Harmless Lie - Bab 47 Dia Masih Hidup
Tyson Xu hanyalah orang luar, melihat interaksinya, seperti saudara yang belum bertemu bertahun-tahun, wajahnya penuh dengan senyum bahagia.
Jackson Xia tidak menyadari keberadaan Tyson Xu, terbenam dalam kesenangan reuni, sambil memeluk anak laki-laki itu berkata: "Ayo jalan, ayah bawa kamu pergi makan makanan yang enak, di luar negeri setiap hari mengunyah roti pasti sangat sulit kan?"
"Tapi kami ingin makan masakan yang ayah buat sendiri!"
"Kamu ini anak yang pintar, baiklah, apapun itu ayah mendengarkan mu!"
Whitney Huang berdiri di sebelah mereka melihat mereka sambil tertawa, hanya saja matanya dengan cepat meliriknya, jadi siapapun tidak akan menyadarinya.
Tyson Xu berdiri seperti orang bodoh, melihat mereka perlahan-lahan berjalan jauh, sampai bayangan mereka pergi, semuanya tidak berbalik sekalipun.
Sampai Steve Li datang menjemputnya, berjalan sampai di depannya, dengan kekuatan menepuk bahunya, Tyson Xu baru tersadar.
"Hei, kamu yaa baru pergi beberapa bulan, kamu memberikan semua kekacauan yang mengerikan kepadaku, dan sekarang pulang kamu memberikan wajah seperti itu ya? Aku baru saja memanggil mu berapa kali?" Steve Li berkata dengan jengkel.
Tyson Xu sama sekali tidak mendengarkannya, malahan di dalam otaknya hanya ada pemandangan yang barusan terjadi.
"Secepatnya antar aku kembali ke kantor". Ekspresi Tyson Xu tiba-tiba berubah menjadi tegas, yang baru saja datang menjemput adalah Jackson Xia, kalau begitu......wanita itu sudah pasti adalah Whitney Huang.
Dari semua ini sebenarnya apa yang telah terjadi?
Kenapa Whitney Huang bisa muncul di depan mata?
Berbagai pertanyaan, dengan tidak berhentinya mengikis otaknya, Tyson Xu tidak sabar menunggu kembali ke kantor agar bisa menyuruh orang untuk melakukan pemeriksaan.
Dengan cepat, orang yang memeriksa itu sudah membawa data dan memberikan kepadanya.
Tyson Xu melihat data itu, terkejut dan tidak berkata apa-apa.
Ternyata, pada tahun itu Whitney Huang tidak meninggal, tapi saat di antara hidup dan matinya, dia telah berhasil menemukan orang yang memiliki sumsum tulang yang cocok.
Jackson Xia demi membuat dia menyerah, jadi dia dengan sengaja mengganti sebuah mayat, membuatnya sama seperti Whitney Huang, dan mencoba untuk menipunya.
Hasilnya, setelah operasi selesai Whitney Huang dikirimkan ke luar negeri untuk menerima perawatan, dan juga masih sekalian membantunya melahirkan seorang anak laki-laki, tahun ini berumur 3 tahun, namanya adalah Ned Huang!
Badan Tyson Xu bersandar pada belakang kursi, dia emosi sampai seluruh badannya tidak bertenaga, rasanya sudah sampai tak bisa dijelaskan kata-kata.
Merasa dalam hidupnya ini seluruhnya telah masuk dalam kebohongan, pertama telah ditipu oleh Bailey Huang selama 3 tahun, dan sekarang ditipu lagi oleh Jackson Xia selama 4 tahun.
Tyson Xu mengumpulkan mood nya, dan melanjutkan membuka data, dan menemukan alamat rumah Whitney Huang.
Malam hari, di dalam rumah.
Ned Huang senang sampai lupa dirinya, melompat kesana kemari, sesekali memanggil ayah, memanggil Jacksok Xia dengan gembira.
Whitney Huang tersenyum ringan sambil memakai celemek, sambil melihat mereka di ruang tamu yang sedang bercanda, dan sambil membersihkan meja sampai bersih.
Jakcson Xia laki-laki itu bisa dibilang hanya memasak kan Ned Huang makanan, sebenarnya keahlian dia dalam memasak layak dibilang buruk, dia tidak bisa menikmatinya.
