Sederhana Cinta - Bab 10 Dia Tidak Mencintaiku
Bab 10 Dia Tidak Mencintaiku
Dekan mengatakan: "Dia memiliki masalah pada kromosomnya, kehamilan ini hanyalah sebuah keberuntungan, keguguran kali ini, embrio tidak sepenuhnya keluar dari rahimnya, hanya dapat menggunakan alat untuk membersihkan rahimnya, saat itu berada dalam kondisi kritis, pasien tidak berhenti pendarahan, hanya dapat mempertahankan nyawanya, tetapi alat itu juga melukai rahimnya..."
Gilang tidak dapat menerima bahwa mereka tidak akan bisa memiliki anak di masa depan. Setiap pria yang lahir di dalam keluarga kaya tidak akan dapat menerima berita ini!
Ketika dia berdiri emosinya tidak terkendali, di dalam matanya, hanya terdapat kekejaman! "Ini adalah kecelakaan medis yang disebabkan oleh kalian!"
Dekan menelan ludahnya, Gilang sangat marah dan dia takut, tapi dia hanya bisa terus berbicara, "Tuan Bambang, ketika Anda menandatangani surat persetujuan, semua risiko telah diberi tahu Anda bahwa harus dilakukan pembersihan embrio yang hanya dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan. Sekarang, tidak ada rumah sakit di dunia yang berani mengatakan bahwa rahim tidak akan rusak ketika melakukan pembersihan rahim."
Gilang mengakui bahwa dalam menghadapi kemungkinan infertilitas, dia lebih memilih untuk menyelamatkan nyawa Anita, dalam menghadapi syarat yang diberikan oleh Anggun, dia memilih untuk menyelamatkan nyawa Anita.
Dia memilih untuk menyelamatkan hidup Anita, tapi setelah Anita diselamatkan, dia ingin menghancurkan rumah sakit ini!
Gilang menghancurkan kantor dekan! Dekan tidak berani untuk melarang dan memilih bersembunyi karena pria itu tampak seperti akan membunuhnya.
Setelah kepergian Gilang, Anggun masuk ke kantor dekan, dia menyerahkan setumpuk foto skandal pada dekan, "Aku memegang ucapanku, jika kamu memberitahu Gilang bahwa Anita tidak akan dapat hamil lagi, aku akan mengembalikan foto-foto skandal ini kepadamu."
Dekan dengan cepat mengambil foto miliknya dan menyeka keringat di dahinya, "Nona Anggun, bagaimana jika di masa depan dia hamil lagi?"
Anggun tersenyum: "Aku tidak akan memberikan kesempatan pada Anita untuk hamil kembali, jika orang dari keluarga Gilang menyadari bahwa Anita tidak akan bisa memiliki anak, maka dia akan diusir keluar, tidak akan ada yang dapat mencegahnya!"
Dekan itu memeras keringat dirinya sendiri, dia benar-benar tidak tahu mana yang lebih mengerikan antara kehilangan reputasi sosialnya atau membohongi Gilang.
Empat hari kemudian, Anita siuman, dia tidak melihat Gilang.
Apa yang dia lihat adalah surat cerai yang diletakkan di meja samping tempat tidurnya.
Saat dia melihat surat cerai itu, dia tersenyum, tetapi wajahnya penuh dengan air mata, dia sangat bodoh, Gilang telah berkata dengan sangat jelas, bahwa orang yang dicintainya adalah Anggun, dia akan bercerai dengannya, dan akan menikahi Anggun.
Bagaimana bisa dia tidak melihatnya dengan jelas?
11 tahun, bagaimana dia bisa melewatinya?
Sejak usia 13 tahun sewaktu melihatnya, dia sudah membuat berbagai macam alasan agar dapat pergi bermain di kediaman keluarga Gilang, dia pernah digigit anjing, sejak kecil takut anjing, tapi Gilang memelihara anjing besar, dia sengaja mencoba untuk bermain, dalam hatinya sangat gemetar ketakutan, tapi malah berpura-pura bahwa itu sangat menyenangkan dan sangat bahagia.
Diam-diam menulis buku harian tentang menyukainya.
Diam-diam merekam kesukaanya.
Diam-diam menciptakan masalah bagi perempuan yang menyukainya.
Diam-diam menganggapnya sebagai mimpinya, belajar dengan giat, hanya berharap suatu hari dia bisa melompat kelas, dan semakin lebih dekat dengan kelasnya, dapat menjadi seseorang yang pandai belajar seperti dirinya, ingin memiliki cerita cinta dengannya.
Berusahalah melompat tali, melompat tinggi, meminum susu murni yang membuatnya mual dan sakit, hanya berharap semoga saja bisa tumbuh lebih tinggi dan cocok bersanding dengannya yang lebih tinggi.
