Blooming at that time - Bab 2 Kamu benar-benar kejam
Alicia berjalan keluar dari laboratorium, dan kata-kata dokter berputar di telinga: "Nona Lim, bayimu sudah dua belas ditambah tiga minggu, sangat sehat."
Anakku ...
Ujung jarinya membelai perutnya, tetapi bentuk alisnya tidak dapat dipecahkan maknanya.
Alicia Lim seperti hantu yang berjalan berkeliaran melewati koridor rumah sakit, dan sisi itu penuh dengan bayangan pasangan orang.
Adrian Huo, dia dimana?
Sejak Alicia Lim bangun, dia tidak pernah melihatnya lagi, seolah-olah dia telah menghilang sepenuhnya didalam hidupnya.
Teresa Lim….
Dia masih menunggunya, kan?
Keadaan yang bingung, tidak tahu sudah jalan berapa lama, menunggu dia sadar kembali, tetapi dia sudah berdiri diluar ruangan Teresa Lim
Setelah kecelakaan itu, Alicia Lim tidak datang untuk menjenguk Teresa Lim .
Semua orang berkata bahwa hatinya sangat keras, dan saudara perempuannya yang hampir mati karenanya pun dia tidak mempunyai rasa malu dan merasa bersalah, tetapi yang mereka lihat hanyalah permukaan ...
Alicia Lim berdiri di samping tempat tidurnya, wanita yang tidur dengan nyenyak alisnya terbuka, kelihatan dia mirip dengannya.
Teresa Lim, Kenapa Adrian Huo bisa mencintaimu, hati dan pikirannya semuanya adalah kamu?
Untungnya kamu hidup, kalau tidak Adrian pasti membenciku sampai kedalam tulang.
Alicia Lim tersenyum pahit, dan Teresa Lim yang sedang berbaring di tempat tidur, membuka matanya, "Kamu tahu itu! Aku tidak mati kamu pasti sangat tidak bersedia, iya kan ?”
Matanya dingin, dingin seperti pisau yang menusuk ke hati Alicia Lim.
“Kamu tidak tidur….”
Alicia Lim menghirup udara dingin dan takut.
“Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja.” Teresa Lim ketawa dingin, dan membuka selimut tanpa alas kaki.
“Kamu sudah berpura-pura berapa lama? Masalah kecelakaan itu kamu tahu, jelas-jelas kamu yang membuat skripsi dan sandiwara sendiri untuk membunuh aku, tetapi karma sebab-akibat berlaku, dan kamu tidak bisa hindarin itu!”
Alicia Lim menjadi emosional, dan suaranya dinaikkan beberapa kali.
Sebelum kecelakaan terjadi, Teresa Lim menyuruh dia membantu nya untuk mengambil jaket didalam mobil, dia pergi ke garasi dan tidak menemukan baju, malahan terekam oleh CCTV yang menjadi bukti besi untuk membunuh Teresa Lim.
Teresa Lim yang tidak nyaman terhadap kondisi fisiknya meminta dia untuk mengantarnya pulang, dan siapa sangka, remnya muncul masalah dan menyebabkan situasi yang buruk.
Alicia Lim masih memiliki rasa trauma yang mendalam, pada saat itu tidak ada cara untuk mengatasinya, siapa sangka Teresa Lim mendorongnya seperti orang gila, dan mobil yang hilang kendali menghantam dinding gunung. Lucunya adalah dia hanya mengalami luka luar, tetapi Teresa Lim mengalami cedera otak parah.
“Teresa Lim, Apa yang kamu inginkan? Niat untuk membunuhku! Kamu membuat Kakek mengusirku, dan mengandalkan kekuatan industri keluarga Lim, dan kamu juga tidak melepaskan Andrian ?
Ingat ketika dia berusia tiga belas tahun, bibinya meninggal karena penyakit, dan Kakek membawa Teresa Lim pulang untuk mengenali cucunya.
