Harmless Lie - Bab 11 Kamu sendiri yang menginginkannya

Air di bak mandi sangat jernih membuat Whitney merasa malu karena Tyson tidak pernah menyentuhnya sejak menikah selama tiga tahun, sampai sekarang dia masih perawan.

Tyson marah dan mengamuk. Telapak tangan yang besar langsung menembus ke dalam air dan meraih lehernya.

“Apakah kamu yang membocorkan rahasia perusahaan?” Tyson berkedip dan menatap wajahnya, dan amarah di bagian bawah matanya seolah ingin menelannya.

Whitney melontarkan kebingungan dan kemudian mengetahui bahwa perusahaannya punya masalah.

Ternyata mempunyai uang itu bisa melakukan segala kejahatan, walaupun kali ini tidak bisa mencelakainya,juga bisa membuat dia dalam waktu dekat ini sengsara.

“Kalau iya emangnya kenapa?”Whitney memegangi kepalanya dan mendongak tanpa takut.

Kemarahan Tyson bahkan lebih buruk, mengencangkan kekuatan tangannya dan menggigit giginya "Ini yang kau sebut agar aku memohon padamu? Kamu telah berpikir dengan sangat naif!"

Sebelum Whitney bereaksi, Tyson mengeluarkannya dari bak mandi.

Dia pun ketakutan dan berjuang untuk melepaskannya, tetapi lantai yang licin membuatnya menyelinap dan menjatuhkan tubuh tanpa kendali.

Tanpa sadar, dia mengulurkan tangan dan memegang pakaian Tyson, dan keduanya jatuh ke dalam bak mandi.

Tyson basah kuyup, dan Whitney menekan ke bawah tubuhnya. Dia membanting beberapa kali dan matanya memerah keluar dari air.

Gambar ini menghantam otaknya dalam sekejap, Tyson tampaknya memikirkan ingatan yang samar, saat itu dia hampir kematian di dalam air es yang sangat dingin.

Bailey yang tidak peduli pada dirinya sendiri melompat ke air es yang menggigil untuk menyelamatkannya.

Tapi mengapa perasaan yang diberikan Whitney barusan bertepatan dengan adegan waktu itu?

Whitney panik, mengulurkan tangan dan mendorongnya pergi, mencoba melarikan diri.

Tyson marah dengan gerakannya dan meraih pergelangan tangannya: "Ingin melarikan diri? Aku tidak akan membiarkanya kabur!"

Whitney dimasukkan kembali ke dalam air, dan kepalanya juga didorong ke dalam karena kekuatannya dan sulit bernafas.

Tubuh Tyson bereaksi, dan perut bagian bawah terasa panas dan tak tertahankan.

Awalnya Whitney mulai ketakutan tetapi tangannya secara tidak sengaja menyentuh bagian bawah tubuh Tyson,dia tiba-tiba terkejut dan bereaksi,melebarkan matanya dengan tidak percaya melihatnya.

Dia masih ingat bahwa pada malam pernikahan, dia menjatuhkan sebuah kalimat, "Aku tidak akan menyentuh Whitney seumur hidup ini."

Sekarang, dia telah melanggar ucapannya.

Mungkin karena sudah menenangkan diri,Whitney menjadi sangat berani, dan tangan halusnya mulai menghantam selangkangan Tyson.

Mata Tyson suram,tidak sempat menghentikan aksinya. Kelembutan yang hangat sepertinya membungkusnya perlahan, dan dia tidak bisa menahan kelembutan yang tampaknya ajaib.

Whitney bahkan lebih buruk, membuka kancing ikat pinggangnya, dan dengan berani menjelajahinya.

“Apakah kamu tahu apa yang kamu lakukan?” Suara Tyson rendah memegang tangannya dengan kuat dan kekuatan itu seolah olah akan segera menghancurkan pergelangan tangannya.

“Jika, aku ditakdirkan untuk tidak bisa mendapatkan hatimu, maka aku tidak akan dendam kepada orang yang mendapatkanmu.” Whitney seperti sedang mencari kematian.

Sepasang matanya penuh dengan keteguhan dan keputusan yang tidak dapat disangkal.

Hati Tyson tiba-tiba bergetar dan terpana.

Whitney kembali setelah diserang dan menekan Tyson ke bawah tubuhnya. Pada saat ini, wajahnya penuh dengan pengkhianatan dan ketidaktahuan.

Tyson telah diikat oleh penampilannya saat ini, dan tanpa sadar melakukannya.

Perasaan keakraban semakin kuat dan kuat, dan api dalam tubuh telah dinyalakan.

Whitney menggunakan bibir merahnya menjilat bibir Tyson, disertai dengan sedikit getaran tubuh, keduanya merangsang otaknya.

Tyson berbisik: "Kamu sendiri yang menginginkannya!"

Whitney menaikkan bibirnya dan berkata dengan lembut, "Aku punya rahasia yang ingin kuberitahukan padamu ..."