Blooming at that time - Bab 1 Pada saat itu aku harusnya mencekikmu sampai mati
Balkonnya adalah kaca transparan, Alicia Lim terungkup di dinding, dibawah gedung yang suasana kendaraan begitu ramai, melihat indahnya kehidupan malam hari.
“Kamu tahu kamu sekarang mirip apa? Wanita jalang!”
Dibelakangnya Adrian Huo merobek rok panjangnya, dengan kejam melewati tubuhnya
“Adrian, jangan”
Alicia Lim tiba-tiba berseru, dia ditekan sampai tubuhnya yang kemungkinan setiap saat bisa dilihat orang.
“ Takut terlihat orang? Itu tidak pas untuk memuaskan estrusmu! Adrian Huo memukulnya dengan kejam, Alicia Lim hanya bisa gigit gigi menahan rasa kesakitannya.
Setelah menikah selama satu tahun, Adrian Huo selalu berusaha menyiksanya dan mencoba melecehkannya dengan cara apa pun!
“Sakit, Adrian, lepaskanku.” Dia menegangkan tubuhnya dan menyatukan kakinya, mencoba menghentikannya dari kekejaman.
“Kurangi omong kosongmu!”
Adrian Huo membenci Alicia Lim, bahkan benci setiap kata yang diucapkannya.
Dia dengan kuat menjambak rambutnya dan berbicara : “ Kenapa yang kena tabrak adalah Alicia Lim, Kenapa tidak kamu saja yang mati!”
Kebenciannya semakin lama semakin berat …
Alicia Lim sudah tidak bisa membedakan dengan jelas, sebenenarnya tubuh atau hati yang lebih sakit.
Beberapa bulan yang lalu, orang yang dicintai Adrian Huo sampai sekarang tidak menyadarkan diri dirumah sakit yang disebabkan oleh Alicia Lim.
***
Kaki Alicia Lim yang lembut, lemas duduk ditanah.
Kondom yang berlendir jatuh dari tubuhnya dan mengenai pipi Alicia Lim, dia tidak bisa menghindarinya, tubuhnya yang putih dipenuhi dengan bintik-bintik merah. Dan pria itu tidak mempunyai belas kasihan, berbalik tubuh dan pergi meninggalkannya.
Dibawah sadarnya, Alicia Lim tiba-tiba tarik celananya, “Adrian, aku takut kegelapan, jangan tinggalkan aku sendirian.”
Di mata Adrian Huo muncul rasa kejijikan, dan menendangnya, “Pergi!”
“Adrian, kita ini sudah menikah, sudah pemberkatan, kenapa kamu bisa sampai seperti ini terhadapku?” dia hampir patah hati, menatap Adrian Huo, wajahnya yang dingin seperti acuh tetapi tidak mau acuh.
“Kamu ingin menekankan bahwa kamu adalah istriku?” Adrian Huo mencibir, dan menggunakan sepatu untuk menginjak ujung kakinya, “Pelacur yang berdiri di Gapura, kamu lebih sial dari pada pelacur itu!”
Dia membenci Alicia Lim, benci sampai ototnya keram!
Dilatar belakang yang gelap, Alicia Lim tidak dapat menahan air matanya lagi, tiba-tiba perutnya melonjak dan dia berburu-buru menuju ke kamar mandi.
“Suara muntah…”
Hanya ada air, tidak ada lagi yang lain.
Perutnya kejang, dia mengelus perutnya dan telinganya terdengar kata-kata yang pernah diucapkan Adrian Huo :”Alicia, nanti kita harus memiliki sepasang anak kembar.”
Dia dengan malu-malu menghindar: " tidak ingin"
Kehangatan masa lalu sekarang sudah rusak, kenapa bisa sampai jalan kelangkah ini….
***
Dua bulan kemudian, Adrian Huo menerima panggilan telepon dari rumah sakit dan mengatakan bahwa Teresa Lim sudah sadar.
