Sederhana Cinta - Bab 17 Tidak Bisa Dipisahkan

Bab 17 Tidak Bisa Dipisahkan

Sebelumya semua orang sudah mengetahui Anita mencintainya, dia tidak merasa seperti itu, semua orang menggunakan cintanya untuk memaksa dia menyerahkan segala hal tempat dia bisa bersandar, dan akhirnya dia menikah dengannya, tapi dia juga tidak memberinya tempat untuk bersandar......

Dia sebelumnya memiliki rumah, memiliki tempat untuk berteduh, tapi dia malah memberikan semua ombak padanya.

Tidak berdaya ...

Di dalam surat yang ditulis Anita untuk ibunya juga mengatakan bahwa dia tak berdaya, dia bilang bahkan jika dia mati di jalan, tidak akan ada orang yang membereskan mayatnya, tidak akan ada orang yang merasa sedih untuknya.

Dia tidak memiliki siapapun untuk bersandar, jadi dia ingin pergi mencari ibunya.

Jantung Gilang bagaikan terjebak oleh pembuluh darah yang ketat, semakin terjebak semakin ketat, membuat dia merasa tercekik, dia menyesal pergi ke Amerika Serikat pada saat itu untuk menghadiri rapat.

Dia adalah istrinya, dia seharusnya menemaninya, jika dia menemaninya, maka semua hal ini tidak akan terjadi, dia seharusnya merawatnya, membuatnya merasakan kehangatan.

Rasa bersalah Gilang bagaikan pisau tajam, memotong dan membuatnya sakit, tindakannya secara bertahap melemah, "Aku ingin membawanya kembali ke rumah."

Bambang dengan berteriak berkata! "Jangan bermimpi! Dia adalah istriku sekarang!"

Mata Gilang masih memerah, tapi dia tersenyum, dengan dingin berkata, "Istrimu? Kalian menggunakan identitas palsu untuk keluar negeri, masih ingin dilindungi oleh hukum?"

"Kami dilindungi oleh hukum di Selandia Baru! Anita hanya ingin mendonasikan organnya, menyebar abunya di laut, kamu ingin membawanya pulang? Kamu ingin menguburnya! Dia mengatakan tidak ingin terikat lagi!"

Gilang dengan dingin berkata, "Bambang, dia adalah istriku, bahkan jika dia harus dikremasi tetap harus menggunakan tanda tanganku! Nisannya juga harus aku yang menuliskan kata-kata 'Istriku!"

Gilang berada di Selandia Baru, ingin mengambil jenazah dari kamar mayat rumah sakit, sangat sulit dilakukan, dia hanya bisa menggunakan keluarga Bambang untuk menekan Bambang.

Tiga hari kemudian, Bambang tidak bisa menghadapi tekanan keluarganya, penurunan harga saham, keluarga Gilang dikarenakan menekan keluarga Bambang juga mengalami imbasnya, tapi Gilang seperti orang gila, dia tidak menjawab telepon semua keluarganya, termasuk Kakek Gilang.

Dia bertingkah seperti iblis yang nekat yang tidak memikirkan resiko apapun!

Tidak ada yang bisa membujuknya, Kakek Gilang menelepon Saputra, "Saputra! Bujuklah dia, jika tidak bisa membujuknya, maka bunuh dia untukku! Biarkan dia mati di Selandia Baru! Buang mayatnya di jalan untuk makanan anjing!"

Saputra tentu saja tidak mungkin membunuh Gilang, siapapun juga mengetahui bahwa kata-kata yang diucapkan oleh Kakek tua itu hanyalah ucapan amarahnya saja, tetapi dia akan menyampaikan kata-kata kakek tua pada Gilang.

Gilang menelepon kembali, pihak sana langsung berteriak: "Kamu cucu kurang ajar! Apa tidak cukup kamu membuat keributan! Apa kamu menginginkan semua pengusaha yang memiliki hubungan baik dengan keluarga Bambang menjadi musuh keluarga kita!"

Gilang dengan tenang memegang telepon dan menjawab, "Jika ingin dibicarakan, aku hanya membalas dendam pada orang luar, jika ditelusuri, orang yang memaksa Anita untuk meninggalkanku tidak hanya keluarga Bambang. Kakek, kamu mengerti maksudku, kalian semua terlibat.

Aku rela demi Anita melawan semua orang di dunia ini, tapi aku tidak ingin menyakitimu, jika kamu ingin aku mati, tidak perlu menyuruh Saputra turun tangan, langsung saja mengirim beberapa pembunuh bayaran yang hebat untuk membunuhku, bisa dibereskan dengan mudah, jangankan kesempatan untuk melawan, mungkin saja aku akan mati dalam mimpi, tidak meninggalkan masalah apapun mungkin akan jauh lebih baik."

Suara Gilang terlalu tenang, Kakek tua sangat marah, namun akhirnya merendahkan suaranya, "Kamu masih menyalahkan Kakek!"

Gilang dengan jujur berkata, "Menyalahkan! Aku menyalahkan semua orang! Aku adalah bagian dari keluarga kita, dibesarkan olehmu, seumur hidupku bahkan aku tidak bisa membalas jasamu, jadi aku hanya bisa mengalihkan perasaan menyalahkanmu pada diriku sendiri, Kakek, Anita berada di sisiku selama 11 tahun, ketika gempa bumi terjadi dia yang menolongku dengan menggali puing-puing reruntuhan dengan tangannya yang penuh darah, apa kamu pikir saat itu dia tidak takut mati? Semua itu karena dia mencintaiku. Setelah melakukan hal seperti itu dia dijebak oleh orang lain dan membuat hal itu menjadi Anggun yang menolongku, dia tidak pernah mengatakan apapun sebelumnya. Dia mencintaiku sama sepertimu, rela berkorban demi diriku, posisinya di dalam hatiku, juga sama sepertimu, sudah seperti keluargaku dan bagian dari tubuhku, tidak bisa dipisahkan......"

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu