Harmless Lie - Bab 20 Menolak Kemoterapi
Setelah beberapa hari, Tyson Xu terus merasa tidak fokus, ia terus teringat akan mimpi yang aneh tersebut, apalagi ia melihat wajah Whitney Huang secara tiba-tiba.
Ia terus tidak mampu fokus di ruang kerjanya, asisten manajer terus memanggilnya beberapa kali, ia akhirnya kembali fokus.
Tyson Xu terus merasa kesal, apa yang terjadi padanya beberapa hari ini?
Setelah pulang kerja, ia langsung kembai ke vila tanpa menyadarinya, ia berharap ia dapat melihat sosok itu saat membuka pintu, sayang sekali, tidak terlihat siapapun di dalam kamar itu.
Apa yang sebenarnya terjadi padanya?
Ia sudah hilang selama beberapa hari, bagaikan telah ditelan oleh bumi.
Walaupun ia tidak bersedia, Tyson Xu akhirnya tetap menelepon asisten manajer,"Tolong ikuti jejak nyonya, dimanakah ia saat ini, dengan siapakah ia berhubungan beberapa hari ini, apa yang ia lakukan, tolong cek dengan jelas, aku ingin hasilnya malam ini."
Setelah ia menutup teleponnya, hatinya masih merasa tidak tenang, ia bahkan tidak dapat duduk dengan tenang.
Di rumah sakit.
Wajah Whitney Huang sangat pucat, ia sedang berbaring di atas tempat tidur pasien.
Karena ia sedang sangat kekurangan darah, tubuhnya terus melemah, pikirannya tidak sepenuhnya fokus dan terus mengantuk.
Jackson Xia merasa sakit hati melihatnya, ia terus mencoba membujuknya untuk melakukan kemoterapi.
Whitney Huang tertawa sedih sambil menggelengkan kepalanya,"Lagipula, aku akan segera meninggal, kemoterapi terlalu menyakitkan, rambutnya bisa saja terus rontok, aku tidak ingin meninggal dalam keadaan botak, tampilannya terlalu tidak enak dilihat."
Jackson Xia sakit hati mendengar perkataanya, ini jelas-jelas adalah sebuah topik yang sangat menyakitkan, namun ia masih bisa berusaha tertawa sambil berbicara dengan nada yang datar.
Whitney Huang sedang berada dalam keadaan dimana ia hanya sedang menunggu kematiannya, ia tidak memohon untuk hidup sedikitpun.
Jackson Xia sangat cemas, walaupun pengobatan yang dilakukan semakin baik, namun pasien sudah menyerah, ia sudah kalah setengah.
Ia terus berharap adanya keajaiban dimana nyawa wanita ini bisa diselamatkan.
"Whitney Huang, bersemangatlah sedikit, aku sedang berusaha menari sum-sum tulang yang cocok dengan milikmu, percayalah bahwa aku akan segera menemukannya," Jackson Xia tidak ingin melihat sepasang mata yang penuh dengan pandanganputus asa.
Namun, Whitney Huang juga sadar bahwa Jackson Xia sedang menyemangatinya, mencari seseorang yang memiliki sum-sum tulang yang cock dengannya tidak semudah itu, sulitnya sama seperti keinginan menyentuh langit.
"Jackson, aku sudah berbaring disini beberapa hari, bisakah kamu biarkan aku keluar? Aku ingin melihat dunia luar,"Whitney Huang mengarahkan kepalanya ke luar jendela, wajahnya yang pucat membuat hatinya merasa sakit.
Jackson Xia sangat mengerti perasaannya, bagaimana mungkin ia tidak mengerti dari maksud ucapannya,"Kamu bukan ingin keluar jalan-jalan, kamu hanya ingin keluar mencarinya, bukan?"
Whitney Huang tidak mengucapkan apa-apa, bisa dibilang ia hanya berdiam.
Perawat berjalan masuk dan bersiap-siap untuk mengambil sampel darah dari Whitney Huang.
"Biarkan aku saja yang melakukannya!" Ucap Jackson Xia kepada perawat, ia menyuruh perawat untuk keluar dan menyelesaikan pekerjaan lainnya, hal ini bisa diserahkan kepadanya.
