Blooming at that time - Bab 6 Mengambil matanya
Sudah sangat lama Adrian Huo tidak pernah begitu lembut terhadap Alicia Lim, Alicia Lim seperti burung yang kelelahan akhirnya kembali ke sarangnya, menempel didadanya dan mendengarkan suara detak jantungnya. Pada saat ini sepertinya akan terjadi selamanya.
Dalam kejadian kecelakaan Teresa Lim pada waktu itu, dia tidak berani untuk mimpi yang terlalu indah
Dengan demikian, dia masih takut, takut mimpinya itu tidak jadi kenyataan dan pada saat bangun seperti asap rokok yang menghilang ke awan.
Adrian Huo memeluk Alicia Lim kembali ke ranjangnya, dan dengan menggunakan tangan sendiri membalut luka-lukanya, pergerakan demi pergerakan dipenuhi dengan kasih sayang.
Alicia Lim membuka mulutnya dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia sebelum berbicara pasti menangis.
Adrian Huo berdiri tegap, dan memandangnya masih dengan muka dingin, “Alicia Lim, Apakah kamu ingin mempertahankan anakmu?
Alicia Lim dengan muka yang ragu-ragu dan tidak menganguk kepalanya, dan kemudian disamping telinganya teredengar suara Adrian Huo yang begitu dingin : “Teresa mengalami peradangan kornea, aku mau matamu dan dengan begitu aku tidak akan menganggu anakmu. “
Alicia Lim merasakan otaknya terbakar dan melihat Adrian Huo penuh dengan ketakutan.
“Bagaimana mungkin…….. Dia hanya terjatuh, tidak mungkin bisa buta! Dia …..”
Setengah kata yang ada dilidahnya belum diucapkan, dan ritme suaranya menghilang . Ini pasti perlakuannya mereka lagi, atau jangan-jangan hanya pembohongan.
Mengucapkan kata-kata ini, dia langsung diam seperti es yang jatuh.
Adrian Huo percaya, dan berpikir atau mungkin perkataan Teresa Lim tidak benar, dan akhirnya dia percaya saja!
Karena itu dia memberikan sentuhan lembut kepada Alicia Lim, memberi permen makan dan menamparnya!
“Kamu masih tidak mau bertanggung jawab! Hal yang kamu buat sendiri harus kamu tahankan! Pada awalnya tubuhnya memang lemah, komplikasinya meradang dan kamu masih bicara omong kosong, apabila dia benar-benar buta, kamu juga jangan berharap matamu masih ada!”
“Jadi aku tidak ada pilihan lagi?
“Ada, berikan matamu kepada Teresa Lim, dan kamu masih bisa melahirkan anakmu, jika kamu tidak ingin memberikannya, aku akan dengan tangan sendiri untuk menggali keluar matamu! Ini adalah hutangmu!”
“Mata….”Alicia Lim mengangkat tangannya dan menyentuh matanya didepan mata, mengelengkan kepala sambil ketakutan, “Bukan seperti ini, yang kamu lihat hanyalah penampilan luarnya, aku tidak melakukan apa-apa!”
Dia membuat tubuhnya mengecil dan terus mundur, jika Teresa Lim adalah setan, Adrian Huo tidak diragukan lagi adalah sabit ditangannya!
Alicia Lim yang malang masih menganggap bahwa Adrian Huo pasti akan mengerti, dibawah matanya dia melihatnya dengan jelas, seberapa jahatnya cara si Teresa Lim, perkataan yang lembut pasti bisa membuat Adrian Huo percaya akan hal itu!
“Alicia Lim, kamu benar-benar mengecewakanku, Pada sore hari itu, kamulah yang mendorong Teresa jatuh kebawah, dia adalah orang yang tidak bisa berenang dan kamu bukannya tidak tahu, tapi kamu jelas-jelas ingin mengambil nyawanya!”
Adrian Huo sampai sekarang masih ketakutan, jika dia tidak dapat menyelamatkan tepat waktu, kemungkinan Teresa Lim akan menjadi segerombolan tulang!
Alicia Lim kehilangan percayaan sampai terlihat ketulang, Bagaimana dia bisa lupa, pada saat itu, dialah yang ingin menghancurkan kehidupanku dan dia kehilangan hati dan Adrian Huo.
Menjadi lemah dan tidak berbahaya adalah kebiasaannya Teresa Lim, membutakan mata Kakek dan Adrian Huo.
Karena dia anak yatim piatu, Alicia Lim dari kecil sampai besar sangat menjaganya , apa yang disukanya pasti tidak dia rebut.
