Blooming at that time - Bab 7 Donasi Kornea
Dia tidak ada jalan mundur..
Kebencian yang ada di dalam hati Andrian, tidak peduli dia bisa melihat atau tidak, hanya peduli dengan Teresa apakah dia akan buta atau tidak!
"Andrian, jika aku tidak memiliki mata, maka aku akan menjadi orang buta!"
"Bagaimana aku bisa hidup tanpa sepasang mata!?"
Satu tangan yang besar memegang dagunya, tatapan yang dingin melihat ke Alicia yang sedang menangis, "hatimu bagaikan ular, kamu tidak pantas memiliki sepasang mata yang indah!"
"Andrian, kamu sangat berhati dingin!"
Alicia tidak pernah begitu membencinya, dia benci, mengapa mereka harus bertemu!
Tatapan matanya begitu mendalam, "andrian, aku membencimu!"
Hati Andrian seperti dicabik-cabik, dia tidak pernah berbicara seperti ini, Wanita yang begitu riang, bagaimana mungkin dia bisa begitu membencinya?
Selama waktu ini, tidak peduli apakah dia acuh atau mrnghina, dia terus menahan semua satu persatu, bahkan satu kata "benci" pun tidak pernah ada....
"Benci aku, lalu bagaimana? Apakah sekarang sudah terlambat membenciku? Aku telah memberitahumu, aku menikahimu hanya karena ingin membayar semua kejahatan yang telah kamu lakukan terhadap Teresa, semua yang dia dapatkan harus ku kembalikan ke kamu..!"
Benar, Andrian Huo pernah mengatakannya.
Menikahinya, hanya karena Keluarga Huo adalah penjara baginya, setiap saat menghukumnya!
Yang disebut kesedihan tidak lebih dari kematian, saat ini, hati Alicia sudah mati, tapi dia tidak puas, "Semua ini karena Teresa patut mendapatkannya, semua karena ulahnya, semua taktik dia hanya bisa menipu semua orang, tetapi tidak bisa menipuku!"
"kamu ingin mengatakan bahwa dia sendiri yang menabrak dirinya ke dinding? Atau dia sendiri yang inginn jatuh ke bawah? Atau mungkin, dia sendiri yang ingin jatuh dari jembatan!"
"Betul, ini semua adalah kenyataannya.!"|
"Alicia, kamu benar-benar tidak tahu malu!"
Tamparan jatuh dipipinya dan mengenai gusinya hingga berdarah. Dia tidak bersembunyi dan berteriak, matanya yang penuh kebencian menatap matanya Adrian Huo, “Ada masalah pribadi pukullah aku! Jika aku masih bisa bernapas, aku tidak akan memberikan mata kornea ku kepadanya!”
Setelah bersabar beberapa tahun, hatinya seperti ada gunung berapi yang tersembunyi , dan sekarang magma meluap dan meledak!
Adrian Huo bukan orang yang tidak memiliki perasaan, hanya kepada Alicia Lim saja yang tidak memiliki perasaan, seluruh hatinya adalah Teresa Lim!
“Sangat baik, Alicia Lim kamu sangat berani, sekarang aku akan mematahkan tulangmu!” Dia tertawa dengan dingin, dan mengangkat tangannya: “Kembali ke ruangan operasi, operasi caesar !”
Alicia Lim terdiam sesaat, melihat Henry Lao yang membawa beberapa dokter masuk keruangan, selangkah demi selangkah mendekat.
Alicia menyusut di sudut tempat tidur dan melihat sekeliling tanpa apa-apa. Kali ini tidak ada pertahanan diri.
“Bajingan, lepaskan aku, pergi!” dia meraih bantal dan menggeram, seluruh barang yang ada diranjangnya digunakan sebagai penghalang terakhirnya.
Dia tidak perduli dengan tangannya yang terluka , dan dia hanya tahu bahwa dia tidak boleh tertangkap.
“Nona Lim, jangan menjadi binatang liar yang mengigil….”
Hatinya Henry Lao juga lembut , dan kemudian perintahnya Adrian Huo seperti Imperial, siapa yang berani mengambil keputusan untuk melepaskan Alicia Lim?
Alicia Lim tidak memiliki tenaga, dan musuhnya dengan cepat menjepit tangannya, Alicia Lim dengan sekuat tenaga memberontak. Mereka pada awalnya telah menyiapkan tali dan mengikatnya.
Dia seperti satu bakcang yang diperebutkan oleh banyak orang, dan pada saat diangkat hatinya seperti cermin, dia bisa ditekan diatas ranjang operasi dan mereka bisa merampas janin perutnya
“Adrian, aku mohon padamu, aku tahu aku salah, aku tidak akan memberontak lagi,aku akan memberikan mataku dan semuanya akan aku berikan kepadanya!!”
Dia tergeletak diatas ranjang yang bisa bergerak dan menyerah, dan berkompromi, Adrian Huo ingin dia mati, akan tetapi hanya satu kata saja!
Air matanya bercucuran, dan dia berteriak dengan liar. Tiba-tiba, satu buah dokumen jatuh diatas mukanya, “Tanda tangan ini!”
Akhirnya tujuan Adrian Huo telah tercapai….
Memegang buku donor sukarela, dan memegang pena dengan kekuatan menandatangani buku itu, sehingga setiap goresan telah mengoyaki kertasi itu.
Novel Terkait
Villain's Giving Up
Axe AshciellyAfter Met You
AmardaStep by Step
LeksDemanding Husband
MarshallBretta’s Diary
DanielleSee You Next Time
Cherry BlossomHalf a Heart
Romansa UniversePenyucian Pernikahan
Glen ValoraBlooming at that time×
- Bab 1 Pada saat itu aku harusnya mencekikmu sampai mati
- Bab 2 Kamu benar-benar kejam
- Bab 3 Telah mengandung anaknya
- Bab 4 Anak harus mati
- Bab 5 Dipaksa untuk Aborsi
- Bab 6 Mengambil matanya
- Bab 7 Donasi Kornea
- Bab 8 Kehilangan Cahaya
- Bab 9 Mencelakai Anaknya
- Bab 10 Dia telah kabur
- Bab 11 Mereka Telah menikah
- Bab 12 Mati bersama Anak Liarmu
- Bab 13 Tolonglah Aku Andrian
- Bab 14 Anak Kita Telah Mati
- Bab 15 Manajer Huo, nyonya meninggal
- Bab 16 Dia menjaga mayat itu
- Bab 17 Dia pantas mendapatkannya
- Bab 18 Orang mati tak bisa berbicara
- Bab 19 Andrian Huo sudah gila
- Bab 20 Anaknya masih hidup
- Bab 12 Cekik mati anak itu
- Bab 22 Lecurkan dia
- Bab 23 Teresa berbohong
- Bab 24 Kamu yang membunuh Alicia!
- Bab 25 Berhutang terlalu banyak sama dia
- Bab 26 Pembunuhan
- Bab 27 Kalian semua pantas mati
- Bab 28 Kenyataan
- Bab 29 Dia berhutang nyawa
- Bab 30 Mendaftar pernikahan
- Bab 31 Kamu jangan salah paham terhadapku
- Bab 32 Aku pantas mati
- Bab 33 Kota yang berbeda, orang yang sama
- Bab 34 Aku akan memberikan mataku
- Bab 35 Pendonor berasal dari Jakarta
- Bab 36 Andrian Huo buta
- Bab 37 Percintaan Satu Malam, Penemanian Seumur Hidup