Love In Sunset - BAB 39 TERLAHIR KEMBALI

Vincent tanpa ragu-ragu langsung menyetujuinya, matanya bahkan tidak berkedip, ekspresinya begitu santai seperti sedang menyetujui ajakan teman. Tatapan Yuda terlihat sedikit tertegun.

Dia mengerutkan dahinya hingga kedua alisnya mendekat, tatapannya menyaratkan begitu banyak emosi yang tidak dapat ditebak: "Aku memiliki syarat, aku ingin semua hartamu, kamu boleh sesekali mengendalikannya dari jauh, kekuatannya pasti akan semakin hebat."

"Asalkan kamu menyerahkan Christine dan Zayn padaku, aku akan memberikanmu segalanya, tapi....... aku harus bertemu dengan mereka terlebih dahulu baru aku akan mengabulkan keinginanmu." Vincent menatap pria yang ada dihadapannya, tatapan tegasnya terlihat begitu kentara, dia tanpa ragu berjuang demi wanita itu, seandainya dia membayar untuk sebuah nama juga tidaklah buruk, yang Yuda inginkan saat ini hanyalah harta, bagaimana mungkin dia tidak rela.

Yuda begitu terkejut, tak pernah terlintas dibenaknya, Vincent akan menyetujui permintaannya yang tidak masuk akal, tatapan yang penuh dengan kesinisan terlihat begitu jelas: "Vincent, kamu jangan berpikir untuk mempermainkanku, wanita dan anak kecil itu berada dalam genggamanku, jika kamu melakukan hal yang dapat merugikanku, maka permainan yang kamu khawatirkan itu akan segera terjadi.”

“Yuda, tidak semua orang sama sepertimu, menganggap uang begitu penting, menurutku, Christine dan Zayn adalah harta paling berharga didunia ini.”

Ekspresi wajah Vincent yang menghina berubah menjadi seperti pisau yang tajam, setusuk demi setusuk terus masuk kedalam ruang hati Yuda, wajahnya seketika berubah menjadi suram, tatapan yang penuh dengan kebencian itu terlihat begitu berapi-api, namun dalam tatapannya bercampur tatapan kekalahan, perasaan seperti ini membuat perasaannya menjadi begitu berantakan: “Vincent, kamu jangan merasa puas terlebih dahulu.”

Tangannya yang putih pucat itu menekan handphonenya menghubungi seseorang: “Kemari sekarang, cepat.”

....................

Terdengar suara bergemuruh helikopter, angin menggerakkan baling-baling yang begitu besar, tanpa henti merusak rumput-rumput dan bunga mawar yang ada ditanah.

“Ayo!” Yuda melihat helikopter yang turun perlahan-lahan, hingga akhirnya mendarat diatas padang rumput, melihat Vincent, alisnya terangkat, tatapan provokatif dari matanya semakin terlihat jelas.

Vincent tersenyum dengan dengan, wajahnya terlihat begitu tenang, dengan langkah besar kakinya melangkah kearah helikopter.

“Direktur Vincent, aku akan pergi bersamamu.” Haris berjalan mengikutinya dibelakang, namun Yuda membalikkan badannya dan mengulurkan tangannya menghenttikannya: “Sudah kukatakan, hanya bawa dia seorang”

“Direktur Vincent!” teriak Haris yang enggan untuk menyerah.

Vincent membalikkan tubuhnya perlahan, Haris menatapnya, mengerutkan kedua alisnya, memberikan sebuah tatapan untuk tidak mempercayai Yuda.

“Tak apa, kamu tenang saja, aku pasti akan kembali dengan selamat.” Angin yang menggerakkan baling-baling, menerbangkan pakaian formalnya, menerbangkan rambut hitamnya hingga berantakan, namun tidak menerbangkan keyakinan pada tatapannya.

Tidak ada satu orang pun satu kesulitan pun, yang dapat menghalanginya untuk mencari wanitanya dan anaknya.

Setelah dia selesai berucap, dia segera memutar kepalanya kembali, mempercepat langkah kakinya.

Yuda mendorong Haris dengan sekuat tenaga, mengikutinya dengan terburu-buru, ketika memandang bayangan punggung Vincent, terdapat tatapan membunuh yang tidak dapat disembunyikan. Vincent, semua ini adalah akibat dari perbuatanmu!

Hingga pintu helikopter tertutup, baling-baling berputar kemudian naik dengan perlahan, Suci seperti baru terbangun dari mimpinya.

Dia mencengkram gaun pengantinnya, berlari kearah podium, berlari mengikuti arah helikopter yang sedang terbang: “Vincent, kubilang kembali, kembali, ini adalah pernikahan kita, kamu tidak bisa meninggalkanku seorang disini demi wanita lain!”

Suara helikopter yang begitu memekakkan telinga menutupi suara teriakkannya, angin yang menggerakkan baling-baling, menerbangkan air mata yang keluar dari matanya.

Tidak peduli bagaimanapun dia berteriak, menangis, langkahnya tidak dapat menghentikan helikopter yang telah lepas landas itu, melihat helikopter itu terbang semakin tinggi, terbang semakin jauh, meninggalkannya yang terjatuh diatas tanah.

Darah yang mengalir ditangannya telah mengotori gaunnya, jauh dalam tatapan Suci, terlihat sebuah keputusasaan.

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu