Sederhana Cinta - Bab 9 Tidak Dapat Hamil
Bab 9 Tidak Dapat Hamil
Gilang tidak percaya rumah sakit swasta tingkat atas ini, dia meminta sekretarisnya untuk segera menyiapkan helikopter, untuk membawa Anita ke rumah sakit lain, bahkan bisa mentransfer ke luar negeri secara langsung.
Tapi mereka sering menggunakan kalimat "Memindahkannya sedikit saja akan membuatnya mati" untuk menakut-nakutinya.
Gilang mengakui bahwa ia takut akan perkataan dokter direktur rumah sakit itu, dia dapat tidak melakukan transfer, tapi dia ingin masuk dan melihat, melihat bagaimana keadaan wanita yang telah dinikahinya selama dua tahun ini!
Akhirnya, Gilang menggunakan status sosial dan kekuasaannya, membuat rumah sakit membukakan pintu ruang gawat darurat untuknya.
Dia melakukan desinfeksi, mengganti pakaiannya, memakai topi, masker, menyikat tangan dan kukunya dengan sabun, dia berjalan memasuki ruang gawat darurat.
Dia melihat banyak selang dalam hidung dan mulut Anita, dengan tenang berbaring di meja operasi, kakinya terbuka dengan stent tinggi, wajahnya putih bagaikan mayat, gelembung sabun yang pecah sewaktu disentuh pun bahkan lebih baik dibandingkan ini.
Dia yang hidup begitu ceria, apa yang tidak bisa dia perbuat? Kapan dia menjadi sangat rapuh?
Di tangannya tertancap jarum infus berisi cairan transparan, dan di tangan lain tertancap infus untuk transfusi darah.
Sudah lewat satu hari dua malam, apakah dia masih membutuhkan transfusi darah? Berapa banyak darah yang hilang?
Angka pada instrumen digital tidak berhenti berdetak, para dokter berbicara dengan kalimat kedokteran dengan tenang dan cepat, keseluruhan proses operasi seperti perang.
Hanya dia yang berdiri di sana sendirian, tidak tahu harus berbuat apa.
Dia bahkan tidak berani menarik tangannya, takut jika dia tidak sengaja memecahkan sesuatu dan melukainya.
Dia sangat pusing, Gilang berbalik dan berjalan cepat keluar dari ruang gawat darurat, dia tidak bisa bertahan di dalam sana.
Setiap jejak bau disinfektan yang masuk ke dalam rongga hidungnya, yang datang ke dalam pikirannya adalah gambaran sosok Anita yang pucat bagaikan mayat.
Keesokan paginya, rumah sakit memberitahukan bahwa stok darah tidak cukup, seluruh Semarang tidak bisa mendapatkan darah Rh negatif yang langka, sekarang bahkan harus mencari bantuan di rumah sakit dan stasiun radio.
Gilang tidak tahu bagaimana suasana hatinya saat itu, hanya tahu bahwa dia hampir gila! Segala masalah datang satu demi satu, tidak membiarkannya bernafas sama sekali!
Setelah mendengarkan pemberitahuan, Anggun mencari Gilang, dia terlihat tidak begitu sehat, "Gilang, aku bisa memberikan darahku pada kakak, sewaktu kecil dia pernah memberikan darahnya padaku, tapi aku punya satu syarat. Kamu harus berjanji padaku bahwa kamu akan bercerai dengan kakakku dan menikah denganku!"
Gilang memandang Anggun, merasa asing, apakah dia adalah Anggun yang sama yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkannya dari reruntuhan gempa dan tidak takut terkubur itu?
Dia ingin menunggu, tapi darah itu sangat langka dan tidak menentu, dia tidak mampu menunggu lagi......
Anita dapat diselamatkan itu semua merupakan kontribusi dari Anggun, Gunawan dan Yuni tampak sedih dan melihat ke arah Gilang, "Gilang, kamu harus memperlakukan Anggun kami dengan baik, Anita tidak menyukainya sejak kecil, tapi demi agar kamu tidak merasa bersalah, bahkan dia tidak menginginkan nyawanya sendiri! Dasar gadis bodoh!"
