Love In Sunset - BAB 30 TOLONG

Dini hari, di rumah tua Keluarga Vincent.

Pelayan rumah tetangga Paman Tian di penuhi dengan pepohonan sepanjang jalan: “Tuan Besar, Tuan Muda, kabar buruk.”

“ada masalah apa kenapa terlihat gelisah.”Keluarga pak Vincent sedang makan sarapan sekeluarga, mendengar suara Paman Tian, Jason meletakkan mangkuk bubur yang di tangannya, sedikit mengerutkan kening, dengan tatapan yang tidak menyenangkan menatap Paman Tian.

“Karena, Paman Tian, kenapa kamu semakin tua semakin tidak stabil.”Yuda meyambungkan percakapannya.

Paman Tian dengan napas yang terengah-engah, dan tidak seragam: “Tuan Besar, Tuan Muda, di depan pintu … Kalian… pergi lihat saja pasti akan tahu. ”Di depan rumah tua keluarga Vincent, Banyak yang berbaris orang telanjang yang memar di seluruh badan dan mata tertutup.

Dari luka mereka menetaskan darah segar menetes di lantai beton biru, dan mengeluarkan bau busuk.

Melihat peristiwa ini, Jason yang sudah biasa dengan peristiwa ini tidak merasa kaget, dengan ini memberitahukannya masalah ini ada hubungannya dengan putranya, dia menatap Yuda dengan tatapan tegas: “Apa yang terjadi?”

Angin bertiup, bau darah yang menyengat, Yuda yang mencium aromanya muntah, dia menggelengkan kepalanya, dan memberikan tatapan yang Yuda tidak dikenalnya.

“Tolong! tolong!”pemilik toko pijat bangun, suara yang lemah untuk meminta tolong.

Meskipun dia telah dipukuli sampai tidak ada bentuk, tetapi Yuda tetap mengenal suaranya, dia tiba-tiba menegang, suara napas yang semakin berat: “Masih berdiri disini untuk apa, cepat singkirkan semua ini, jika di lihat oleh orang akan di sebarkan lewat internet, mau taruh dimana muka Keluarga Vincent.”

“Yuda! Apakah kamu ada menyinggung seseorang?”Jason bergegas menghampiri putanya, tidak hanya raut wajah ataupun nada bicaranya, membawa amarah yang tidak dapat ditahan.

“Ayah, menyelamatkan orang lebih penting. Reputasi Keluarga Vincent lebih penting.”

“Rintangan!”Jason mendengus, dan bergegas balik masuk ke rumah Vincent.

Yuda menatap Paman Tian, Paman Tian dengan segera mengarahkan para pelayan Keluarga Vincent untuk bekerja kembali.

Sebentar damai, sebentar rusuh.

Noda darah yang di taburkan di pintu keluarga Vincent dua hari yang lalu belum mengering，Yuda menemukan bahwa beberapa orang yang dulu menggangu Christine di rumah tua keluarga Vincent dan membiarkannya telanjang di depan pintu rumah Keluarga Vincent.

Yuda marah dan melompat dengan kasar: “Pergi periksa, harus mendapatkan bukti, saya ingin tahu sebenarnya siapa yang melakukannya di balik ini semua.”

Sebenarnya, dari awal dia sudah punya jawaban, selain Vincent tidak akan ada orang yang tahu mengenai masalah ini. Jika dia memiliki bukti yang kuat, maka bisa mendapatkan bukti yang di lakukan Vincent dan orang yang mati telanjang di lantai itu.

Vincent berbuat begitu, hanya ingin menunjukkan kekuatannya.

Hanya karena Vincent bagaimana mungkin membiarkannya jatuh ke tangan Yuda. Anak buah Yuda menyelidikinya selama satu minggu penuh, tidak ada petunjuk yang di temukan.

Vincent, kamu berbuat begini terhadapku, aku tidak akan begitu sana melepaskannya!

Yuda teringat kepada Suci, tetapi dia dengan bergegas meneleponnya.

Di Villa keluarga Suci, Suci sedang mempersiapkan barang untuk keluar negeri, dia baru saja membujuk Vincent untuk menetap di luar negeri.

Selama meninggalkan kota yang berisi bayangan wanita sialan itu, dia percaya Vincent pasti akan benar benar mencintai dirinya sendiri. Dia tidak memberikan kesempatan Vincent untuk menyesal, jadi dari awal dia sudah memesan tiket pesawat untuk meninggalkan kota Z, dan dia tidak sabar untuk memulai hidupnya yang baru.

Melihat layar ponsel, dia dengan tidak sabar merapikan hiasan wajahnya, tetapi dia tetap mengangkat telepon: “Halo, saya dan Vincent sedang mempersiapkan barang-barang untuk keluar negeri, dia tidak akan lagi mengancam posisimu di keluarga Vincent sampai ke kota Z, jadi kamu jangan khawatir.”