Jackson Xia menggunakan kapas untuk mengoleskan anti desinfektan di pergelangan tangannya, ia mengambil darahnya dengan cara yang sudah ahli.
Ini adalah hal yang seharusnya diselesaikan oleh perawat, namun ia ingin menyelesaikan sendiri, karena dia adalah Whitney Huang.
Whitney Huang mengerutkan alis matanya, menahan kesakitan yang dirasakan saat pengambilan darah, ia juga mengerti alasan mengapa Jackson Xia menolak permintaannya untuk keluar.
Jackson Xia selesai mengambil darahnya dan menutup lukanya dengan kapas,"Aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan dirimu sendiri lagi, Tyson Xu tidak menyimpanmu di dalam hatinya, walaupun kamu melakukan hal yang lebih banyak lagi demi dirinya, ia juga tidak akan melihatmu lagi, mengapa aku harus membiarkan dirimu melakukan sesuatu yang memalukan."
Pandangan Whitney Huang penuh dengan rasa sakit, hatinya juga berdenyut sejenak dan merasakan rasa sakit, ia lalu berkata dengan suara halus,"Tenang saja, aku tidak akan menyakiti diriku lagi."
"Inilah cara yang terbaik, ingat, kamu adalah Whitney Huang yang berharga, di dalam dirimu mengalir darah yang anggun, jangan biarkan seorang lelaki menyakitimu."
Whitney Huang mengiyakannya, bagi Jackson Xia, dia adalah seseorang yang sempurna, ia tetap terlihat anggun walaupun sedang sakit, namun, beberapa orang tidak tahu bahwa ia juga memiliki hati yang membanggakan, karena itu, ia menjadi sangat rendah hati.
Novel Terkait
Harmless Lie×
- Bab 1 Kanker
- Bab 2 Aku sudah pulang
- Bab 3 Jangan Pernah Muncul di Hadapanku Lagi
- Bab 4 Tidak Akan Bercerai
- Bab 5 Rasa Sakit Karena Kehilangan
- Bab 6 Sakit yang Semakin Parah
- Bab 7 Pembalasan Dendam
- Bab 8 Waktu Tidak Tersisa Banyak
- Bab 9 Selamatkan Saya
- Bab 10 Penyakit Mental
- Bab 11 Kamu sendiri yang menginginkannya
- Bab 12 Bertemu Orang Lama
- Bab 13 Bantu Aku Merahasiakannya
- Bab 14 Kerobohan Bailey
- Bab 15 Kamu Tidak Pantas
- Bab 16 Masih Bisa Hidup Berapa Lama Lagi
- Bab 17 Pikiran Kosong
- Bab 18 Penolakannya
- Bab 19 Berkeras Hati untuk Bercerai
- Bab 20 Menolak Kemoterapi
- Bab 21 Tidak Ingin Berjanji
- Bab 22 Membawamu Pergi
- Bab 23 Harus Mati
- Bab 24 Dimana Whitney
- Bab 25 Ternyata Itu Benar
- Bab 26 Dia Hamil
- Bab 27 Hatinya Terasa Pilu
- Bab 28 Lompat Ke Danau
- Bab 29 Kelembutannya
- Bab 30 Sulit Untuk Tenang
- Bab 31 Aku adalah suaminya
- Bab 32 Membongkar Kebohongan
- Chapter 33 Bukan Mimpi
- Bab 34 Tolong Aku
- Chapter 35 Dia Sudah Gila
- Bab 36 Minyak yang Telah Habis
- Bab 37 Anak pun Tiada
- Bab 38 Segera Sadarlah
- Bab 39 Metode Bailey Huang
- Bab 40 Dia Telah Mati
- Bab 41 Penyesalan
- Bab 42 Amarah
- Bab 43 Berikan Kotak Itu Kepadaku
- Rasa 44 Rasa Original
- Bab 45 Menggali Makam
- Bab 46 Siapa Namamu?
- Bab 47 Dia Masih Hidup
- Bab 48 Tidak Perlu Diajarkan
- Bab 49 Ingin Ayah