Blooming at that time - Bab 32 Aku pantas mati

Air mata Teresa terlalu tidak berarti.

Dibandingkan dengan yang dirasakan oleh Alicia, air matanya adalah racun.

"Jangan buru-buru menyangkal"

Andrian Huo tidak melihat Teresa yang hanya melihat ke kejauhan, "Kamu coba lihat dengan teliti, di belakang pemantik bukankah terukir inisial namaku, walaupun tidak rapi, namun itu diukir oleh Alicia, pemantik ini hanya ada satu didunia ini."

A.H!

Mata teresa seakan ditusuk tajam oleh huruf-huruf itu, dia tidak pernah menyadarinya, dia berasumsi bahwa ukiran itu memang sudah ada dari sananya.

Dia sangat ingin menarik kembali perkataannya tadi!

"Teresa, kalau bukan karena keluarga Alicia, kamu sudah dikirim ke panti asuhan. Alicia pernah mengatakan bahwa dia sangat menyukai rasanya mempunyai seorang kakak perempuan, dan kamu membalas perasaannya seperti ini?!"

Andrian Huo memalingkan pandangannya, matanya dingin bagaikan es, hanya dengan melihat sekilas membuat Teresa merasa seperti jatuh ke gua es.

"Wiliam Lee sudah mati, kamu bisa membunuhnya, juga bisa menghapus riwayat panggilanmu, namun bagaimana dengan riwayat panggilan William? Dia ada menulis memo bahwa kalian bersepakat untuk bertemu dan menerima uang 600juta!"

Teresa tentu saja tidak muncul karena dia menunggu di luar tempat yang mereka tentukan!

Setelah sekian lama, William melihat Teresa tidak muncul dia pun bermaksud pulang dengan perasaan kesal, ketika William keluar, Teresa pun menabraknya dengan mobil!

"Kamu lihat baik-baik dengan matamu!"

William melempar telepon genggam ke arah Teresa dan mengenai kening Teresa, meninggalkan jejak merah di keningnya, kemudian jatuh disamping kakinya.

Teresa tidak memungut telepon genggam tersebut, bukti yang ditemukan Andrian tidak mungkin salah. Teresa juga tidak menyangka bahwa Andrian akan menemukan bukti dari William.

"Tuan Huo, daripada membawaku kesini dan menginterogasiku seperti ini bukankah lebih gampang kalau kamu langsung membawaku ke kantor polisi?"

Teresa tersenyum sinis, dia sudah tidak bisa menyangkal.

"Sudah tidak bisa berkata apa-apa? Kenapa kamu berhenti menangis? Bukankah kamu dalam kondisi koma? Bukankah kemungkinan kamu sadar kembali sangat kecil?"

"Untuk apa aku menangis? Kamu sudah mengetahui semuanya, apakah ada gunanya aku menangis? Aku memang tidak pernah jatuh koma, kenapa? Bukankah kamu membenci Alicia ketika aku jatuh koma?!"

"Sialan!"

"Benar, aku memang sialan, namun bukannya kamu tetap suka padaku?"

"Sembarangan! Orang yang kucintai selama ini hanyalah Alicia!"

"Oh?" Teresa tidak bisa menahan tawanya, "Jadi karena mencintainya kamu memaksanya melakukan operasi kornea? Karena mencintainya, kamu percaya ketika aku mengatakan bahwa dia yang mendorongku? Karena mencintainya, kamu mengatakan bahwa dia gila? Jangan lupa, kamulah pelaku pembunuhan sebenarnya!"

Kata-kata Teresa yang keluar tanpa henti membuat Andrian tidak bisa menentang.

Setiap kata bagaikan pisau tajam yang menusuknya.

Benar yang dikatakan Teresa, dialah orang yang melukai Alicia paling dalam!

"Jangan berpikir aku akan melepaskanmu dengan kamu berkata seperti itu!" Andrian meraih pergelangan tangan Teresa dan meremasnya dengan kuat, kemudian berteriak: "Bagaimana caramu membunuh Alicia?!"

Sakit.

Teresa mengerutkan keningnya, kemudian dia tertawa,"Dengan membakarnya hidup-hidup, dia bersembunyi ketakutan! Lalu, apakah kamu masih ingat? Kamu berkata mau bertanggung jawab terhadapku karena aku ditikam demi menolongmu."

Jangan-jangan ini juga adalah sebuah kebohongan?!

Andrian mempererat genggamannya, Teresa berteriak kesakitan, kemudian tertawa keras: "Haha, Andrian Huo! Orang yang menolongmu adalah Alicia, perempuan bodoh itu hampir kehilangan nyawa demi menolongmu! Kamu lebih bodoh, aku menyuap William, dan hanya dengan sebuah laporan operasi aku berhasil menipumu!"

"Aaahh-----"

Andrian sangat ingin mematahkan tangan Teresa!

"Kamu menganggap apa yang kukatakan adalah omong kosong, ketika kalian kuliah tahun keempat, dia terluka demi kamu? Bagian perutnya ditikam? Kalau benar rahimnya pecah, apakah dia masih bisa hamil?"

Semua ini adalah kebohongan!!

Andrian menarik pakaian Teresa, kemudian merobeknya dari bagian kerah sampai ke bagian perut.

