Sederhana Cinta - Bab 34 Apa Kamu Sudah Gila
Bab 34 Apa Kamu Sudah Gila
Setelah membeli rumah, demi agar anaknya senang, dan juga untuk menyenangkan Anita, Gilang membangun area bermain anak di taman di luar villa, ada ayunan, dan karakter kartun Disney juga tersebar di taman.
Tidak peduli apa yang dia lakukan, ketidakpedulian dan keterasingan Anita membuatnya tidak berdaya.
Mereka memiliki suatu kesamaan yang kompak, tidak pernah menyebutkan sepatah katapun mengenai masalah yang terjadi pada saat itu.
Anita merasa bahwa ketertarikan dan rasa sakit itu membuatnya tidak ingin kembali, sedangkanGilang malu untuk melihat ke belakang, dia merasa bersalah terhadap cinta dariAnita.
Anita sedang mencoba untuk maju, setiap hari bersama Gilang membuatnya teringat akan rasa sakit, dan rasa sakit itu juga akan menemukannya ketika dia bermimpi di tengah malam.
Tetapi Gilang di sampingnya bagaikan menebar jala, walaupun dia memiliki sayap tetapi tidak bisa terbang.
Terlebih lagi, kecuali Jogja, dia tidak bisa pergi kemana-mana.
Beberapa kali Gilang ingin tidur dengan memeluk Anita, tetapi mata yang memandangnya, begitu dingin dan jijik, membuatnya merasa dingin, mengetahui bahwa dia tidak bisa mendekat.
Bambang tiba-tiba sakit parah, ketika Anita mendapat kabar itu, dia membawa Tara keluar, dia ingin melihat Bambang, tetapi Gilang tidak mengijinkan dia pergi.
"Bambang tidak ada hubungannya denganmu!"
"Ada hubungannya! Dia itu suamiku!"Anita dan Bambang memang terdaftar sebagai pasangan, dia dengannya memiliki hubungan seperti keluarga, dia sedang sakit, bagaimana mungkin dia bisa berpura-pura tidak tahu?
Tetapi Gilang sangat mengetahui trik Bambang, Anita melihat kesedihan Bambang, bagaimana mungkin hati yang sudah tenang bisa lebih tenang lagi?
"Kamu ingin bertemu dengannya? Ingin tinggal bersamanya?"
"Ya!"
Melihat bahwa Anita bahkan tidak ragu menjawabnya, Gilang meremas kepalan tangan di sisinya, mengetuk pelipisnya, merasa bahwa pembuluh darah di pelipisnya akan meledak.
"Aku bisa membiarkanmu kembali kepadanya, tetapi kamu harus menjanjikan sesuatu padaku."
"Sebutkan."
"Tinggalkan anakmu Tara untukku."
"Apa kamu sudah gila?" Bagaimana mungkin Anita menyetujuinya, Tara sangat berharga baginya, menginginkan anaknya, sama saja dengan menginginkan nyawanya!
Gilang sudah menduga bahwa Anita akan menolaknya, dengan tersenyum berkata, "Jika kamu tidak bisa merelakan Tara, maka berikan keturunan untukku, kemanapun kamu ingin pergi aku akan membiarkanmu, aku Gilang bersumpah, asalkan aku sudah memiliki keturunan darimu, aku tidak akan pernah mengganggumu lagi."
Anita ingin memaki, tetapi dia baru-baru ini menyadari bahwa Gilang benar-benar seperti orang gila, demi meluaskan kekuasaannya di Jogja, dia bahkan memindahkan cabangnyake Jogja.
Jogja hanyalah sebuah kota kecil, bagaimana mungkin perusahaan besar seperti ini bisa berada di tempat ini?
Pihak pemerintah demi mendapatkan pendapatan pajak dari perusahaan seperti perusahaan Gilang, bahkan memberikan semua sumber daya di Jogja dan juga persetujuan untuk perusahaannya.
Jogja yang sekarang, Gilang bisa bertindak dengan sesuka hatinya.
Anita tidak bisa menang melawan orang ini, jika dia ingin hidup dengan tenang di Jogja, dia hanya bisa menyetujuinya, "Baik! Tetapi orang sepertimu biasanya tidak memegang janjimu, kamu harus bersumpah atas nama Kakekmu!"
Gilang mengangkat tangannya bersumpah, "Aku Gilang jika memiliki anak denganmu Anita dan tidak melepaskanmu menjalani kehidupanmu sendiri, maka Kakekku tidak akan berumur panjang!"
Anita tahu bahwa orang yang paling dihormati Gilang adalah Kakeknya, setelah dia selesai bersumpah, dia juga merasa tenang.
Dia berpikir jika memiliki anak dengan Gilang melalui jalan inseminasi buatan, maka dia akan terbebas seumur hidupnya, bersama dengan pria ini sungguh melelahkan, pergi menjauh adalah jalan terbaik, "Baik! Aku berjanji padamu!"
Novel Terkait
Adore You
ElinaMy Superhero
JessiMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraLove In Sunset
ElinaMy Charming Lady Boss
AndikaSederhana Cinta×
- Bab 1 Menginginkannya Dari Belakang
- Bab 2 Merencanakan Perceraian
- Bab 3 Kamu Perlu Diberi Pelajaran
- Bab 4 Hanya Menginginkan Dia Mati
- Bab 5 Masih Membencimu
- Bab 6 Sudah Waktunya Untuk Melepaskan
- Bab 7 Setuju Untuk Bercerai
- Bab 8 Mengalir Banyak Darah
- Bab 9 Tidak Dapat Hamil
- Bab 10 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 11 Depresi Hingga Tidak Bisa Melepaskan Diri
- Bab 12 Menguap Dari Dunia
- Bab 13 Darah Mengalir Di Luka
- Bab 14 Satu Jenazah Dua Nyawa
- Bab 15 Ikut Pulang Bersamaku
- Bab 16 Wanitanya
- Bab 17 Tidak Bisa Dipisahkan
- Bab 18 Dipisahkan Di Dunia Yang Berbeda
- Bab 19 Menginginkan Nyawanya
- Bab 20 Bisa Seberapa Menderita
- Bab 21 Kamu Ingin Membunuhku
- Bab 22 Apa Lagi Kegunaanmu?
- Bab 23 Hanya Mencintainya 11 Tahun
- Bab 24 Membawanya Ke Pelukan
- Bab 25 Anak
- Bab 26 Malaikat Yang Dikirim Untuknya
- Bab 27 Tidak Bisa Membayar Lunas Hutang Padamu
- Bab 28 Setiap Kata Menyakiti Hati
- Bab 29 Pria Gila
- Bab 30 Tidak Lagi Membuatnya Tidak Bahagia
- Bab 31 Membunuh Keluarganya
- Bab 32 Menghancurkan Sampai Akar
- Bab 33 Jangan Melewati Batas
- Bab 34 Apa Kamu Sudah Gila
- Bab 35 Untung Dan Rugi Yang Telah Dipertimbangkan
- Bab 36 Sakit Jika Dipikirkan
- Bab 37 Aku Telah Menyakitinya
- Bab 38 Tamparan Dengan Kencang Mendarat Di Wajah Sendiri
- Bab 39 Sangat Memilukan
- Bab 40 Semua Akan Aku Penuhi
- Bab 41 Aku Menginginkan Dia Mati
- Bab 42 Senyuman Yang Kejam
- Bab 43 Membunuh Ibunya
- Bab 44 Aku Takut, Aku Takut
- Bab 45 Sangat Mencintaimu