Usia 19 tahun, akhirnya dia merasa telah berubah dari itik buruk rupa menjadi angsa, lalu dia menyampaikan perasaannya padanya, tetapi dia mengabaikannya, dia memasang di koran, memberikan bunga, menggunakan berbagai macam cara untuk mengejarnya.
Tetapi pada saat itu dia baru menyadari bahwa Anggun telah menyatakan perasaannya tiga bulan yang lalu pada Gilang, yang disukai Gilang adalah Anggun.
Dia mulai menyerah, berpura-pura tidak pernah menyukainya, tidak pernah berani menatapnya lagi, bagaikan seorang pencuri, setelah mencuri sesuatu akan dianggap sangat rendah...
Walaupun dia tidak mengadakan resepsi ketika dia menikah, dia bahagia, akte nikahnya sangat sakral, dia menggunakan akte nikah untuk mengalahkan semua saingannya.
Tapi dia kalah pada fakta bahwa "Dia tidak mencintaiku."
Anita memegang surat perceraian dengan erat, berbaring dan ingin tidur dengan tenang, setelah bangun dari tidur dia akan memulai kehidupan yang baru.
Tetapi baru saja memejamkan mata, air mata tumpah keluar dari matanya, mengalir ke daun telinganya...
Surat perceraian di tangannya sudah berubah bentuk, bahunya mulai bergerak-gerak, dan nafasnya tertekan menjadi semakin tak terkendali, berubah menjadi tangisan pilu.
Udara di seluruh bangsal penuh dengan aura kesedihan.
Bambang berdiri di ambang pintu, dengan lembut masuk ke dalam ruangan, menutup pintu, matanya ikut berubah menjadi sedikit merah, "Anita, ingat apa yang pernah aku katakan? Jaga emosimu, harus tenang. Orang adalah besi, nasi adalah baja, makanlah sedikit, kamu tidak sendirian sekarang, kamu tahu kan?"
"Ya." Dia menyahut dengan suara hidungnya yang sangat berat.
Novel Terkait
CEO Daddy
TantoAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiKisah Si Dewa Perang
Daron JayAdieu
Shi QiAdore You
ElinaMore Than Words
HannyMy Only One
Alice SongSederhana Cinta×
- Bab 1 Menginginkannya Dari Belakang
- Bab 2 Merencanakan Perceraian
- Bab 3 Kamu Perlu Diberi Pelajaran
- Bab 4 Hanya Menginginkan Dia Mati
- Bab 5 Masih Membencimu
- Bab 6 Sudah Waktunya Untuk Melepaskan
- Bab 7 Setuju Untuk Bercerai
- Bab 8 Mengalir Banyak Darah
- Bab 9 Tidak Dapat Hamil
- Bab 10 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 11 Depresi Hingga Tidak Bisa Melepaskan Diri
- Bab 12 Menguap Dari Dunia
- Bab 13 Darah Mengalir Di Luka
- Bab 14 Satu Jenazah Dua Nyawa
- Bab 15 Ikut Pulang Bersamaku
- Bab 16 Wanitanya
- Bab 17 Tidak Bisa Dipisahkan
- Bab 18 Dipisahkan Di Dunia Yang Berbeda
- Bab 19 Menginginkan Nyawanya
- Bab 20 Bisa Seberapa Menderita
- Bab 21 Kamu Ingin Membunuhku
- Bab 22 Apa Lagi Kegunaanmu?
- Bab 23 Hanya Mencintainya 11 Tahun
- Bab 24 Membawanya Ke Pelukan
- Bab 25 Anak
- Bab 26 Malaikat Yang Dikirim Untuknya
- Bab 27 Tidak Bisa Membayar Lunas Hutang Padamu
- Bab 28 Setiap Kata Menyakiti Hati
- Bab 29 Pria Gila
- Bab 30 Tidak Lagi Membuatnya Tidak Bahagia
- Bab 31 Membunuh Keluarganya
- Bab 32 Menghancurkan Sampai Akar
- Bab 33 Jangan Melewati Batas
- Bab 34 Apa Kamu Sudah Gila
- Bab 35 Untung Dan Rugi Yang Telah Dipertimbangkan
- Bab 36 Sakit Jika Dipikirkan
- Bab 37 Aku Telah Menyakitinya
- Bab 38 Tamparan Dengan Kencang Mendarat Di Wajah Sendiri
- Bab 39 Sangat Memilukan
- Bab 40 Semua Akan Aku Penuhi
- Bab 41 Aku Menginginkan Dia Mati
- Bab 42 Senyuman Yang Kejam
- Bab 43 Membunuh Ibunya
- Bab 44 Aku Takut, Aku Takut
- Bab 45 Sangat Mencintaimu