Blooming at that time - Bab 5 Dipaksa untuk Aborsi
“Alicia Lim,semua yang Teresa Lim rasakan selama ini kamu harus membayarnya dengan lebih kali lipat.”
"Tarik kedalam dan gugurkan anak haram ini!"
Dengan satu perintah, Asisten Henry Lao yang mengikuti Adrian Huo tidak berbicara dan langsung menyeretnya ke ruang operasi.
Berjalan kesana kesini (bingung) , takut telah menguasai apa yang dia punya.
Bagaimana ini……
“Asisten Lao, ini adalah anaknya Andrian…. Kamu bantu aku untuk memohon ke Andrian, tolonglah?
Suara tangisannya bergema dikoridor jalan, manusia pasti hatinya bisa menjadi lembut, ternyata manusia seperti Adrian Huo tidak punya hati, atau mungkin hatinya telah diberikan kepada Teresa Lim.
Hatinya Henry Lao telah tersentuh tetapi tetap tidak bisa melepaskan Alicia Lim, seluruh wilayah Jakarta siapa yang berani melanggar permintaannya?
Demi melindungi diri, Alicia Lim menendang dan memberontak, yang menyebabkan dokter dan suster secara bersama menempatkannya diranjang rumah sakitnya.
“Tenang, ini prosesnya sangat cepat”
Perkataan dokter yang merencana untuk menghiburnya tidak ada efek, terdengan kata “prosesnya sangat cepat” Alicia Lim dengan intens memberontak, “Kalian para pembunuh yang kedua tangan penuh dengan darah, LEPASKAN!!! Siapa yang berani menyentuh anak saya, aku yang akan berhadapan dengannya!”
Melihat pergerakan yang sangat hebat seperti orang gila, Dokterpun sulit untuk memulai prosesnya.
“Siapakan obat biusnya.”
Pada saat ini hanya bisa sepert ini, maksud dari Adrian Huo adalah mengeluarkan anaknya, kondisi ini sudah kehilangan kendali.
Dokter yang memegang suntikkan mengangkat tangannya sambil menekan-nekan suntikkannya. Dibawah lampu operasi, dia tampak seperti orang mati.
Alicia Lim tahu bahwa begitu dia kehilangan kesadaran, anaknya akan dibunuh tanpa suara.
“Jangan bergerak!”
Tiba-tiba, dia merebut pisau yang ada ditangan dokter, didalam ancamannya, dia dengan ketakutan berteriak dengan keras dan suara yang mencekik.
Adrian Huo yang berdiri diluar dengan waktu yang lama mengerutkan keningnya dan khawatir, seperti ada serangga yang memakan hatinya yang menimbulkan rasa sakit yang tersembunyi.
Apabila waktu bisa kembali pasti sangat baik, Alicia Lim masih punya Adrian Huo, dan Adrian Huo ada kstarianya Alicia Lim.
Waktu ada racun, yang telah merusak hubungan yang telah mereka buat.
Pada saat kecil kami sudah ada kontrak pernikahan, Alicia Lim menikah denganku, dan saya bisa mendapatkan seperlima dari kekayaan Huo tanpa mengeluarkan tenaga.
Jadi….
Janji yang telah dikatakan oleh Alicia Lim adalah kebohongan yang manis, dan dia telah berulang kali menaruh racun ditangannya dan berbicara, jadi semua itu hanyalah untuk harta kekayaan semata.
“Manajer Huo, Nona Lim mengalami masalah”
Henry Lao bergegas masuk, Adrian Huo dengan suara yang dingin bertanya, :”Nona Lim yang mana?”
“Teresa Lim.” Henry Lao dengan muka yang bermartabat, “Dokter berkata bahwa Nona Lim lukanya terlalu serius dan menyebabkan peradangan kornea, dan kemungkinan bisa menjadi buta, sekarang hanya bisa transplantasi.”
Buta….
Didepan mata Adrian Huo teringat bentuk mata seorang Teresa Lim yang indah, Mata yang begitu indah dan polos bagaimana mungkin sudah tidak ada?
“Dan….” Henry Lao melihat mukanya yang telah pucat, tenaga suara yang telah ringan, “Dokter mengatakan bahwa tidak banyak orang yang menyumbangkan kornea, Jika ada yang cocok, mungin sudah terlambat.”
