Sederhana Cinta - Bab 33 Jangan Melewati Batas
Bab 33 Jangan Melewati Batas
Bambang juga tahu dari kata-kata yang terucap, mengenai Tara adalah putri Gilang, Anita tidak memberitahu Gilang, dia tidak mengatakannya, pasti dia memiliki alasannya.
Tidak heran jika Gilang tidak mengetahuinya, perkembangan Tara tidak seperti anak-anak normal lainnya, berusia hampir dua tahun tapi berdiripun masih dibantu dengan memegang dinding, tidak bisa berjalan.
Melihat Gilang keluar dari ruangannya, Bambang berdiri mengambil bangku kemudian melemparnya ke meja, semua perabotan di atas meja jatuh ke lantai.
Dia berteriak dengan keras, suaranya menembus vila, dia sangat kesal dan sedih!
Dia tidak ingin menyerah, tapi dia tidak berani membayangkan jika Anita mengetahui apa yang dia lakukan selama ini seberapa bencinya dia padanya, yang lebih ditakutkannya adalah membuat Anita tersakiti untuk kedua kalinya.
Jika Gilang benar-benar mencintai Anita, mungkin dia benar-benar akan menyembunyikan hal itu seumur hidupnya.
Melihat Gilang dan pengawalnya yang sudah hampir sampai di pagar depan, Bambang bergegas keluar dan berteriak, "Gilang!"
Gilang berhenti, setelah beberapa saat dia berbalik, dia terlihat dingin, perasaan jijik terkubur di kedalaman mata gelapnya, "Apa?"
"Jangan bawa mereka keluar dari Jogja."
"Mereka akan kembali ke Semarang bersamaku."
"Aku harap kamu, jangan membawa ibu dan anak itu meninggalkan Jogja." Mata Bambang memerah, dia berjalan ke arah Gilang.
Gilang berdiri diam di tempat yang sama, ketika Bambangmendekatinya, dia memutuskan untuk berbalik. "Aku sudah berkata, jangan melewati batas."
Bambang sekali lagi berteriak keras! "Tara merupakan nyawa Anita, Tara tidak boleh meninggalkan Jogja, jika meninggalkan Jogja maka alerginya akan kambuh, jika tidak kami tidak akan melepaskan lingkungan aman di luar negeri, dan kembali ke sini."
Gilang tidak mempercayai kata Bambang, pria ini demi Anita bisa melakukan apapun, "Kamu ingin putrimu tinggal di kota yang sama denganmu, aku bisa mengerti, tapi itu tidak mungkin!"
Bambang takut Gilang benar-benar bersikeras, dikarenakan dia adalah orang yang mampu berbuat demikian, tingkahnya selama beberapa tahun ini sudah menjelaskan semuanya, "Jika kamu tahu jika Anita melihat sekujur tubuh Tara penuh dengan luka dan dia akan merasa bersalah hingga melukai dirinya sendiri, apakah kamu akan tetap melakukannya? Aku memang membencimu, berharap kamu tidak pernah merebutnya dari sampingku, tapi aku tidak ingin menyakiti Anita lagi."
Gilang sedang menimbang kebenaran dalam kata-kata Bambang, dia tidak berani bertaruh.
Kembali ke hotel, Gilang menyentuh kaki Tara yang sedang berada di tikar, dengan sengaja bertanya padanya, "Tara, maukah jika Ayah membawamu bermain ke Semarang?"
Awalnya Tara tidak bersedia memanggil GilangAyah, tetapi waktu adalah hal yang ajaib, anak itu masih kecil, perlahan-lahan mulai beradaptasi.
Tara mengerjapkan matanya yang besar, "Bagaimana dengan Ibu?"
"Ibu akan bersama kita."
Gilang tidak membahasnya dengan Anita, tapi Anita yang berada di di kamar mandi untuk mencuci botol susu segera bergegas keluar, dengan panik mengatakan: "Tidak boleh! Tara tidak boleh pergi ke Semarang! Tara hanya bisa tinggal di Jogja! Jika dia meninggalkan Jogjamaka bisa merenggut nyawanya."
Gilang menatapAnita, melihatnya masih memegang botol dan sikatnya, air matanya sudah menetes, rupanya dia juga bisa menangis, demi Tara......
Gilang tersenyum, "Aku hanya bercanda dengan Tara, mengapa kamu sangat serius? Beberapa hari lagi akan ada proyek yang dipromosikan di sini, butuh jangka waktu yang panjang menetap di sini, aku akan membeli rumah di Jogja, mengaturmu dan Tara untuk tinggal di dalamnya, udara di kamar hotel tidak terlalu baik untuk anak-anak."
Gilang melihat Anita merasa lega, tali yang membentang di dalam hatinya juga ikut mengendur. Untungnya, Anita tidak menentangnya karena dia menyusulkan untuk meninggalkan kota ini.
Novel Terkait
Love at First Sight
Laura VanessaWaiting For Love
SnowCutie Mom
AlexiaAwesome Guy
RobinMy Charming Wife
Diana AndrikaLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniSederhana Cinta×
- Bab 1 Menginginkannya Dari Belakang
- Bab 2 Merencanakan Perceraian
- Bab 3 Kamu Perlu Diberi Pelajaran
- Bab 4 Hanya Menginginkan Dia Mati
- Bab 5 Masih Membencimu
- Bab 6 Sudah Waktunya Untuk Melepaskan
- Bab 7 Setuju Untuk Bercerai
- Bab 8 Mengalir Banyak Darah
- Bab 9 Tidak Dapat Hamil
- Bab 10 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 11 Depresi Hingga Tidak Bisa Melepaskan Diri
- Bab 12 Menguap Dari Dunia
- Bab 13 Darah Mengalir Di Luka
- Bab 14 Satu Jenazah Dua Nyawa
- Bab 15 Ikut Pulang Bersamaku
- Bab 16 Wanitanya
- Bab 17 Tidak Bisa Dipisahkan
- Bab 18 Dipisahkan Di Dunia Yang Berbeda
- Bab 19 Menginginkan Nyawanya
- Bab 20 Bisa Seberapa Menderita
- Bab 21 Kamu Ingin Membunuhku
- Bab 22 Apa Lagi Kegunaanmu?
- Bab 23 Hanya Mencintainya 11 Tahun
- Bab 24 Membawanya Ke Pelukan
- Bab 25 Anak
- Bab 26 Malaikat Yang Dikirim Untuknya
- Bab 27 Tidak Bisa Membayar Lunas Hutang Padamu
- Bab 28 Setiap Kata Menyakiti Hati
- Bab 29 Pria Gila
- Bab 30 Tidak Lagi Membuatnya Tidak Bahagia
- Bab 31 Membunuh Keluarganya
- Bab 32 Menghancurkan Sampai Akar
- Bab 33 Jangan Melewati Batas
- Bab 34 Apa Kamu Sudah Gila
- Bab 35 Untung Dan Rugi Yang Telah Dipertimbangkan
- Bab 36 Sakit Jika Dipikirkan
- Bab 37 Aku Telah Menyakitinya
- Bab 38 Tamparan Dengan Kencang Mendarat Di Wajah Sendiri
- Bab 39 Sangat Memilukan
- Bab 40 Semua Akan Aku Penuhi
- Bab 41 Aku Menginginkan Dia Mati
- Bab 42 Senyuman Yang Kejam
- Bab 43 Membunuh Ibunya
- Bab 44 Aku Takut, Aku Takut
- Bab 45 Sangat Mencintaimu