Love In Sunset - BAB 45 AYAH

Zayn menangis, suara tangis yang menyedihkan itu menjadi pisau, tusukan demi tusukan yang menacap di hati Vincent, melihat wajah Zayn yang persis dengannya semasa kecil, ada sakit yang terhubung dari seluruh pori dalam tubuhnya tak henti-hentinya keluar, seketika menyebar.

“Christine, tarik kembali perkataanmu itu, atas dasar apa saya bertanggung jawab sebagai seorang ayah, kamulah ibunya, kamu lah yang harus bertanggung jawab sebagai seorang ibu.” Dia lanjut berusaha untuk bangkit. Pergerakannya yang mendadak membuat luka yang belum sepenuhnya pulih mengalirkan darah keluar. Hanya saja semuanya sia-sia, dia seperti dilempar dalam perangkap binatang buas.

Seluruh tubuhnya darah, kesedihannya runtuh, semakin dia berusaha, semakin menjerit, semakin menunjukkan kelelahannya dan kegelisahannya.

Dia terlalu memahami sifat Christine, dia berkata seperti ini, tanpa diragukan lagi sedang berpamitan dengannya, dia tak mau lagi menahan kesakitan kehilangan dirinya sekali lagi, sakitnya bisa membuat hatinya seperti dari dunia ke neraka bolak-balik tanpa henti.

“Saya mempercayaimu, kamu pasti bisa menjadi ayah yang baik.” Christine menghapus air matanya, tersenyum kepadanya, dia mau meninggalkan wajah terbaik untuk terakhir kalinya untuknya.

Dia memutar kepalanya ke arah Yuda, mata lembutnya seketika ditelan oleh kedinginan yang tersebar kemana-mana, dia mengangkat kepalanya, menatap Yuda secara provokatif, mata yang memancarkan kedinginan seperti dari gunung es puluhan ribu tahun: “Tuan Yuda, lebih baik kamu melakukan seperti perkataanmu, kalau tidak, anggap saya menjadi hantupun takkan melepaskanmu.”

Selesai berkata, dia mendadak memutar tubuhnya, bergegas ke tembok yang tak jauh di belakang. Temboknya sangat tebal, menghantam orang hingga mati tentunya bukan suatu masalah.

Meskipun dia juga enggan, tidak rela, namun bisa melindungi nyawa kedua pria yang paling dicintainya, anggap mati pun dia rela untuk menghadapinya.

Menghadapi kemarian, Christine tidak takut sedikitpun, bahkan dia tidak menangis, mempertahankan senyuman di bibirnya dengan teguh.

Vincent menjerit namanya, suara tangis Zayn terdengar dari belakang tubuhnya, malah membuat langkah kakinya bertambah cepat.

Di depan adalah tembok yang sedingin es itu, pergerakannya malah mendadak berhenti, dia membalikkan kepala, yang dilihat adalah wajah muram Yuda, dia mengenggam tangan Christine, membuka mulutnya yang dingin: “Saya berubah pikiran, sekarang saya mau Vincent mati.”

Christine melototi Yuda, kebencian pada matanya yang mendalam, bibirnya yang pucat putih itu bergerak, keringat yang tebal tipis mengalir keluar tetes demi tetes dari kepalanya: “Berani kamu!”

Dia menatap dingin Yuda, sepasang mata yang mengeluarkan dingin membuat punggung Yuda mendingin.

Jantungnya sedikit membeku, seperti sesuatu tersangkut di tenggorokannya, membuatnya sedikit kesulitan dalam bernafas, dia mengulurkan tangan untuk menarik-narik dasi yang menghalangi tenggorokannya: “Tidak berani? Apa yang saya tidak berani untuk lakukan, sekarang saya akan menembaknya.”

Yuda mengambil keluar pistol dari pinggangnya, satu tangannya menarik Christine, satu tangannya menahan pistol dan langkah demi langkah mendekat ke arah Vincent. Seluruh tubuhnya mengeluarkan alat bunuh dari neraka ke delapan belas.

“Yuda, kalau kamu berani menyentuh satu jarinya, saya akan membunuhmu.” Di belakangnya, Christine menendang Yuda, hanya saja semua pergerakannya seperti kapas yang jatuh ke dalam air, tiada artinya.

“Yuda, kamu tidak boleh begini, kamu sudah sepakat akan melakukan sesuai dengan yang kamu ucapkan, kamu tidak boleh melakukan yang sebaliknya, Yuda, anggaplah saya memohon kepadamu, hanya perlu kamu melepaskan dia, saya benar-benar akan menyetujui……” air mata Christine mengalir membasahi seluruh wajahnya, menggunakan seluruh tenaga untuk menghentikan pergerakan dia, hanya saja semua usahanya hanya sia-sia.

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu