap Lucy, Lucy memberikan tatapan yang menandakan pasti bisa melakukannya.
"Ini kamu tidak perlu khatawir, saya dan istriku tidak akan mengatakan setengah kata pun."
“Kedua, katakan padaku tahun lalu mengapa Christine kembali dari luar negeri dan menikah dengan Yuda. Apa yang terjadi pada waktu itu?”
“Jangan berbohong, kalau tidak saya tidak akan membantu.”
Tangan kanan pria misterius itu mengetuk secara beraturan dan suaranya seperti drum yang menghantam hati henry dan istrinya.
Keduanya saling memandang, bawah mata muncul sebuah kesedihan.
Pada awalnya, mereka juga berjanji pada Yuda , untuk tidak mengatakan setengah katapun masalah di tahun lalu.
Di mata suami istri itu yang tampak ragu , lelaki asing itu mengambil kembali jarinya dan menampilkan senyum yang tenang di bibirnya. Dia menegakkan badan dan membuat posisi untuk pergi: "Sepertinya kalian tidak ingin mengatakannya, kalau begitu ..."
Novel Terkait
Cinta Dan Rahasia
JesslynMy Only One
Alice SongIstri Pengkhianat
SubardiMy Goddes
Riski saputroThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlAfter Met You
AmardaLove In Sunset×
- BAB 1 APAKAH KAMU TIDAK BISA MENGENALIKU?
- BAB 2 TERYATA SUNGGUH KOTOR!
- BAB 3 TAMU
- BAB 4 MENGHANCURKAN DIA
- BAB 5 KEDUA TANGAN YANG RUSAK
- BAB 6 MEMIJAT TAMU
- BAB 7 PUTRA
- BAB 8 KEASLIAN DNA
- BAB 9 Mengantar Anak Keluar Negeri
- BAB 10 MATILAH KAU! ANAK HARAM!
- BAB 11 LEPASKAN!
- BAB 12 Memohon Kematian
- BAB 13 PERGI
- BAB 14 MEMORI
- BAB 15 TIDAK BOLEH
- BAB 16 MATI
- Bab 17 BATU NISAN
- BAB 18 KEBENARAN
- Bab 19 KAKI TANGAN
- BAB 20 KEBOHONGAN
- BAB 21 KONSPIRASI
- BAB 22 KEBENCIAN YANG MENDALAM
- BAB 23 RACIKAN OBAT
- BAB 24 UMPAN
- BAB 25 TRANSAKSI
- BAB 26 RAHASIA
- BAB 27 LAMARAN
- BAB 28 TUJUAN
- BAB 29 MULAI...
- BAB 30 TOLONG
- BAB 31 KEPERCAYAAMN
- BAB 32 KEJUTAN
- BAB 33 PERNIKAHAN
- Bab 34 BALAS DENDAM
- BAB 35 MEMBATALKAN PERNIKAHAN
- BAB 36 MENJIJIKKAN
- BAB 37 ORANG GILA
- BAB 38 PENGAKUAN
- BAB 39 TERLAHIR KEMBALI
- BAB 40 MEMBANTUNYA UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA
- BAB 41 TERIMA KASIH
- BAB 42 MELEPASKAN
- BAB 43 SEHARUSNYA TIDAK
- BAB 44 JANGAN MENANGIS
- BAB 45 AYAH
- BAB 46 BERANI KAMU!
- BAB 47 BERKUMPUL
- BAB 48 BERSATU KEMBALI
- BAB 49 AKHIR YANG INDAH