Terlihat kulit yang mulus bersih, jangankan luka bekas ditikam, bahkan tidak terlihat satupun bekas disuntik!!

Apakah benar? Orang yang menolongnya adalah Alicia?

"Melihat perutku sekarang bukankah sudah telat? Kita sudah menikah selama setengah tahun, kamu bahkan tidak tahu apakah di tubuhku ada bekas luka! Heh....."

Kata-kata Teresa yang mengejeknya, membuat Andrian sangat tidak nyaman.

Kemudian sebuah prasangka lain muncul di kepala Andrian, membuatnya tersentak, "Kamu hamil itu juga tidak benar, aku tidak menyentuhmu hari itu?!"

Setelah Alicia meninggal, Andrian mengonsumsi alkohol dan mabuk-mabukan sepanjang hari, bergantung pada alkohol untuk lari dari kenyataan. Malam itu, dia mabuk sampai kehilangan kesadaran, keesokan harinya, dia bangun dalam keadaan tidak memakai apapun, dan disampingnya Teresa yang juga tidak memakai apapun tertidur!

Tidak lama kemudian, Teresa memberitahu Andrian bahwa dia sedang hamil!

Setelah hidup selama lebih dari 20 tahun, Andrian baru sadar bahwa selama ini ia terjebak di dunia penuh kebohongan!

"Teresa, selama ini semua yang kamu katakan itu palsu! Adegan dimana aku melihat Alicia mendorongmu itu palsu! Alicia memotong kabel rem mobil dan menyebabkan kecelakaan juga palsu! Kamu jatuh dari tangga akibat Alicia juga palsu! Radang kornea juga demi memaksaku mengambil penglihatan Alicia! Bahkan ketika anak yang dari awal memang tidak ada gugur, kamu juga menyalahkan Alicia! Penipu! Kamu benar-benar adalah penipu sejati!!"

Dia menggenggam pergelangan tangan Teresa sambil mendekati Teresa selangkah demi selangkah.

Teresa melangkah mundur, masih saja tertawa: "Hahaha, Andrian aku benar-benar sangat mengasihanimu, sebesar apa kesalahpahamanmu terhadap Alicia, sebesar itu juga kekejamanmu!"

Teresa sedang menertawakannya!

Dia berani menertawakan dirinya!!

"Teresa, bagaimana bisa Alicia mempunyai kakak perempuan sepertimu, kakak perempuan yang membakarnya hidup-hidup?!"

Andrian pasti sangat kesakitan!

Perempuan yang dicintainya mati dalam lautan api!

"Apakah kamu ingin tahu bagaimana aku membunuhnya hari itu?"

Teresa tersenyum, tidak merasa bersalah sedikitpun, tangannya telah penuh dengan darah orang-orang yang dibunuhnya, dia sudah kebas dengan perasaan bersalah.

Andrian sangat membenci senyumannya, membenci mukanya yang sedikit mirip dengan Alicia namun dengan senyum licik.

"Kamu tidak melihat betapa lucunya Alicia yang berusaha menghindari api, seseorang yang buta, mau lari kemana? Coba kamu tebak kalimat terakhir yang dia dengar."

Andrian menggertakkan giginya, dia bisa membayangkan sosok Alicia yang ketakutan.

"Aku memberitahunya, kamu menyuruhku membunuh anaknya karena aku sudah hamil dengan anakmu. Aku memberitahunya, sebenarnya orang yang ingin membunuhnya adalah kamu!"

"Plak!"

Kemarahan Andrian tidak terkendali, sebuah tamparan keras melayang ke arah Teresa, tetapi Teresa malah tertawa keras, "Andrian, hahaha...... Orang yang paling dibenci Alicia bukan aku tapi kamu! Lelaki yang paling dia cintai!"

"Teresa, aku akan membuatmu hidup tersiksa!"

Andrian berusaha menahan keinginannya untuk membunuh Teresa, dia tahu bahwa walaupun Teresa mati beratus beribu kali, kebencian di hatinya tidak akan hilang! Dia ingin menyiksa Teresa! Dia ingin mencungkil matanya, dia ingin mengorek semua organ-organ tubuhnya, dia ingin Teresa mati dibakar hidup-hidup!

"Aku tidak akan mati seperti harapanmu, Andrian......"

Teresa tiba-tiba mendekati wajah Andrian dan mencium sudut bibirnya.

Kemudian, Teresa berbalik badan dan berdiri di tepi jurang, kemudian melompat ke bawah.

Kabut memenuhi seluruh gunung, terdengar suara Teresa, "Andrian, kamu tidak bisa berbuat apapun! Alicia akan membencimu seumur hidup, melewati hidupmu sendirian lebih menakutkan daripada siksaan apapun!! Aku mengutukmu selalu sendirian seumur hidupmu! Serta tidak mendapatkan akhir yang bahagia!"

Teresa sudah mati.......

***

Hujan gerimis dan suara halilintar terdengar dari jauh kemudian mendekat.

Di depan kuburan yang terletak di taman belakang rumah keluarga Huo, sudah lama Andrian berlutut, "Alicia, maafkan aku...... Aku, Andrian Huo, adalah seseorang yang tidak berguna!"

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu