Harmless Lie - Bab 36 Minyak yang Telah Habis
“Kamu tidak mempercayaiku!” kata Tyson Xu marah, dengan mata yang yakin, seperti ada hal yang tak bisa diucapkan.
Ia pun mendorong Bailey Huang, namun Bailey menarik baju Tyson, dan pura-pura pingsan dalam pelukannya.
Tyson pun tidak dapat mendorongnya lagi, hanya dapat meletakkannya dalam pelukan.
Hati Whitney Huang yang melihat Bailey dalam pelukan Tyson terasa seperti dibakar api, “Bunuh aku, atau… biarkan aku membunuhnya!”
“Kamu ini bicara apa? Tenanglah!” Setelah mendengar Whitney berkata seperti itu, Tyson tidak berani melepaskan Bailey, ia tidak bisa membiarkan tangan Whitney tercemar oleh darah.
Whitney mengambil pisau yang ada di lantai, dan berjalan menuju ke arah Bailey yang ada dalam pelukan Tyson.
Tyson mendekap Bailey sambil mundur perlahan: “Whitney, tenanglah!”
Whitney tidak menghiraukannya, ia maju ke arahnya langkah demi langkah, dengan mata yang penuh dendam.
“Aku yang mati, atau dia yang mati! Pilih satu!” Whitney menatap ke arahnya, walaupun ia tau Tyson tidak akan bisa menentukan pilihannya, namun masih tetap berharap.
“Kamu masih berdarah, ayolah, kita ke rumah sakit dulu ya?” kata Tyson yang sangat khawatir melihat tangan Whitney yang masih berdarah.
Tepat pada saat dia terpaksa akan memukulnya, Whitney terjatuh pingsan dan kehilangan keseimbangannya.
Tubuhnya seperti daun yang jatuh di musim gugur, terjatuh di lantai.
Jackson yang baru saja sampai, melihat kejadian ini.
Dengan panik, ia menggendong Whitney dan berkata: “Apa yang kau lakukan padanya, Tyson?”
Tyson hanya bisa mengerutkan kepala, tidak tahu bagaimana menjelaskannya.
Jackson melihat Bailey yang ada dipelukan Tyson, daan berpikir bahwa ada hubungan spesial di antara mereka berdua, dalam hatinya api sedang membara.
“Dia tidak hanya sakit, ia juga mengandung darah dagingmu, dan kamu malah membuatnya pingsan dan memeluk wanita lain! Tyson, di mana hatimu? Apa kamu masih punya hati?”
Jackson menyadari bahwa darah terus mengalir dari lengan Whitney, tidak ingin berseteru dengan Tyson lagi, ia pun membawa Whitney meninggalkan tempat itu.
Tyson panik, “Kau ingin membawanya ke mana?”
“Bukan urusanmu!” katanya sinis, kalau bukan karena mengkhawatirkan Whitney, ia pasti sudah menghajar Tyson habis-habisan.
Jackson membawa Whitney pergi ke rumah sakit.
Tyson ingin mengejar mereka, tapi Bailey pura-pura terbangun dan melarangnya pergi, “Tyson apa yang terjadi denganku? Apa yang terjadi? Kenapa tubuhku penuh dengan darah?”
Tyson yang panik pun mendorongnya setelah melihatnya tersadar, dengan nada yang marah, berkata: “Bailey, kuperingatkan ya, jangan berbuat aneh-aneh di hadapanku, atau aku akan membuatmu menyesal!”
“Tyson, apa yang kamu katakan? Aku tidak mengerti” , kata Bailey dengan polos sambil memeluk tubuh Tyson.
Tyson tidak tahan lagi dengannya, ia pun mendorongnya dan pergi mengejar mobil Jackson.
Bailey menghentakkan kakinya ke lantai, matanya penuh dengan kemarahan.
Dasar Whitney sialan, kenapa kamu tidak mati!
Semua berita di media memberitakan Tyson Xu yang sedang mencari darah langka, siapa yang tidak tahu kalau ia mencarinya untuk Whitney.
Dia rela menggunakan sepertiga saham milik Xu’s Corp sebagai gantinya, kalau bukan cinta apa lagi namanya!
Dasar Tyson penipu, kamu bilang kalau kamu hanya mencintaiku seorang, tapi kamu malah terpesona oleh Whitney itu!
Bailey menatap tetesan darah yang berceceran di lantai dan bersumpah.
Whitney, aku tak akan membiarkanmu begitu saja, lihatlah nanti.
Novel Terkait
Harmless Lie×
- Bab 1 Kanker
- Bab 2 Aku sudah pulang
- Bab 3 Jangan Pernah Muncul di Hadapanku Lagi
- Bab 4 Tidak Akan Bercerai
- Bab 5 Rasa Sakit Karena Kehilangan
- Bab 6 Sakit yang Semakin Parah
- Bab 7 Pembalasan Dendam
- Bab 8 Waktu Tidak Tersisa Banyak
- Bab 9 Selamatkan Saya
- Bab 10 Penyakit Mental
- Bab 11 Kamu sendiri yang menginginkannya
- Bab 12 Bertemu Orang Lama
- Bab 13 Bantu Aku Merahasiakannya
- Bab 14 Kerobohan Bailey
- Bab 15 Kamu Tidak Pantas
- Bab 16 Masih Bisa Hidup Berapa Lama Lagi
- Bab 17 Pikiran Kosong
- Bab 18 Penolakannya
- Bab 19 Berkeras Hati untuk Bercerai
- Bab 20 Menolak Kemoterapi
- Bab 21 Tidak Ingin Berjanji
- Bab 22 Membawamu Pergi
- Bab 23 Harus Mati
- Bab 24 Dimana Whitney
- Bab 25 Ternyata Itu Benar
- Bab 26 Dia Hamil
- Bab 27 Hatinya Terasa Pilu
- Bab 28 Lompat Ke Danau
- Bab 29 Kelembutannya
- Bab 30 Sulit Untuk Tenang
- Bab 31 Aku adalah suaminya
- Bab 32 Membongkar Kebohongan
- Chapter 33 Bukan Mimpi
- Bab 34 Tolong Aku
- Chapter 35 Dia Sudah Gila
- Bab 36 Minyak yang Telah Habis
- Bab 37 Anak pun Tiada
- Bab 38 Segera Sadarlah
- Bab 39 Metode Bailey Huang
- Bab 40 Dia Telah Mati
- Bab 41 Penyesalan
- Bab 42 Amarah
- Bab 43 Berikan Kotak Itu Kepadaku
- Rasa 44 Rasa Original
- Bab 45 Menggali Makam
- Bab 46 Siapa Namamu?
- Bab 47 Dia Masih Hidup
- Bab 48 Tidak Perlu Diajarkan
- Bab 49 Ingin Ayah