“Nona Lim ingin bertemu denganmu, tiba-tiba air mata menetes beberapa kali.”
“Teresa, tunggu aku!”
Adrian Huo telah menanti lama hari seperti ini tiba, memegang mantel dan keluar.
Alicia Lim ketakutan, tiba-tiba dari belakang mengelilingi pinggangnya :”Adrian kamu jangan pergi!”
Ketika Teresa Lim sudah sadar, menurutnya itu sebuah mimpi buruk, karena Adrian bisa meninggalkannya, dan tidak bisa kembali kerumah ini.
“Kecelakaan itu adalah konspirasi yang direncanakan, kamu jangan pergi….”
“Lepaskanku”
Adrian Huo melepaskan tangannya, sampai pada saat ini dia tidak terpikir melepaskannya, “Alicia Lim, aku seharusnya membunuhmu sejak awal
***
Diruangan rumah sakit VIP.
Adrian Huo memeluk Teresa Lim dilengannya, mencium seluruh dahinya dan tidak mau melepaskannya.
“ Teresa, dimasa depan aku pasti akan menjagamu, dan tidak akan membiarkanmu menerima kesulitan apapun.
Teresa Lim menyandarnya dengan kuat, “Tidak peduli dengan masalahnya Alicia, cintanya hanya terlalu dalam dan membuat hal yang bodoh.”
Teresa Lim terlalu lembut, sehingga bisa dibuat perhitungan oleh Alicia Lim!
Beberapa bulan yang lalu, Alicia Lim telah membuat remnya blong, sehingga baru bisa terjadi masalah pingsan itu sampai sekarang.
“Teresa, kamu jangan bicara yang bodoh, Alicia Lim seharusnya mati , asalkan kamu bersedia, aku mau diamasuk penjara merasakannya!”
“Jangan, Adrian, aku hanya ingin kamu menemaniku, hal yang berlalu biarkanlah berlalu!”
“Baiklah, aku dengar semua perkataanmu, anak yang baik.”Dia memeluknya dengan kekuatan yang lebih erat, karena takut kehilangannya.
Novel Terkait
Blooming at that time×
- Bab 1 Pada saat itu aku harusnya mencekikmu sampai mati
- Bab 2 Kamu benar-benar kejam
- Bab 3 Telah mengandung anaknya
- Bab 4 Anak harus mati
- Bab 5 Dipaksa untuk Aborsi
- Bab 6 Mengambil matanya
- Bab 7 Donasi Kornea
- Bab 8 Kehilangan Cahaya
- Bab 9 Mencelakai Anaknya
- Bab 10 Dia telah kabur
- Bab 11 Mereka Telah menikah
- Bab 12 Mati bersama Anak Liarmu
- Bab 13 Tolonglah Aku Andrian
- Bab 14 Anak Kita Telah Mati
- Bab 15 Manajer Huo, nyonya meninggal
- Bab 16 Dia menjaga mayat itu
- Bab 17 Dia pantas mendapatkannya
- Bab 18 Orang mati tak bisa berbicara
- Bab 19 Andrian Huo sudah gila
- Bab 20 Anaknya masih hidup
- Bab 12 Cekik mati anak itu
- Bab 22 Lecurkan dia
- Bab 23 Teresa berbohong
- Bab 24 Kamu yang membunuh Alicia!
- Bab 25 Berhutang terlalu banyak sama dia
- Bab 26 Pembunuhan
- Bab 27 Kalian semua pantas mati
- Bab 28 Kenyataan
- Bab 29 Dia berhutang nyawa
- Bab 30 Mendaftar pernikahan
- Bab 31 Kamu jangan salah paham terhadapku
- Bab 32 Aku pantas mati
- Bab 33 Kota yang berbeda, orang yang sama
- Bab 34 Aku akan memberikan mataku
- Bab 35 Pendonor berasal dari Jakarta
- Bab 36 Andrian Huo buta
- Bab 37 Percintaan Satu Malam, Penemanian Seumur Hidup