Blooming at that time - Bab 23 Teresa berbohong

Si pembantu datang dengan terengah-engah :”Ma, maaf, nenek Lim lari terlalu cepat, saya tidak bisa meng......mengejarnya.”

Air muka nenek Lim berubah seketika, ternyata menyuruhnya pergi mengambil paketan juga rencana Teresa!

Dan paketan yang diambil itu ternyata kosong, tadinya dia masih bingung siapa yang kurang kerjaan ngerjain dia begini!

“Teresa, kamu keji sekali!”

Angela yang bersandar di nenek Lim menangis hingga kelelahan, ia sedikit kejang-kejang seperti orang yang terkena epilepsi, pasti sarafnya juga terluka.

“Angela, nenek bawa kamu ke dokter ya, sayang, jangan takut!”

Tanpa menunda-nunda nenek Lim menimang Angela dengan hati-hati, sekarang yang terpenting adalah mengobati Angela.

“Tidak boleh pergi!”

Teresa menghalang di depan nenek Lim dan berteriak menyuruh pembantu : “Kunci pintunya!”

Si pembantu ketakutan, ia ngeri melihat Angela yang penuh luka lecur!

Dia tidak tahu harus bagaimana, di satu sisi adalah Andrian, dan satu sisi lagi Teresa!

“Tuli ya?”

Bentakan Teresa yang bengis mengejutkan si pembantu, barulah dia dengan lamban berlari keluar, baru saja dia pegang gagang pintu, mendadak dia panik.

“Tu......Tuan Huo.”

Pembantu yang terkaget-kaget itu terduduk di lantai, Andrian terpaku agak lama di depan pintu kemudian berjalan melewatinya, dia merasa ada sesuatu yang aneh, dilihatnya ke arah dalam ruangan.

“Angela?”

Andrian!

Teresa yang licik dengan cepat mundur sampai tepi kolam. Pas di saat Andrian masuk ke dalam ruangan, dia menghantam kepalanya sendiri dengan kuat ke tepi kolam : “Biarkan aku mati! Biarkan aku mati saja! Aku bersalah kepada Alicia, bersalah kepada Angela......aku memperburuk masalah! Aku cuma ingin memandikan Angela, tapi tak disangka airnya kepanasan!”

Dia menangis sejadi-jadinya, membuat orang tidak bisa berkata apa-apa.

Nenek Lim kebingungan, sekali lagi ia melihat betapa menakutkannya si Teresa ini.

Andrian membuang pandangannya dari Teresa, jalan beberapa langkah dan memandang Angela, dia sudah hilang kesadaran dengan kulit berborok.

“Ang......Angela......Jangan kagetin ayah nak!”

Tanpa sempat mempedulikan Teresa, nenek Lim berlari keluar dengan Angela dalam gendongannya, “Cari dokter! Cepat cari dokter!”

***

Kedua orang tersebut segera menuju rumah sakit dan menunggu di luar ruangan operasi, banyak sekali anak-anak di bagian spesialis anak sana, penuh dengan kebisingan tangisan anak. Andrian yang hatinya begitu cemas dan tak tenang berjalan mondar mandir di lorong, beberapa kali ia menerobos masuk ke ruang operasi.

Kalau bukan karena terjadi perubahan dengan kontrak dan jadwalnya, apakah Angelanya akan pergi meninggalkan dia seperti Alicia?

Setiap menit dan detik dilalui dengan tersiksa, mungkin karena hubungan keluarga, dia bisa membedakan dengan jelas suara tangisan Angela.

Sekali-kali terdengar dari dalam ruang operasi, setiap suara tangisan yang keluar menyayat sebuah luka di hatinya.

Dia tidak tahan lagi dan ia masuk, dengan jelas sekali dia melihat kulit Angela yang terlecur itu mengelupas satu lapisan kulit!

“Angela......”

“Bagaimana kalian menjaga anak? Air panas sangat berbahaya untuk anak kecil, tahu tidak ada berapa banyak anak yang mati karena air panas di setiap tahun? Kalau terkena infeksi parah bisa merenggut nyawa!”

Makian dari dokter membuat Andrian penuh dengan rasa bersalah, dia tidak bisa membalas apa-apa, juga malu untuk membela dirinya sendiri, “Dok......Bagaimana keadaan anak saya?”

“Syukur lukanya tidak parah, di tambah lagi dengan penanganan yang tepat dan obat yang paling bagus, kalau pemulihannya cepat kira-kira sepuluh hari sampai setengah bulan sudah bisa pulih kembali seperti semula.”

Hati Andrian yang seperti tergantung di tepi jurang akhirnya kembali ke tempatnya.

Dia maju beberapa langkah, jarinya mengusap alis Angela, ia nangis tersedu-sedu dengan mata wajah memerah.

Dia itu seorang perempuan, kalau meninggalkan luka, seumur hidupnya pasti akan trauma!

Untungnya, dia baik-baik saja!

Rasa bersalah yang mendalam meliliti hatinya, kalau saja dia tidak pergi dan baik-baik melindungi Angela, kejadian terlecur seperti ini jangan sampai terjadi lagi!

“Mana Teresa!”

Pas kebetulan nenek Lim melihat Teresa dimasukkan ke kamar pasien, “Andrian, lihatlah baik-baik, wanita yang sangat kamu percayai itu yang melecuri anakmu dengan air panas, dia ingin menenggelamkan Angela!”

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu