Blooming at that time - Bab 19 Andrian Huo sudah gila
Langkah kaki dan bayangan nya pudar, setelah meninggalkan tempat itu, Berita di kota Jakarta di penuhi dengan----Andrian Huo gila!
Semua orang di kota Jakarta tahu, ada monumen batu yang dibangun dirumah keluarga Huo, di batu itu itu terukir nama Alicia Lim.
Dan dirumah itu ada taman, mengelilingi kuburan itu, sebenarnya biasa saja ada kuburan dirumah, tetapi Andrian Huo menaruh abu Alicia Lim disitu, disaat malam mereka bisa beristirahat bersama.......
Teresa Lim memakai kimono untuk mandi, ia mengepalkan tangannya, kuku hampir masuk kedalam dagingnya.
Kamar pengantinnya belum ditempati, tapi sebagian sudah diambil alih Alicia Lim!
Alicia Lim, bagaimana caranya untuk kamu bisa menghilang dari hidupku!?
Kukunya hampir saja melukai telapak tangan nya, dia ingin menebarkan abu itu ke sungai!
Lalu, memeluk Andrian Huo dengan erat, ia mendekatkan wajahnya ke kotak abu itu terlihat bayangan wajahnya!
Dia pernah meminta Andrian Huo untuk melepas Alicia Lim, tapi ia tak pernah mendengarkannya, malah tidur dengan kotak abu itu.
Dia tak berani lagi memintanya, takut Andrian Huo menjadi benar-benar gila!
Sepertinya, kotak abu itu adalah istrinya, dan dia telah dilupakannya.
*****
Ruangan itu kedap udara, di siang hari pun tak ada seutas cahaya.
Diluar rumah keluarga Huo ada wartawan yang menunggu 24 jam, menunggu berita.
Beberapa hari yang lalu tak tahu siapa yang membeberkan tentang cinta pertamanya Andrian adalah Alicia Lim dan yang menikah dengan Andrian Huo adalah Alicia Lim, jadi ia di juluki orang ke tiga.
Ia tak berani keluar rumah, kalau bertemu dengan para wartawan , ia akan sulit menjawab semuannya.
" Nyonya Huo, apakah anda merusak pernikahan tuan Andrian dan ibu Alicia? "
" Nyonya Huo, Kenapa tuan Andrian bisa cerai dengan ibu Alicia lalu menikah dengan anda, dengar-dengar karena anda menyumbangkan kornea mata?"
" Nyonya Huo, Tidak lama anda menikah, Ibu Alicia meninggal, apakah itu pembunuhan atau bunuh diri?"
" Alicia! Alicia!"
Bagaiman nama ini terus ada!
Kalau ia yang membunuhnya bagaimana? Alicia Lim sudah meninggal, tidak ada yang tau bagaimana ia meninggal! Orang mati tak bisa bicara!
Wanita itu mengambil kotak abu, lalu mengangkatnya tinggi-tinggi, lalu hampir menjatuhkan, terdengar suara : " lepaskan Alicia ku!"
Teresa terkejut, Andrian Huo sudah di depannya , dia merebut kotak abu itu , mengelus kotak itu, seperti barang yang berharga.
" Alicia , kamu tidak apa-apa...."
Ia selalu berbicara sendiri.
Teresa Lim sangat kesal, saat Alicia Lim hidup ia cemburu karena Andrian Huo menyayanginya, setelah ia meninggal , kotak abunya pun menjadi kesayangan!
"Andrian, Alicia sudah lama meninggal, aku Teresa, Teresa yang sangat kamu cintai......."
Teresa Lim mendekat, mendekatkan wajahnya, ia sudah sangat lelah.
Kalau terus begini, ia akan mati!
" Andrian, Alicia kalau melihat mu begini ia tidak tenang, lepaskan dia ya?
" Sembarangan! Alicia tak boleh meninggalkan ku!"
Andrian Huo memegang erat kotak abu itu, seperti ia memegang mayat Alicia Lim.
"Andrian, aku Teresa, orang yang sangat kamu cintai! anak mu sudah tidak ada! dan sampai sekarang aku masih sakit, dan kamu tidak memperdulikan ku?"
Teresa tau, ketika Andrian Huo mendengar hal-hal masa lalu, ia akan sedikit tersadar.
Andrian Huo mengusap-usap rambutnya, dan berusaha tak melepaskan kotak abu itu, " Teresa kamu tak perlu mengingatkan ku, aku tahu, aku tahu semuanya. Alicia berbuat jahat, dia ingin menyakiti mu, jadi dia berada di sampingku, kalau begini dia tak akan punya kesempatan menyakitimu...."
Teresa Lim menelan ludah, wajahnya pucat.
Andrian Huo keadaannya semakin buruk, omongannya semakin kacau?
Karena mau melindunginya, jadi dia tak memakamkannya?
Alicia Lim hanya abu, orang mati tidak punya tenaga untuk menyakitinya?!
Novel Terkait
Precious Moment
Louise LeeStep by Step
LeksIstri ke-7
Sweety GirlKembali Dari Kematian
Yeon KyeongMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniBlooming at that time×
- Bab 1 Pada saat itu aku harusnya mencekikmu sampai mati
- Bab 2 Kamu benar-benar kejam
- Bab 3 Telah mengandung anaknya
- Bab 4 Anak harus mati
- Bab 5 Dipaksa untuk Aborsi
- Bab 6 Mengambil matanya
- Bab 7 Donasi Kornea
- Bab 8 Kehilangan Cahaya
- Bab 9 Mencelakai Anaknya
- Bab 10 Dia telah kabur
- Bab 11 Mereka Telah menikah
- Bab 12 Mati bersama Anak Liarmu
- Bab 13 Tolonglah Aku Andrian
- Bab 14 Anak Kita Telah Mati
- Bab 15 Manajer Huo, nyonya meninggal
- Bab 16 Dia menjaga mayat itu
- Bab 17 Dia pantas mendapatkannya
- Bab 18 Orang mati tak bisa berbicara
- Bab 19 Andrian Huo sudah gila
- Bab 20 Anaknya masih hidup
- Bab 12 Cekik mati anak itu
- Bab 22 Lecurkan dia
- Bab 23 Teresa berbohong
- Bab 24 Kamu yang membunuh Alicia!
- Bab 25 Berhutang terlalu banyak sama dia
- Bab 26 Pembunuhan
- Bab 27 Kalian semua pantas mati
- Bab 28 Kenyataan
- Bab 29 Dia berhutang nyawa
- Bab 30 Mendaftar pernikahan
- Bab 31 Kamu jangan salah paham terhadapku
- Bab 32 Aku pantas mati
- Bab 33 Kota yang berbeda, orang yang sama
- Bab 34 Aku akan memberikan mataku
- Bab 35 Pendonor berasal dari Jakarta
- Bab 36 Andrian Huo buta
- Bab 37 Percintaan Satu Malam, Penemanian Seumur Hidup