Siapa yang bisa membayangkan bahwa Teresa Lim yang tidak berbahaya bagi hewan dan manusia akan menggelar rencana pahit. Demi nyawa saling berperang dengan tangannya sendiri.
Metode yang sama, trik yang sama, dia sudah bermain api dan sengaja melepaskannya dan membuat seluruh tubuhnya terbakar.
Pada saat itu, dia telah mengajak Adrian Huo untuk bertemu diatas jembatan, tidak menjadi aktor sangatlah disayangkan.
Sebenarnya kakek juga yang buta, bisa percaya pada omong kosongnya si Teresa Lim, dan bahkan memberikan kompensasi harta kekayaannya kepada Teresa Lim. Alicia Lim tidak bisa melupakan apa yang diucapkan yang begitu kejam kepadanya : "Aku lebih baik tidak mempunyai cucu sepertimu, Kamu keluar dari sini!”
“Adrian, sebenarnya Teresa Lim telah menuangkan beberapa banyak ramuan kepadamu sampai kamu mau berdiri disampingnya sebagai penjaga payungnya, tolonglah kamu percaya kepadaku, satu kali saja! Apakah kamu masih ingat dulu? Kamu berdiri dan telah bersumpah untuk menjagaku selama sisa hidupmu, penjahat kecilmu yang terluka adalah aku!!
Alicia….
“Kakak Adrian, Alicia takut kegelapan.”
“Kakak Adrian, Alicia mau menjadi istrimu, kamu selamanya tidak boleh mengubah isi hatimu!”
Kata-kata yang polos, seperti bintang-bintang dilangit malam, dia pada saat itu terang sampai menusuk mata!
Memalukan, kenapa Adrian Huo bisa teringat lagi!
Bagaimana bisa lupa , pada satu hari dia berlari dan menjaganya dari para-para orang nakal, memeluk dan menghiburnya :” Alicia jangan takut, ada aku disini.”
“Kamu ingin menggunakan kisah-kisah indah yang lalu sebagai perisaimu, ini adalah perhitungan yang salah ! Kamu dengarkan aku, semua kata kamu adalah kebohongan terbesar, pilihanmu hanya bisa berikan matamu kepada Teresa, atau tidak kamu harus menggugurkan anakmu!"
Novel Terkait
Istri kontrakku
RasudinRahasia Istriku
MahardikaSomeday Unexpected Love
AlexanderMi Amor
TakashiBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesAwesome Husband
EdisonUangku Ya Milikku
Raditya DikaCinta Yang Tak Biasa
WennieBlooming at that time×
- Bab 1 Pada saat itu aku harusnya mencekikmu sampai mati
- Bab 2 Kamu benar-benar kejam
- Bab 3 Telah mengandung anaknya
- Bab 4 Anak harus mati
- Bab 5 Dipaksa untuk Aborsi
- Bab 6 Mengambil matanya
- Bab 7 Donasi Kornea
- Bab 8 Kehilangan Cahaya
- Bab 9 Mencelakai Anaknya
- Bab 10 Dia telah kabur
- Bab 11 Mereka Telah menikah
- Bab 12 Mati bersama Anak Liarmu
- Bab 13 Tolonglah Aku Andrian
- Bab 14 Anak Kita Telah Mati
- Bab 15 Manajer Huo, nyonya meninggal
- Bab 16 Dia menjaga mayat itu
- Bab 17 Dia pantas mendapatkannya
- Bab 18 Orang mati tak bisa berbicara
- Bab 19 Andrian Huo sudah gila
- Bab 20 Anaknya masih hidup
- Bab 12 Cekik mati anak itu
- Bab 22 Lecurkan dia
- Bab 23 Teresa berbohong
- Bab 24 Kamu yang membunuh Alicia!
- Bab 25 Berhutang terlalu banyak sama dia
- Bab 26 Pembunuhan
- Bab 27 Kalian semua pantas mati
- Bab 28 Kenyataan
- Bab 29 Dia berhutang nyawa
- Bab 30 Mendaftar pernikahan
- Bab 31 Kamu jangan salah paham terhadapku
- Bab 32 Aku pantas mati
- Bab 33 Kota yang berbeda, orang yang sama
- Bab 34 Aku akan memberikan mataku
- Bab 35 Pendonor berasal dari Jakarta
- Bab 36 Andrian Huo buta
- Bab 37 Percintaan Satu Malam, Penemanian Seumur Hidup