Love In Sunset - BAB 3 TAMU
Kediaman keluarga Vincent.
Christine masuk ke dalam ruang tamu, tongkat masih belum diletakan. Yuda dengan senyum hangatnya bermaksud menyambutnya datang, “Christine kebetulan kamu datang, hari ini rumah aku kedatangan tamu, aku bermaksud untuk memperkenalkannya kepada mu.”
Sambil berbicara , mengambil tongkatnya dengan lembut lalu memegang pinggangnnya, dengan perlahan mempapa dia ke ruang tamu bagian tengah.
Di sofa, Vincent menyeruput teh sambil menatap Christine yang datang. "Vincent , ini tunanganku Christine. Christine didepanmu ini adalah adikku Vincent , selama ini bersekolah di luar negeri , mengetahui pernikahan kita sudah dekat sengaja bergegas kembali.”
Christine merasa tidak nyaman.
Yuda tidak pernah begitu dekat dengannya, dan hari ini tiba-tiba berubah ini membuatnya merasa sedikit takut.
Meskipun merasa agak canggung, tetapi hanya bisa menyapanya, “halo”.
Vincent melirik logo klub pijat kaki pada pakaian Christine. Menyeringai disertai dengan tertawa kecil, "Kakak kamu benar-benar berdedikasi walaupun dirumah tetap mengunakan pakaian kerja."
Tangan besar di pinggang Christine perlahan bergerak. Sentuhan ini membuatnya gugup dan seluruh tubuhnya kencang.
Yuda dengan senyum manjanya berkata,“dari pada berkerja, Christine kamu lebih baik menghabiskan waktu untuk hal yang kamu suka. Matanya sudah tidak dapat melihat lagi membuat saya sangat khawatir, tetapi tidak dapat mengambil alih apa yang kamu suka. Betul tidak Christine?”
“iya.”Christine hanya mengganggukkan kepalanya.
“sungguh berbeda memiliki hobby seperti ini.” Vincent nada suara yang terdengar dingin dan terdengar sedikit mengejeknya.
"Teknik Christine sangat profesional. Bagaimana kalau kita mencari waktu untuk anda memijat ?"
Yuda belum selesai berbicara, Christine langsung memotong perkataannya , "Yuda!"
"Hmm?"
Christine membuka mulutnya dan dengan sangat hati-hati menganti topik pembicaraan mereka, "Aku ... aku merasa sedikit lelah, saya ingin kembali kekamar dulu?"
Yuda dengan penuh perhatian berkata. "Jika Anda lelah, maka aku akan mengantar Anda kembali ke kamar untuk beristirahat."
"Ya."
Melihat mereka berdua pergi, wajah Vincent menunjukan wajah yang sangat gelisah.
Terutama tangan di pinggang Christine yang sangat mencolok!
Sampai dikamar, akhirnya keadaan Christine bisa kembali normal, lehernya tiba-tiba terasa sangat kencang, dan terdengar suara-suara di telinganya. "Christine, apakah kamu sangat senang sekarang? Oh tidak, kamu tidak boleh terlalu cepat bahagia, seseorang yang ada di hatimu walaupun dia kembali. Tetapi pria itu kembali membawa tunangannya. "
Tunangan?
Jantung Christine dalam sejenak berhenti berdetak.
Tetapi pada saat yang sama, Aku merasa lega.
Dia berjuang untuk mendorongnya dan berbisik minta ampun, "Yuda, lepaskan aku... kau tau kalau aku dan dia sudah berakhir tidak memiliki hubungan apa-apa lagi."
Yuda matanya di penuhi oleh amarah,tangan yang menempel di leher Christine berangsur-angsur menggencang,“Berakhir?hari ini bukannya kalian masih melanjutkan kisah lama kalian. Apa kamu pikir aku tidak tahu?!”
Dia di penuhi dengan aura pembunuh, sungguh tidak dapat dipercaya dia berubah menjadi pria yang lembut di depan Vincent !
"Aku ... sungguh, diantara aku dan dia ... sudah tidak ada apa-apa lagi ..." Wajah Christine memerah karena kekurangan oksigen, dan suaranya terbata-bata.
"Oh!" Ekspresi di wajah Yuda berubah menjadi semakin suram. "Aku benar-benar percaya bahwa tidak ada apa pun di antara kalian berdua. Jadi aku telah menciptakan peluang untuk kalian berdua! Apakah aku adalah suami yang sangat pengertian?hah ?! "
Wajah Christine berubah menjadi keungu-unguhan, telinganya pun mulai terdengar suara dengungan, dan anggota badan yang lain terasa bertambah berat, sepertinya dewa kematian berdiri di depannya.
Mati ...
Aku tidak boleh mati!
Aku masih memiliki hal-hal penting yang belum selesai, dan dia tidak bisa mati dengan cara hina seperti ini.
Christine menghela napas , tidak merontah lagi, dan mulutnya tersenyum.
Melihat senyumnya itu membuat Yuda mengendurkan tangannya dan Christine pun terjatuh kebawah.
Yuda menggigitnya dan menariknya lengannya dengan kasar. Wajah yang biru akibat tercekik perlahan kembali seperti semula, "Hei, kamu tidak bisa melihat kamu sekarang itu sangat jelek! Jangan membuatku marah lagi." ok? "
Tiba-tiba berubah menjadi pria yang penuh kelembutan, pria yang tadi ingin membunuhnya seolah-olah sudah lenyap.
Christine memeluk dirinya sendiri, perlahan bernafas , dan seluruh tubuh terus bergetar.
Ternyata benar, untuk menghadapi pria yang sifatnya tidak dapat di tebak, dia hanya bisa menggunakan metode yang berlawanan.
"Hanya saja waktu itu aku yang salah, aku terlalu marah. Bahkan Vincent tidak kemari untuk mencarimu. Aku benar-benar marah. Sayang, luangkan waktumu untuk memperbaiki dirimu. Setelah menikah aku janji akan membuatmu bahagia! "
Gigi Christine terus bergetar dan wajahnya yang penuh dengan kesedihan.
Itu karena dia dulunya adalah wanita Vincent dan Yuda merasa dia sangat kotor, jadi dia sebelum menikah harus membayar segala kesalahannya.
Novel Terkait
That Night
Star AngelLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyPengantin Baruku
FebiMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiBack To You
CC LennyPria Misteriusku
LylyLove In Sunset×
- BAB 1 APAKAH KAMU TIDAK BISA MENGENALIKU?
- BAB 2 TERYATA SUNGGUH KOTOR!
- BAB 3 TAMU
- BAB 4 MENGHANCURKAN DIA
- BAB 5 KEDUA TANGAN YANG RUSAK
- BAB 6 MEMIJAT TAMU
- BAB 7 PUTRA
- BAB 8 KEASLIAN DNA
- BAB 9 Mengantar Anak Keluar Negeri
- BAB 10 MATILAH KAU! ANAK HARAM!
- BAB 11 LEPASKAN!
- BAB 12 Memohon Kematian
- BAB 13 PERGI
- BAB 14 MEMORI
- BAB 15 TIDAK BOLEH
- BAB 16 MATI
- Bab 17 BATU NISAN
- BAB 18 KEBENARAN
- Bab 19 KAKI TANGAN
- BAB 20 KEBOHONGAN
- BAB 21 KONSPIRASI
- BAB 22 KEBENCIAN YANG MENDALAM
- BAB 23 RACIKAN OBAT
- BAB 24 UMPAN
- BAB 25 TRANSAKSI
- BAB 26 RAHASIA
- BAB 27 LAMARAN
- BAB 28 TUJUAN
- BAB 29 MULAI...
- BAB 30 TOLONG
- BAB 31 KEPERCAYAAMN
- BAB 32 KEJUTAN
- BAB 33 PERNIKAHAN
- Bab 34 BALAS DENDAM
- BAB 35 MEMBATALKAN PERNIKAHAN
- BAB 36 MENJIJIKKAN
- BAB 37 ORANG GILA
- BAB 38 PENGAKUAN
- BAB 39 TERLAHIR KEMBALI
- BAB 40 MEMBANTUNYA UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA
- BAB 41 TERIMA KASIH
- BAB 42 MELEPASKAN
- BAB 43 SEHARUSNYA TIDAK
- BAB 44 JANGAN MENANGIS
- BAB 45 AYAH
- BAB 46 BERANI KAMU!
- BAB 47 BERKUMPUL
- BAB 48 BERSATU KEMBALI
- BAB 49 AKHIR YANG INDAH