Sederhana Cinta - Bab 7 Setuju Untuk Bercerai
Bab 7 Setuju Untuk Bercerai
Gilang tidak tahan untuk terus mendengarnya, setiap kata yang diucapkan Anita bagaikan jarum, tipis padat dan menusuk pada jantungnya, sedikit lebih jauh, lebih dalam dan lebih dalam, rasa sakit bahkan terasa lebih jelas, bahkan dia tidak dapat bersembunyi.
"Jangan katakan lagi, jangan katakan lagi..." Gilang menggendong Anita dan berlari ke depan, melihat perawat mendorong tempat tidur dan berlarian!
"Aku setuju untuk bercerai......aku setuju......" Suara Anita mulai memudar, tangan yang memegang kemeja Gilang perlahan-lahan terlepas, tidak ada tenaga.
Gilang panik, "Anita!" Saat ingin berbalik dan berteriak untuk memanggil Dokter, dia melihat dokter kepala rumah sakit——Bambang, yang merupakan teman masa SMA dan universitasnya.
Sejak kapan dia dan Bambang menjadi orang asing?
Mungkin sejak Bambang mengejar Anita, Bambang melakukan hack pada website kampus, mengatakan secara terbuka bahwa dia tidak akan menikah selain dengan Anita, dia merasa Bambang memiliki penyakit jiwa, bagaimanapun juga dia tidak nyaman melihatnya, lalu perlahan-lahan tidak berkomunikasi lagi.
Bambang sedikit terkejut melihat Gilang menggendong Anita, dengan tenang mengambil alih Anita dari Gilang, dengan hati-hati dan cepat meletakkannya ke atas tempat tidur, kemudian mendorong tempat tidur itu ke arah ruang gawat darurat.
Suara Bambang sedikit tidak sabar, "Cepat masukkan ke dalam ruang gawat darurat! Pendarahan besar! Ambil tes darah! Beritahu bank darah! Cepatlah! Detak jantung melemah! Beritahu ahli dan direktur bagian Ginekologi yang tidak memiliki jadwal operasi untuk segera masuk ke ruang gawat darurat! Cepat! Oksigen!"
Gilang mendengar serangkaian perintah dari Bambang, dan setiap instruksi itu membuatnya gugup.
Tangannya yang sebelumnya menggendong Anita mulai gemetar! Sepertinya baru saja dia menggendong sesuatu yang sangat berharga, tiba-tiba hilang, merasa hampa.
Di tangannya semua merupakan darahnya.
Berbahaya?
Keadaan Anita tidak akan berbahaya!
Gilang berlari dan mengikuti Bambang, "Keadaan Anita tidak berbahaya, kan?"
Mata Bambang berbalik ke arah Gilang, mengungkapkan kemarahan tanpa akhir, "Dia mengikutimu, inilah keadaan yang paling berbahaya!"
"Bambang!" Gilang menggertakkan giginya. "Sikapmu sekarang, apakah ingin berkelahi denganku?!"
"Harusnya aku berkelahi denganmu ketika kamu dan Anita mengumumkan berita pernikahan! Maka dia tidak akan jatuh dalam kondisi yang seperti ini!" Bambangmengangkat tangannya dan memasukkan Anita ke ruang gawat darurat! "Penyelamatan!"
Gilang dihadang oleh pintu yang ditutup di ruang gawat darurat.
Ada perawat yang berlari keluar, semakin cemas para perawat, semakin Gilang menderita.
Dia berpikir kembali pada malam itu, Anitapernah berkata, dia tidak akan mati, jika mati maka akan ada wanita lain yang memukul anak yang dilahirkannya.
Dia bahkan tidak mendengar petunjuk dalam kata-katanya.
Dia tidak peduli apa yang dia bicarakan saat itu, tapi sejak kapan dia peduli padanya?
Gilang terus menunggu dokter keluar di lorong, yang dia lihat hanyalah perawat yang terus berlari, mereka masuk dan keluar menyiapkan kantong darah.
Ini adalah jenis siksaan yang tak berujung, dia berjalan menuju ruang gawat darurat, bahkan belum menyentuh sisi gagang pintu, pintu itu telah dibuka oleh seorang perawat.
"Apakah kamu benar adalah anggota keluarga pasien! Apakah kamu masih ingin agar pasien tetap hidup?"
Otak Gilang seakan terbentur! Tiba-tiba pecah!
"Yang terbaring di dalam sana adalah wanitaku! Bagaimana mungkin aku tidak ingin dia hidup!"
Gilang merupakan seorang pengendali yang ekstrim, dia memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan bahkan mengubah apa pun, mendengar kalimat perawat itu tentu saja sangat menyebalkan baginya.
Perawat itu berkata, "Kromosomnya bermasalah, sulit untuk hamil, dan sekarang keguguran, janinnya masih tersisa setengah di dalam rahimnya, diperlukan pemaksaan untuk mengeluarkan sisanya, saat ini perdarahannya sangat hebat, tidak dapat menghentikan perdarahan, luka itu terus terbuka, mudah terkena infeksi, tubuhmu penuh dengan bakteri, jika Anda ingin dia segera mati, maka silahkan masuk dan biarkan dia terinfeksi!"
Pintu terbuka dan perawat masuk dan menutup pintu.
Gilang berdiri di luar pintu, kepalanya sangat pusing dan sakit, ia ingin pergi ke luar untuk merokok, tapi jika memikirkan ada seorang wanita dalam keadaan antara hidup dan mati, dia tidak berani meninggalkannya saat ini.
Dia tidak pernah merasa begitu khawatir pada Anita, tidak pernah.
Novel Terkait
Love and Trouble
Mimi XuHabis Cerai Nikah Lagi
GibranLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaMy Superhero
JessiNikah Tanpa Cinta
Laura WangMr. Ceo's Woman
Rebecca WangIstri ke-7
Sweety GirlAdieu
Shi QiSederhana Cinta×
- Bab 1 Menginginkannya Dari Belakang
- Bab 2 Merencanakan Perceraian
- Bab 3 Kamu Perlu Diberi Pelajaran
- Bab 4 Hanya Menginginkan Dia Mati
- Bab 5 Masih Membencimu
- Bab 6 Sudah Waktunya Untuk Melepaskan
- Bab 7 Setuju Untuk Bercerai
- Bab 8 Mengalir Banyak Darah
- Bab 9 Tidak Dapat Hamil
- Bab 10 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 11 Depresi Hingga Tidak Bisa Melepaskan Diri
- Bab 12 Menguap Dari Dunia
- Bab 13 Darah Mengalir Di Luka
- Bab 14 Satu Jenazah Dua Nyawa
- Bab 15 Ikut Pulang Bersamaku
- Bab 16 Wanitanya
- Bab 17 Tidak Bisa Dipisahkan
- Bab 18 Dipisahkan Di Dunia Yang Berbeda
- Bab 19 Menginginkan Nyawanya
- Bab 20 Bisa Seberapa Menderita
- Bab 21 Kamu Ingin Membunuhku
- Bab 22 Apa Lagi Kegunaanmu?
- Bab 23 Hanya Mencintainya 11 Tahun
- Bab 24 Membawanya Ke Pelukan
- Bab 25 Anak
- Bab 26 Malaikat Yang Dikirim Untuknya
- Bab 27 Tidak Bisa Membayar Lunas Hutang Padamu
- Bab 28 Setiap Kata Menyakiti Hati
- Bab 29 Pria Gila
- Bab 30 Tidak Lagi Membuatnya Tidak Bahagia
- Bab 31 Membunuh Keluarganya
- Bab 32 Menghancurkan Sampai Akar
- Bab 33 Jangan Melewati Batas
- Bab 34 Apa Kamu Sudah Gila
- Bab 35 Untung Dan Rugi Yang Telah Dipertimbangkan
- Bab 36 Sakit Jika Dipikirkan
- Bab 37 Aku Telah Menyakitinya
- Bab 38 Tamparan Dengan Kencang Mendarat Di Wajah Sendiri
- Bab 39 Sangat Memilukan
- Bab 40 Semua Akan Aku Penuhi
- Bab 41 Aku Menginginkan Dia Mati
- Bab 42 Senyuman Yang Kejam
- Bab 43 Membunuh Ibunya
- Bab 44 Aku Takut, Aku Takut
- Bab 45 Sangat Mencintaimu