Harmless Lie - Bab 40 Dia Telah Mati
Bailey melihat dia yang ingin membakar wajahnya itu, dengan terkejut memohon : “Jangan, jangan memakar wajahku, aku telah bersalah, aku mohon aku mohon jangan menghancrkan wajahku, Ah——!”
Tyson telah membakar kulitnya, membuat dia tidak bisa menahan rasa sakit ini.
Hatinya mengingat keadaan Whitney, Tyson tidak ingin berlama-lama dengannya, untuk sementara dia ingin mengajarinya, meminta asisten untuk melihatnya.
Hanya saja, ketika dia kembali keruangan itu, orang itu telah tidak ada.
Dia yang berdiri dari samping kasur ini, Jackson yang seperti kehilangan jiwanya.
Tyson terdiam, tangannya itu bergetar, kakinya tidak kuat berjalan menuju kesana.
Awalnya Whitney yang terbaring disana, pada saat ini hanya diselimuti dengan kain putih, dengan samar-samar melihat sosok itu.
Dia bahkan tidak bisa bernafas dengan kuat, berdiri didepan pintu dan tidak berani menuju kesana.
Jackson memutarkan kepalanya, sepasang mata yang merah itu, mengeraskan rahangnya melihat orang itu.
Dengan segera dia berjalan, Jackson menarik kerah bajunya dengan suara yang serak : “Kamu! Kamu yang menyakiti dia, kenapa bukan kamu yang mati!”
Tyson tercengang, Jackson langsung masuk kedalam kegelapan, satu-satunya harapan dia hancur.
“Kamu sedang membohongi aku?” Tyson sedikit bingung, matanya tidak bisa percaya.
Jackson merasa sakit, sangat ingin dia membunuh pria didepan aku!
“Dia tidak akan mati, kamu membohongi aku!” Tatapan mata Tyson berubah jadi tajam, dan nadanya juga bertambah keras.
“Baik, kamu tidak percaya bukan, maka aku akan membuat kamu merasa jelas!” Jackson merasa marah, lalu melepaskan kerah bajunya, kemudian mengenggam ujung kain putih itu.
Tyson sedikit bingung, lalu menahan tangannya, dengan sepasang mata itu melihatnya.
Jackson mengeraskan rahangnya, lalu membuka kain itu!
Kain itu terangkat, dia melihat kain putih itu.
Orang yang terbaring disitu membuat dia melihat, wajahnya yang pucat, sepasang mata yang ditutup, dia yang terbaring disana tidak bersuara.
“Apakah kamu telah melihatnya? Dia telah mati, telah mati! Apakah kamu puas!” Jackson berkata dengan keras, urat nadinya terlihat disana, begitu sombong!
Tyson yang melihat orang terbaring disitu tidak bersuara, bahkan tidak ada satu suara, rasa sakit hati ini menyelimuti hatinya, hingga kebagian jantungnya dia merasakan kesakitan ini.
“Semua ini tidak kenyataan, aku tidak akan percaya.” Tyson dengan terkejut melihat ini, matanya tertuju pada Jackson lalu berkata : “Aku belum mengizinkan dia mati, bagaimana mungkin dia mati!”
Jackson tercengang, lalu berkata : “Kamu mengira kamu membohongi dirimu sendiri, lalu dia akan hidup kembali? Sadarlah! Dia telah meninggal, dia tidak akan bangkit lagi, selamanya tidak akan bangkit kembali!”
Tyson mengepalkan tangannya, lalu memukul kewajah Jackson : “Dia belum mati, dia hanya tertidur, dia akan segera terbangun, kamu jangan berkata dengan keras akan menganggu dia.”
Jackson merasakan bibirnya yag merah itu, dengan dingin berkata lalu mengangukkan kepalanya : “Baiklah, jika kamu suka membohongi dirimu sendiri, maka diteruskan saja!”
Tyson tidak peduli, lalu tersenyum dengan dingin lalu mengangukkan kepalanya : “Baiklah, kamu bohongi saja dirimu sendiri, maka kamu terus saja berbohong!”
Tyson tidak peduli dengan dia, dia mengambil kain itu, lalu kemudian dia menutupi tubuhnya, tetapi tidak menutup wajahnya.
Dia dengan lembut mengelus wajahnya, dengan hati-hati, dengan lembut membelainya.
Dari alis, mata, hidung, bahkan kebibirnya...
Novel Terkait
My Lady Boss
GeorgeHanya Kamu Hidupku
RenataSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanRahasia Istriku
MahardikaMy Secret Love
Fang FangVillain's Giving Up
Axe AshciellyCantik Terlihat Jelek
SherinHarmless Lie×
- Bab 1 Kanker
- Bab 2 Aku sudah pulang
- Bab 3 Jangan Pernah Muncul di Hadapanku Lagi
- Bab 4 Tidak Akan Bercerai
- Bab 5 Rasa Sakit Karena Kehilangan
- Bab 6 Sakit yang Semakin Parah
- Bab 7 Pembalasan Dendam
- Bab 8 Waktu Tidak Tersisa Banyak
- Bab 9 Selamatkan Saya
- Bab 10 Penyakit Mental
- Bab 11 Kamu sendiri yang menginginkannya
- Bab 12 Bertemu Orang Lama
- Bab 13 Bantu Aku Merahasiakannya
- Bab 14 Kerobohan Bailey
- Bab 15 Kamu Tidak Pantas
- Bab 16 Masih Bisa Hidup Berapa Lama Lagi
- Bab 17 Pikiran Kosong
- Bab 18 Penolakannya
- Bab 19 Berkeras Hati untuk Bercerai
- Bab 20 Menolak Kemoterapi
- Bab 21 Tidak Ingin Berjanji
- Bab 22 Membawamu Pergi
- Bab 23 Harus Mati
- Bab 24 Dimana Whitney
- Bab 25 Ternyata Itu Benar
- Bab 26 Dia Hamil
- Bab 27 Hatinya Terasa Pilu
- Bab 28 Lompat Ke Danau
- Bab 29 Kelembutannya
- Bab 30 Sulit Untuk Tenang
- Bab 31 Aku adalah suaminya
- Bab 32 Membongkar Kebohongan
- Chapter 33 Bukan Mimpi
- Bab 34 Tolong Aku
- Chapter 35 Dia Sudah Gila
- Bab 36 Minyak yang Telah Habis
- Bab 37 Anak pun Tiada
- Bab 38 Segera Sadarlah
- Bab 39 Metode Bailey Huang
- Bab 40 Dia Telah Mati
- Bab 41 Penyesalan
- Bab 42 Amarah
- Bab 43 Berikan Kotak Itu Kepadaku
- Rasa 44 Rasa Original
- Bab 45 Menggali Makam
- Bab 46 Siapa Namamu?
- Bab 47 Dia Masih Hidup
- Bab 48 Tidak Perlu Diajarkan
- Bab 49 Ingin Ayah