Selesai mencuci mangkuk dan sumpit, Whitney Huang membawa sampah dapur, membuka kamar dan keluar untuk membuang sampah.
Berbalik badan, berhadapan dengan kedua mata yang tidak asing, Whitney Huang terdiam tidak bergerak.
Tyson Xu dengan jaket hitamnya, penampilannya banyak berubah, dan tetap tidak mengurangi niai daya tariknya, sebaliknya malah menambah pesona laki-laki dewasa ini.
Dia dengan langkah cepat jalan sampai ke depannya, dan tiba-tiba menghalanginya dengan menyalakan lampu ke badannya.
"Kita harus berbicara!" Tyson Xu memulai pembicaraan, suara rendah dan serak, yang menusuk ke hati.
"Aku dengan mu sebelumnya, sudah tidak ada yang perlu dibicarakan". kata Whitney Huang, dan mundur satu langkah.
Tyson Xu mengerut-ngerutkan alisnya, tidak suka dia yang seperti ini menolak orang dengan seribu langkah, terlebih lagi terhadap dia.
"Anak laki-laki yang sangat lucu, kamu merawatnya dengan baik".
"Dia bukan anakmu!" Whitney Huang berkata dengan emosi, moodnya ada sedikit rasa emosional, matanya yang tenang juga langsung ikut terpancing.
Dia menatap kedua mata ini, sama seperti rasa penderitaan, sama seperti keputus asaan, lebih lagi sama seperti diantara air dan api yang dengan sekuat tenaga dan tidak pasti tenggelam hanyut bersamaan.
Dia tahu, Whitney Huang membutuhkannya, membutuhkan lekukan lengannya yang sehat dan kuat untuk menghangatkan rasa sakit hatinya yang dia terima pada saat itu.
Novel Terkait
Pejuang Hati
Marry SuAwesome Guy
RobinBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesDark Love
Angel VeronicaMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiUnperfect Wedding
Agnes YuThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlHarmless Lie×
- Bab 1 Kanker
- Bab 2 Aku sudah pulang
- Bab 3 Jangan Pernah Muncul di Hadapanku Lagi
- Bab 4 Tidak Akan Bercerai
- Bab 5 Rasa Sakit Karena Kehilangan
- Bab 6 Sakit yang Semakin Parah
- Bab 7 Pembalasan Dendam
- Bab 8 Waktu Tidak Tersisa Banyak
- Bab 9 Selamatkan Saya
- Bab 10 Penyakit Mental
- Bab 11 Kamu sendiri yang menginginkannya
- Bab 12 Bertemu Orang Lama
- Bab 13 Bantu Aku Merahasiakannya
- Bab 14 Kerobohan Bailey
- Bab 15 Kamu Tidak Pantas
- Bab 16 Masih Bisa Hidup Berapa Lama Lagi
- Bab 17 Pikiran Kosong
- Bab 18 Penolakannya
- Bab 19 Berkeras Hati untuk Bercerai
- Bab 20 Menolak Kemoterapi
- Bab 21 Tidak Ingin Berjanji
- Bab 22 Membawamu Pergi
- Bab 23 Harus Mati
- Bab 24 Dimana Whitney
- Bab 25 Ternyata Itu Benar
- Bab 26 Dia Hamil
- Bab 27 Hatinya Terasa Pilu
- Bab 28 Lompat Ke Danau
- Bab 29 Kelembutannya
- Bab 30 Sulit Untuk Tenang
- Bab 31 Aku adalah suaminya
- Bab 32 Membongkar Kebohongan
- Chapter 33 Bukan Mimpi
- Bab 34 Tolong Aku
- Chapter 35 Dia Sudah Gila
- Bab 36 Minyak yang Telah Habis
- Bab 37 Anak pun Tiada
- Bab 38 Segera Sadarlah
- Bab 39 Metode Bailey Huang
- Bab 40 Dia Telah Mati
- Bab 41 Penyesalan
- Bab 42 Amarah
- Bab 43 Berikan Kotak Itu Kepadaku
- Rasa 44 Rasa Original
- Bab 45 Menggali Makam
- Bab 46 Siapa Namamu?
- Bab 47 Dia Masih Hidup
- Bab 48 Tidak Perlu Diajarkan
- Bab 49 Ingin Ayah