Alicia Lim dan Kakek saling bergantung, tiba-iba muncul seoprang kaka, tentu saja sangat bahagia, semuanya bergantung kepadanya。 Tapi Teresa Lim sangat membencinya, sesekali ingin mencoba untuk membunuhnya.
“Alicia Lim, Apakah kamu benar-benar tidak mengerti?”
Teresa Lim dengan muka dingin yang tidak puas, dia tidak mengerti mengapa Alicia Lim bisa hidup sampai sekarang juga.
Alicia Lim tidak mati sedangkan dia hampir saja sudah diambil nyama, hampir saja semua ini masih bisa tertolongkan, jika Teresa Lim masih hidup, tentu saja ingin Alicia Lim hidup dalam penderitaan!
Di luar pintu, sosok bayangan seseorang datang.
Teresa Lim merendahkan suaranya, “Alicia Lim, kehidupan sekarang yang kamu miliki, aku akan merebutnya darimu satu per satu!"
Alicia Lim terkejut, Teresa Lim tiba-tiba mencabut jarum yang ada di tangannya dan berlari kedepan pintu, “Maafkan aku! Alicia, aku telah salah, kamu jangan pukul aku lagi..
Alicia Lim masih terbengong berdiam diri disana, Andrian masuk melihat Teresa sedang berlari keluar sambil berteriak.
"Ada apa?"
Melihat bahwa luar pintu kamar adalah tangga, Alicia segera mengejarnya: "Apa yang kamu lakukan!"
Semua kejadian ini begitu mirip, seperti kecelakaan waktu itu.
Disaat Alicia ingin mengejarnya, Teresa dengan kaget menjerit: "Jangan melukaiku, aku mohon kepadamu!“
Alicia masih saja belum memegangnya , tubuhnya telah jatuh kebelakang.
Pikiran Alicia kosong, Andrian yang melihatnya menjeritnya.
Telinga nya terdengar suara lebah, suara marahnya tampak begitu jelas: "Alicia, kamu sangat kejam!"
Novel Terkait
Meet By Chance
Lena TanMr Huo’s Sweetpie
EllyaCinta Yang Tak Biasa
WennieSee You Next Time
Cherry BlossomAdore You
ElinaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanHis Soft Side
RiseBlooming at that time×
- Bab 1 Pada saat itu aku harusnya mencekikmu sampai mati
- Bab 2 Kamu benar-benar kejam
- Bab 3 Telah mengandung anaknya
- Bab 4 Anak harus mati
- Bab 5 Dipaksa untuk Aborsi
- Bab 6 Mengambil matanya
- Bab 7 Donasi Kornea
- Bab 8 Kehilangan Cahaya
- Bab 9 Mencelakai Anaknya
- Bab 10 Dia telah kabur
- Bab 11 Mereka Telah menikah
- Bab 12 Mati bersama Anak Liarmu
- Bab 13 Tolonglah Aku Andrian
- Bab 14 Anak Kita Telah Mati
- Bab 15 Manajer Huo, nyonya meninggal
- Bab 16 Dia menjaga mayat itu
- Bab 17 Dia pantas mendapatkannya
- Bab 18 Orang mati tak bisa berbicara
- Bab 19 Andrian Huo sudah gila
- Bab 20 Anaknya masih hidup
- Bab 12 Cekik mati anak itu
- Bab 22 Lecurkan dia
- Bab 23 Teresa berbohong
- Bab 24 Kamu yang membunuh Alicia!
- Bab 25 Berhutang terlalu banyak sama dia
- Bab 26 Pembunuhan
- Bab 27 Kalian semua pantas mati
- Bab 28 Kenyataan
- Bab 29 Dia berhutang nyawa
- Bab 30 Mendaftar pernikahan
- Bab 31 Kamu jangan salah paham terhadapku
- Bab 32 Aku pantas mati
- Bab 33 Kota yang berbeda, orang yang sama
- Bab 34 Aku akan memberikan mataku
- Bab 35 Pendonor berasal dari Jakarta
- Bab 36 Andrian Huo buta
- Bab 37 Percintaan Satu Malam, Penemanian Seumur Hidup