Blooming at that time - Bab 30 Mendaftar pernikahan
“Direktur Huo……William Lee telah mati, setelah dari minum teh di cafeteria berbalik dan terjatuh ke tanah. ,”
Setelah menerima telepon dari Henry Lao, Andrian Huo tiba-tiba bangkir berdiri.
Apakah sangat kebetulan?!
***
“Hari ini adalah berita terbaru, Pemilik Rumah sakit William Lee terbunuh, tabrak lari ……”
Di siaran televisi, pembawa acara menyiarkan berita.
Sudut mulut Teresa Lim terangkat, melepaskan sarung tangannya, kunci mobil di lempar ke dalam laci.
Semua orang telah diam!
***
Dan beberapa minggu berlalu, Andrian Huo bahkan tidak menanyakan apapun kepada Teresa Lim, tampaknya, sama sekali tidak tahu kematian William Lee, juga tidak ingin menanyakan kematian Alicia Lim.
Dia pagi keluar malam baru pulang, dia akan berbaring seranjang dengan Teresa Lim, masih bisa menelepon Angela Huo dan membuka speaker, biar Teresa Lim juga bisa mendengarkannya.
Teresa Lim meletakkan tangan di bahunya, berbaring di pelukannya, dia tidak akan melawan.
Ujung jarinya yang ramping itu mengelus rambutnya, dan Teresa Lim tersenyum.
Andrian Huo masih seperti Andrian Huo yang dulu.
Dunia Andrian Huo hanya ada dia, Dia hanya bisa menerima kenyataan, spekulasi-spekulasi itu pada akhirnya hanya ilusi belaka.
“Teresa, Bagaimana jika besok kita pergi berlibur?”
Di pagi hari, Andrian duduk di sebelahnya, perlahan-lahan mengunyah sarapan, dan dengan spontannya bertanya.
Hati Teresa Lim sangat bahagia, apakah ini ingin membawanya keluar?
“Baiklah, aku baru saja ingin mendiskusikannya denganmu, akhir-akhir ini ada festival lampion, aku sangat ingin pergi melihatnya, pasti sangat romantis!”
Andrian Huo melihatnya tersenyum, cahaya menyinari matanya yang sedikit mengembun, dan menundukkan kepala untuk melanjutkan makan, “Telah lama menikah, desas-desus yang banyak, aku ingin kamu menjadi istriku yang sah secara hukum.”
Sah secara hukum, Istri!
Dikelilingi oleh keheningan, Teresa Lim mendengar jantungnya yang berdebar-debar.
“Andrian!”
Dia tidak bisa menahan kegembiraannya, merangkul lehernya, dan mencium pipinya yang di olesi lipstick, ”Andrian, aku mencintaimu!”
“Aku juga.”
“Andrian, apakah kamu tahu aku menunggu untuk hari ini sudah berapa lama, tetapi aku juga takut kamu tidak bersedia, makanya aku selalu menyimpannya dalam hati.”
Teresa Lim yang bahagia sampai tidak bisa menutup mulutnya, mengabaikan tatapan samar Andrian, dan nadanya yang keras, “Besok, akan menjadi hari yang penting, kamu harus mengingatnya seumur hidup.”
***
Keesokan harinya, Pagi-pagi Teresa lim sudah bangun, berdandan, dan mengenakan gaun merah muda yang elegan.
Dia tidak pernah mengenakan sampai pinggangnya begitu lurus, seperti burung merak yang bangga, membuka bulu-bulunya yang indah, di kagumi seluruh dunia.
Menggenggam tangan Andrian, berjalan memasuki gedung KUA , dia menjadi pusat tontonan!
Dia bermimpi untuk hari ini, menjadi Nyonya Huo yang sah, dengan pastinya menendang Alicia Lim ……Haha……
Tetapi, ketika mobil melewati kawasan kota, kedua sisi muncul ladang dan tanaman gandum, dia tertegun,“Andrian, Bukankah kita pergi untuk menikah?”
Mata Andrian Huo tidak terangkat, Suaranya jernih dan dingin, “Memang benar menikah, tetapu bukan di gedung KUA.”
Jika bukan gedung KUA maka dimana?
Entah bagaimana, Teresa Lim merasa dingin di lehernya.
Dia membuka mulutnya, dan ingin menyuruhnya memutar arah mobil kembali, tatapi, dia telah merencanakannya bertahun-tahun, jika menyia-nyiakan kesempatan ini, apakah dia masih mempunyai kesempatan?
Dan, mungkin akan membuat Andrian Huo marah.
Memikirkan hal itu, dia merasa sendiri berpikir terlalu banyak.
Tetapi ini adalah proposal pernikahan?
Andrian Huo bukan orang yang pandai berkata-kata manis, karena dia berjanji akan menikah, dia pasti akan melakukannya.
Pernikahan mereka terlalu ceroboh, cincin pernikahannya hilang pada saat pemimpin upacara mengatakannya, sampai sekarang belum ada penggantinya.
Mungkin, Andrian Huo juga memperhatikan masalah detail ini, apakah ingin memberikannya pernikahan yang sempurna?
Novel Terkait
Blooming at that time×
- Bab 1 Pada saat itu aku harusnya mencekikmu sampai mati
- Bab 2 Kamu benar-benar kejam
- Bab 3 Telah mengandung anaknya
- Bab 4 Anak harus mati
- Bab 5 Dipaksa untuk Aborsi
- Bab 6 Mengambil matanya
- Bab 7 Donasi Kornea
- Bab 8 Kehilangan Cahaya
- Bab 9 Mencelakai Anaknya
- Bab 10 Dia telah kabur
- Bab 11 Mereka Telah menikah
- Bab 12 Mati bersama Anak Liarmu
- Bab 13 Tolonglah Aku Andrian
- Bab 14 Anak Kita Telah Mati
- Bab 15 Manajer Huo, nyonya meninggal
- Bab 16 Dia menjaga mayat itu
- Bab 17 Dia pantas mendapatkannya
- Bab 18 Orang mati tak bisa berbicara
- Bab 19 Andrian Huo sudah gila
- Bab 20 Anaknya masih hidup
- Bab 12 Cekik mati anak itu
- Bab 22 Lecurkan dia
- Bab 23 Teresa berbohong
- Bab 24 Kamu yang membunuh Alicia!
- Bab 25 Berhutang terlalu banyak sama dia
- Bab 26 Pembunuhan
- Bab 27 Kalian semua pantas mati
- Bab 28 Kenyataan
- Bab 29 Dia berhutang nyawa
- Bab 30 Mendaftar pernikahan
- Bab 31 Kamu jangan salah paham terhadapku
- Bab 32 Aku pantas mati
- Bab 33 Kota yang berbeda, orang yang sama
- Bab 34 Aku akan memberikan mataku
- Bab 35 Pendonor berasal dari Jakarta
- Bab 36 Andrian Huo buta
- Bab 37 Percintaan Satu Malam, Penemanian Seumur Hidup