Harmless Lie - Bab 16 Masih Bisa Hidup Berapa Lama Lagi

Whitney Huang tidak juga bisa menebak hasilnya. Ia buru-buru berkata: “Aku agak haus, bisakah kamu membantuku untuk menuang segelas air?”

Jackson Xia juga tahu batas. Ia tidak berkata apa pun lagi, lantas pergi menuang air.

Whitney Huang memegang gelas berisi air yang dituang Jackson Xia. Ia meminumnya sebentar untuk membasahi tenggorokan, lalu bertanya: “Katakan dengan jujur, Aku masih bisa hidup berapa lama lagi.”

Jackson Xia mengernyitkan alis, tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan ini.

Sebagai dokter, ia sebelumnya sudah menjumpai begitu banyak orang dengan pertanyaan serupa. Ia selalu bisa menjawab pertanyaan mereka dengan terbuka dan jujur. Tetapi, kali ini, orang di hadapannya adalah Whitney Huang. Hatinya kacau.

“Cepat katakan, apa pun jawabanmu Aku terima.”

“Jangan membicarakan hal ini lagi. Aku akan bantu kamu mendapatkan donor sumsum.”

Jackson Xia tidak ingin membuat wanita ini kecewa. Sebagai seorang dokter pengobatan modern, ia agak bingung dengan dokter pengobatan tradisional yang memilih membiarkan pasien hidup dalam kondisi yang tidak jelas. Ia lebih memilih membiarkan pasien mati dengan jelas.

Dari pandangan mata Jackson Xia, Whitney Huang bisa mengetahui bahwa penyakitnya sedang dan akan terus memburuk.

Jackson Xia takut Whitney Huang kembali bertanya lagi, ia lantas mencari alasan untuk pergi dari ruang dokter.

Tyson Xu kembali ke vila. Ketika membuka pintu, ia kaget seluruh penjuru rumahnya gelap.

Wanita itu tidak ada di rumah?

Setelah menyalakan lampu ruang tamu, ia mengalihkan tatapannya ke meja makan. Biasanya, setiap kali ia pulang, wanita itu akan duduk di sana sambil tersenyum padanya, “Sudah pulang ya, ayo makan!”

Hari ini tempat itu kosong melompong, sama sekali tidak ada bayangan tubuh wanita itu. Ia seolah kekurangan sesuatu, hatinya agak gundah.

Wajah Tyson Xu muram, tetapi ia dengan segera berhasil menghilangkan kegundahannya. Ia melangkah dengan cepat ke lantai dua.

Ia membuka pintu kamar wanita itu, tetap saja gelap. Di dalamnya hanya ada cahaya bulan yang masuk melalui jendela kamar, membuat Tyson Xu bisa dengan mudah mengetahui di dalam kamar itu tidak ada siapa-siapa.

Ia menyalakan lampu kamar. Ia terkejut melihat tetesan darah yang sudah membeku di atas sprei putih.

Mengapa bisa ada darah sebanyak ini? Nampaknya darah itu sudah membeku beberapa hari.

Pikirannya langsung kembali ke hari itu, hari di mana ia sama sekali tidak mengasihani wanita itu. Kala itu ia dengan tega menyakiti wanita itu, membuat air dalam bak mandi berubah menjadi air darah.

Jangan-jangan......

Ia buru-buru berjalan ke kamar mandi. Ia menyalakan lampunya. Jelas, air darah di dalam bak mandi itu masih ada. Warna merahnya sangat pekat, cukup untuk membuat siapa pun jantungan!

“Whitney Huang tengah berjuang melawan dewa kematian, dan kamu sebagai suami sama sekali tidak peduli dengannya. Bagaimana mungkin orang sepertimu ini bisa menjadi suaminya, sungguh tidak layak!”

Kata-kata Jackson Xia langsung terlintas di pikirannya, membuatnya tersadar.

Apakah wanita itu mengalami masalah?

Tyson Xu mengeluarkan telepon genggamnya, membuka riwayat telepon.

Entah kenapa, ia tidak berani menelepon nomor itu.

Ia takut...... takut mendengar kabar yang tidak ia ingin dengar.

Ia pada akhirnya tetap memberanikan diri, dengan seksama mendengarkan nada dering telepon.

Di dalam ruang pasien, Whitney Huang mengeluarkan telepon genggamnya. Melihat nama yang ada di layar, hatinya langsung pedih.

Apakah pria itu ingin memaksanya memberi tanda tangan?

Atau ingin membuat keadaannya semakin lebih buruk lagi?

Hehe...... Ia sudah mencintai pria ini begitu lama, pada akhirnya ia tetap bukanlah siapa-siapa.

Bahkan Kakek Hu memberinya kabar barusan, mengatakan bahwa Tyson Xu sudah mengetahui persengkongkolan mereka dan menghadiahinya satu buah anak perusahaan. Ini jelas peringatan keras.

Atas dasar keselamatan pribadi, Kakek Hu kini tidak berani bekerja sama dengan Whitney Huang lagi. Ia dibiarkan bertarung sendirian.

Ia sungguh lelah! Atau mungkin Kakek Hu ingin membiarkannya kehilangan segalanya dan mati dalam kondisi serba gagal!

Whitney Huang mematikan telepon Tyson Xu, lalu memejamkan matanya dan bernafas dalam-dalam.

Ia menyadari kondisi tubuhnya semakin memburuk hari demi hari. Bercak-bercak darah bahkan sudah bermunculan di lengannya, satu per satu berubah warna menjadi ungu lebam dan terlihat sangat menjijkan.

Dokter bilang bercak-bercak darah yang muncul di tubuhnya ini adalah ciri khas orang yang menderita leukimia.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu