Love In Sunset - BAB 46 BERANI KAMU!
Yuda mengangkat pistolnya, menghadap ke arah Vincent, sepasang matanya yang merah dengan kebencian yang mendalam.
Vincent hanya merasa dingin, nafasnya tergenang di sisi mulutnya yang mengangkat kesedihan: “Christine, jangan menangis, terlebih jangan memohon kepadanya. Saya bisa melihat wajah kalian yang terakhir kalinya, sudah cukup.”
Dari wajah Vincent yang tenang, lebih membuat Yuda marah, dia mendadak menarik pelatuknya.
Suara tembakan, darah yang merah itu mengalir keluar dari kepala Vincent.
Mata Vincent mendadak menegang, dia melihat ke arah Christine untuk terakhir kalinya, postur tubuhnya yang tinggi bergemetar, mendadak jatuh ke tanah.
Christine melotot dengan kedua matanya yang besar dengan terkejut, darah pada kening Vincent tak hentinya membesar di mata Christine. Akhirnya darah yang tiada batasnya yang melandanya.
Rasa sakit yang belum pernah ada sebelumnya menyebar di hatinya, seketika menyebar ke seluruh daging dan tulangnya, diikuti dengan seluruh pori-pori yang ikut menyerapnya, dia sama sekali tidak bisa menahan sakit ini, tubuhnya yang kurus itu gemetaran.
“Vincent!” dengan tenaga ia mendorong Yuda, berlari menuju ke arah Vincent.
Christine memeluk kepala Vincent, menepelkan wajahnya ke pipi Vincent, wajahnya masih ada kehangatan yang belum hilang, temperatur yang begitu menyedihkan itu, membuat hatinya seketika jatuh ke dalam neraka: “Kenapa kamu bisa bodoh seperti ini, saya sudah berbuat begitu banyak, yaitu untuk membuatmu agar bisa hidup dengan baik.
Vincent, kamu masih belum tahu, saat kamu menolong saya keluar dari tangan penjahat orang asing itu, saat saya melihat luka yang besar di tanganmu demi menyelamatkan saya, saya bersumpah di dalam hati, seumur hidup ini saya mau memperlakukanmu dengan baik, menggunakan hak saya, takkan membiarkanmu mendapat kesakitan sedikitpun.
Maka saat kamu terkena sakit parah, demi menyelamatkanmu, saya menggunakan cara yang ekstrim itu.
Saya tidak takut kepahitan, saya juga tidak takut kesakitan, apalagi tidak takut kamu membenci saya, hal yang paling saya takutkan adalah kehilanganmu. Kamu sudah mati, kehidupan saya menjadi tak berarti, namun tidak apa, entah itu naik surga atau masuk neraka saya pun akan menemanimu.”
Dia berkata sambil mengangkat bibirnya sedikit, bibirnya dinodai ketabahan, dia mengulurkan tangannya untuk menyeka air matanya, menundukkan kepala dan menggunakan bibir pucat yang gemetaran itu dan dijatuhkannya dengan lembut ke bibir Vincent yang tidak ada darah itu.
Segera ia memutar kepalanya, menghadap ke arah Yuda dan berlutut: “ Tuan Yuda, anggap saya telah memohon kepadamu, lepaskanlah anak saya, dia masih begitu kecil, dia tidak bersalah.”
Mata Yuda mendadak menegang, badannya yang tinggi besar tanpa sadar mundur beberapa langkah, dia menggunakan segenap tenaga, tanpa diduga masih dikalahkan sepenuhnya seperti ini.
Seperti ada kekuatan yang seketika menariknya, pistol yang digenggamnya mendadak jatuh, Christine menggunakan kesempatan ini untuk merebut pistol itu, mendadak mengarahkan pistol ke pelipisnya.
Suara tembakan, Christine menutup sepasang matanya, menunggu kematiannya dengan tenang. Hanya sedetik, dua detik......hitungan detik berakhir, dia tetap tidak merasa kesakitan.
Cairan yang lengket itu meluncur di pipinya, jatuh di bibirnya, mengeluarkan aromna makanan.
Sepasang mata Christine membuka besar, menggunakan tangannya menyentuh cairan itu dan menaruhnya di mulutnya, baru menyadari cairan ini sama sekali bukanlah darahnya, melainkan saus tomat.
Dia mendadak memutar kepalanya, menyadari bahwa Vincent telah dibangunkan dengan air oleh anak buah Yuda.
“Vincent!” bibirnya yang pucat itu bergetar, tidak yakin untuk memanggilnya, suaranya itu pun sangat berhati-hati.
Takut suaranya terlalu keras, bisa membangunkan mimpi indah yang berada di hadapan mata.
Novel Terkait
Mendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniPengantin Baruku
FebiMarriage Journey
Hyon SongJalan Kembali Hidupku
Devan HardiAdore You
ElinaCinta Di Balik Awan
KellyCintaku Pada Presdir
NingsiThe Winner Of Your Heart
ShintaLove In Sunset×
- BAB 1 APAKAH KAMU TIDAK BISA MENGENALIKU?
- BAB 2 TERYATA SUNGGUH KOTOR!
- BAB 3 TAMU
- BAB 4 MENGHANCURKAN DIA
- BAB 5 KEDUA TANGAN YANG RUSAK
- BAB 6 MEMIJAT TAMU
- BAB 7 PUTRA
- BAB 8 KEASLIAN DNA
- BAB 9 Mengantar Anak Keluar Negeri
- BAB 10 MATILAH KAU! ANAK HARAM!
- BAB 11 LEPASKAN!
- BAB 12 Memohon Kematian
- BAB 13 PERGI
- BAB 14 MEMORI
- BAB 15 TIDAK BOLEH
- BAB 16 MATI
- Bab 17 BATU NISAN
- BAB 18 KEBENARAN
- Bab 19 KAKI TANGAN
- BAB 20 KEBOHONGAN
- BAB 21 KONSPIRASI
- BAB 22 KEBENCIAN YANG MENDALAM
- BAB 23 RACIKAN OBAT
- BAB 24 UMPAN
- BAB 25 TRANSAKSI
- BAB 26 RAHASIA
- BAB 27 LAMARAN
- BAB 28 TUJUAN
- BAB 29 MULAI...
- BAB 30 TOLONG
- BAB 31 KEPERCAYAAMN
- BAB 32 KEJUTAN
- BAB 33 PERNIKAHAN
- Bab 34 BALAS DENDAM
- BAB 35 MEMBATALKAN PERNIKAHAN
- BAB 36 MENJIJIKKAN
- BAB 37 ORANG GILA
- BAB 38 PENGAKUAN
- BAB 39 TERLAHIR KEMBALI
- BAB 40 MEMBANTUNYA UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA
- BAB 41 TERIMA KASIH
- BAB 42 MELEPASKAN
- BAB 43 SEHARUSNYA TIDAK
- BAB 44 JANGAN MENANGIS
- BAB 45 AYAH
- BAB 46 BERANI KAMU!
- BAB 47 BERKUMPUL
- BAB 48 BERSATU KEMBALI
- BAB 49 AKHIR YANG INDAH