Gilang dengan dingin berbicara, "Aku tahu, aku ini, dapat membedakan mana hutang budi dan dendam."
Setelah selesai berbicara dia melihat ke arah Gunawan dan Yuni, dua orang itu takut akan pandangan matanya, dan memilih untuk diam.
Apa artinya dapat membedakan mana hutang budi dan dendam?
Mencari mereka untuk mempermasalahkan telah mendorong Anita?
Pada saat ini, pasangan ini hanya bisa berharap pada Anggun, berharap bahwa putri mereka dapat mendapatkan hati Gilang.
Setelah operasi selesai, Gilang dipanggil ke kantor dekan rumah sakit, dia baru saja duduk, dekan dengan berat mengatakan: "Tuan Bambang, Anda harus mempersiapkan mental anda, takutnya istrimu tidak akan dapat hamil kembali"
Gilang bernapas dengan gemetar, tetapi malah menyeringai dengan tenang, "Orang yang tidak dapat hamil saja bisa disembuhkan, apalagi istriku yang sebelumnya pernah hamil, kecelakaan seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi."
Bahkan ini bukanlah sebuah kecelakaan!
Memikirkan itu, dia mengencangkan tinjunya! Kekejaman perlahan-lahan muncul dari matanya!
Novel Terkait
Half a Heart
Romansa UniverseThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlTakdir Raja Perang
Brama aditioBack To You
CC LennyPria Misteriusku
LylySederhana Cinta×
- Bab 1 Menginginkannya Dari Belakang
- Bab 2 Merencanakan Perceraian
- Bab 3 Kamu Perlu Diberi Pelajaran
- Bab 4 Hanya Menginginkan Dia Mati
- Bab 5 Masih Membencimu
- Bab 6 Sudah Waktunya Untuk Melepaskan
- Bab 7 Setuju Untuk Bercerai
- Bab 8 Mengalir Banyak Darah
- Bab 9 Tidak Dapat Hamil
- Bab 10 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 11 Depresi Hingga Tidak Bisa Melepaskan Diri
- Bab 12 Menguap Dari Dunia
- Bab 13 Darah Mengalir Di Luka
- Bab 14 Satu Jenazah Dua Nyawa
- Bab 15 Ikut Pulang Bersamaku
- Bab 16 Wanitanya
- Bab 17 Tidak Bisa Dipisahkan
- Bab 18 Dipisahkan Di Dunia Yang Berbeda
- Bab 19 Menginginkan Nyawanya
- Bab 20 Bisa Seberapa Menderita
- Bab 21 Kamu Ingin Membunuhku
- Bab 22 Apa Lagi Kegunaanmu?
- Bab 23 Hanya Mencintainya 11 Tahun
- Bab 24 Membawanya Ke Pelukan
- Bab 25 Anak
- Bab 26 Malaikat Yang Dikirim Untuknya
- Bab 27 Tidak Bisa Membayar Lunas Hutang Padamu
- Bab 28 Setiap Kata Menyakiti Hati
- Bab 29 Pria Gila
- Bab 30 Tidak Lagi Membuatnya Tidak Bahagia
- Bab 31 Membunuh Keluarganya
- Bab 32 Menghancurkan Sampai Akar
- Bab 33 Jangan Melewati Batas
- Bab 34 Apa Kamu Sudah Gila
- Bab 35 Untung Dan Rugi Yang Telah Dipertimbangkan
- Bab 36 Sakit Jika Dipikirkan
- Bab 37 Aku Telah Menyakitinya
- Bab 38 Tamparan Dengan Kencang Mendarat Di Wajah Sendiri
- Bab 39 Sangat Memilukan
- Bab 40 Semua Akan Aku Penuhi
- Bab 41 Aku Menginginkan Dia Mati
- Bab 42 Senyuman Yang Kejam
- Bab 43 Membunuh Ibunya
- Bab 44 Aku Takut, Aku Takut
- Bab 45 Sangat Mencintaimu