“Terlambat! Apa yang dimaksud dengan terlambat!“Adrian Huo yang penuh dengan emosi menarik dasinya Henry Lao dengan sekuat tenaga, ”“Aku tidak mau kehilangan Teresa Lim!Sekarang harus operasi!”
Tiba-tiba, dia terpikir dan matanya yang merah tertuju kepada pintu besar yang tertutup itu.
Diatas ranjang, Alicia Lim seperti burung yang ketakutan, memegang pisau dengan penuh kekuatan dan menggesek pisau ketangannya, siapa yang berani maju, dia segera menghadapi pisau dan bersumpah sampai mati dia akan tetap memegang perut anaknya.
“Nona Lim, kamu menyaderakan diri pun tidak berguna, cepat atau lambat juga mesti akan dilakukan.“
Dokter lelah berbicara terus, dan Alicia Lim tidak mungkin tidak tahu, dia bisa melawan saat ini, tidak mungkin bisa melindunginya selama hidup ini/
Apa yang dimaksud dengan tidak berdaya, dia sangat memahaminya.
Tetapi….
Bahkan jika satu menit satu detik, dia juga mau bertahan sampai terakhir, bertahan sampai hati Adrian Huo menjadi lembut.
Bunyi suara pintu, “Bang...”
Tiba-tiba, beberapa orang membuka pintu ruang operasi, muncul dalam cahaya dan bayangan seperti dewa.
“Alicia Lim, kamu turun.”
Suara dan nafas yang berisik tidak terdengar suaranya, Alicia Lim malahan makin memegang pisau dengan erat
Dia takut, dia akan memotong perutnya dengan kejam.
“Turun, Apakah kamu tidak mau anakmu?”
Alicia Lim mencurigai sendiri apakah dia sedang ilusi, karena tadi dia sendiri yang menyuruhku untuk membunuh anak ini.
Melihat Alicia Lim tidak bergerak, Adrian Huo mengambil tiga langkah dan membuat dua langkah kedepan, mengambil pinggangnya dan memeluknya.
Datang pelukannya yang begitu terlambat, dan Alicia Lim melihat Adrian Huo dengan mata yang jelas, Alicia Lim baru percaya bahwa hatinya telah berubah….
“Kakak Adrian….”
Novel Terkait
Get Back To You
LexyCinta Yang Terlarang
MinnieDemanding Husband
MarshallLove And War
JaneMy Charming Wife
Diana AndrikaSomeday Unexpected Love
AlexanderBlooming at that time×
- Bab 1 Pada saat itu aku harusnya mencekikmu sampai mati
- Bab 2 Kamu benar-benar kejam
- Bab 3 Telah mengandung anaknya
- Bab 4 Anak harus mati
- Bab 5 Dipaksa untuk Aborsi
- Bab 6 Mengambil matanya
- Bab 7 Donasi Kornea
- Bab 8 Kehilangan Cahaya
- Bab 9 Mencelakai Anaknya
- Bab 10 Dia telah kabur
- Bab 11 Mereka Telah menikah
- Bab 12 Mati bersama Anak Liarmu
- Bab 13 Tolonglah Aku Andrian
- Bab 14 Anak Kita Telah Mati
- Bab 15 Manajer Huo, nyonya meninggal
- Bab 16 Dia menjaga mayat itu
- Bab 17 Dia pantas mendapatkannya
- Bab 18 Orang mati tak bisa berbicara
- Bab 19 Andrian Huo sudah gila
- Bab 20 Anaknya masih hidup
- Bab 12 Cekik mati anak itu
- Bab 22 Lecurkan dia
- Bab 23 Teresa berbohong
- Bab 24 Kamu yang membunuh Alicia!
- Bab 25 Berhutang terlalu banyak sama dia
- Bab 26 Pembunuhan
- Bab 27 Kalian semua pantas mati
- Bab 28 Kenyataan
- Bab 29 Dia berhutang nyawa
- Bab 30 Mendaftar pernikahan
- Bab 31 Kamu jangan salah paham terhadapku
- Bab 32 Aku pantas mati
- Bab 33 Kota yang berbeda, orang yang sama
- Bab 34 Aku akan memberikan mataku
- Bab 35 Pendonor berasal dari Jakarta
- Bab 36 Andrian Huo buta
- Bab 37 Percintaan Satu Malam, Penemanian Seumur Hidup