Sederhana Cinta - Bab 18 Dipisahkan Di Dunia Yang Berbeda
Bab 18 Dipisahkan Di Dunia Yang Berbeda
Gilang menutup teleponnya, ketika Kakek tua di ujung telepon meletakkan telepon, air matanya mengalir turun...
Dia mengangkat telepon dan melemparkan ke menantunya! Dengan marah berteriak! "Jika bukan karena setiap hari kamu datang dan berkata bahwa Anita tidak bisa memiliki keturunan! Tidak bisa melahirkan pewaris bagi keluargaku! Aku juga tidak akan sampai pada kondisi di mana cucuku yang paling kucintai itu membenciku!"
Kakek Gilang tidak lagi menghentikan Gilang, tetapi menyatukan banyak keluarga untuk melawan keluarga Bambang, pengaruh keluarganya masih lebih besar daripada keluarga Bambang.
Dalam pertempuran ini, keluarganya dipastikan menang.
Bambang tidak bisa menahan tekanan keluarganya, akhirnya dia menyerah, menyerahkan tubuh Anita, memperbolehkan Gilang membawanya pulang.
Orang-orang sangat menjunjung tinggi proses penguburan, tetapi keinginan Anita dia ingin bebas, walaupun Gilang tidak rela, dia hanya merelakannya.
Krematorium.
Gilang memegang tangan dingin yang dibekukan itu, berlutut di tanah, mendekatkan wajahnya pada tangan tersebut, suaranya sangat lembut, "Jika bisa, aku tidak ingin melakukan kremasi, aku ingin menyimpanmu, tapi aku tidak pernah melakukan apa pun untukmu, tidak pernah mengabulkan apapun keinginanmu, hal ini, walaupun aku tidak rela, hanya bisa mengabulkan keinginanmu..."
Saputra berdiri di sampingnya, melihat Gilang dengan lemah bersandar pada tubuh wanita itu, alisnya mengerut, dia sangat ingin berkata, mengapa kamu menderita? Jika kamu menghargainya di masa lalu, bagaimana mungkin hal seperti ini akan terjadi?
Tapi dia tidak bisa mengatakannya, dia takut jika membicarakannya, Gilang akan marah dan bisa menjadi gila.
Terlebih lagi, bisa membawa tubuh Anita kembali, Gilang menghabiskan banyak pengorbanan, ini semua merupakan kegilaan dikarenan sebelumnya tidak menghargainya.
"Anita..." Gilang memegang tangan yang dingin itu dengan erat. "Kamu harus percaya padaku, ketika kamu datang ke rumahku untuk bermain, sebenarnya aku sangat senang, tapi kamu tidak pernah mengatakan bahwa kamu menyukaiku, karaktermu juga sangat ceria, banyak sekali pria yang menyukaimu, kamu bilang kamu rendah diri, sebenarnya aku, aku juga rendah diri......sejak kecil aku selalu mendengar bahwa kamu ditunangkan dengan Bambang sedari kecil, kamu tidak pernah membantah hal tersebut, Anita, aku di depanmu, juga merasa...rendah diri...Aku selalu berpikir bahwa orang yang kamu sukai adalah Bambang."
Saputra tidak percaya ini adalah perkataan yang diucapkan oleh Gilang, Gilang bisa merasa rendah diri? Rendah diri di hadapan Anita, jadi dia pura-pura tidak peduli?
Gilang dengan jelas menyaksikan tubuh Anita dibawa masuk ke dalam api dengan suhu yang sangat tinggi, saat itu, yang dipanggang di dalam api merah tersebut bukanlah Anita, semuanya masuk ke dalam jantungnya, membakar organ internalnya, rasanya sakit seperti neraka!
Gerbang ditutup, kulit kepalanya serasa kebas, dia bergegas menerobosnya!
Saputra dengan erat memeluk Gilang untuk menghentikannya! "Gilang! Hal gila apa yang kamu lakukan!"
Saputra tidak bisa menahan orang gila ini, dia berteriak memanggil para pekerja, "Cepat datang dan bantu aku menariknya! Dia sudah gila!"
Para pekerja berlari ke arahnya, mereka juga sangat terkejut, mereka tidak pernah melihat saat proses kremasi, anggota keluarga bisa bertingkah dengan sangat gila, apakah hal itu bisa dengan seenaknya diterobos? Benar-benar sudah bosan hidup!
Gilang ingin melepaskan diri, tapi tidak bisa, dia berteriak ke arah Saputra, "Kamu suruh mereka untuk mematikan saklar! Aku tidak ingin dia dikremasi! Aku ingin menyimpannya, aku bisa sering membawanya ke dunia luar! Aku tidak ingin mengkremasinya! Suruh mereka berhenti sekarang juga! Berhenti!"
Gilang mengamuk seperti orang gila dan bergumul, dia menyesal.
Sekarang setidaknya dia bisa melihat Anita, tidak peduli apakah dia dingin, setidaknya bentuknya masih sama, tetapi setelahnya, dia hanya bisa melihat fotonya...
Ketika kotak abu dipegang di tangan Gilang, setelah dia menjalani hari-hari tanpa istirahat, akhirnya dia menyadari perasaan dan maksud dari kata----dipisahkan di dunia yang berbeda.
Aku mencintaimu, dengan segenap kemampuanku, tapi aku tidak bisa melakukan apa pun untukmu lagi...
Novel Terkait
Cinta Yang Berpaling
NajokurataHabis Cerai Nikah Lagi
GibranLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaThe Richest man
AfradenMy Superhero
JessiGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangCinta Dan Rahasia
JesslynSederhana Cinta×
- Bab 1 Menginginkannya Dari Belakang
- Bab 2 Merencanakan Perceraian
- Bab 3 Kamu Perlu Diberi Pelajaran
- Bab 4 Hanya Menginginkan Dia Mati
- Bab 5 Masih Membencimu
- Bab 6 Sudah Waktunya Untuk Melepaskan
- Bab 7 Setuju Untuk Bercerai
- Bab 8 Mengalir Banyak Darah
- Bab 9 Tidak Dapat Hamil
- Bab 10 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 11 Depresi Hingga Tidak Bisa Melepaskan Diri
- Bab 12 Menguap Dari Dunia
- Bab 13 Darah Mengalir Di Luka
- Bab 14 Satu Jenazah Dua Nyawa
- Bab 15 Ikut Pulang Bersamaku
- Bab 16 Wanitanya
- Bab 17 Tidak Bisa Dipisahkan
- Bab 18 Dipisahkan Di Dunia Yang Berbeda
- Bab 19 Menginginkan Nyawanya
- Bab 20 Bisa Seberapa Menderita
- Bab 21 Kamu Ingin Membunuhku
- Bab 22 Apa Lagi Kegunaanmu?
- Bab 23 Hanya Mencintainya 11 Tahun
- Bab 24 Membawanya Ke Pelukan
- Bab 25 Anak
- Bab 26 Malaikat Yang Dikirim Untuknya
- Bab 27 Tidak Bisa Membayar Lunas Hutang Padamu
- Bab 28 Setiap Kata Menyakiti Hati
- Bab 29 Pria Gila
- Bab 30 Tidak Lagi Membuatnya Tidak Bahagia
- Bab 31 Membunuh Keluarganya
- Bab 32 Menghancurkan Sampai Akar
- Bab 33 Jangan Melewati Batas
- Bab 34 Apa Kamu Sudah Gila
- Bab 35 Untung Dan Rugi Yang Telah Dipertimbangkan
- Bab 36 Sakit Jika Dipikirkan
- Bab 37 Aku Telah Menyakitinya
- Bab 38 Tamparan Dengan Kencang Mendarat Di Wajah Sendiri
- Bab 39 Sangat Memilukan
- Bab 40 Semua Akan Aku Penuhi
- Bab 41 Aku Menginginkan Dia Mati
- Bab 42 Senyuman Yang Kejam
- Bab 43 Membunuh Ibunya
- Bab 44 Aku Takut, Aku Takut
- Bab 45 Sangat Mencintaimu