Mi Amor - Bab 8 Mengirimkan Kamu Ke Dalam Penjara Dengan Tanganku Sendiri
Ketha Su merasa dalam waktu dekat ini langit bagaikan telah runtuh, dia melihat Sam dengan kosong, dan juga melihat Stella Xu dalan pelukan Sam, yang sedang menunjukkan senyuman bangga karena telah berhasil membohongi semua orang, dan membuatnya menjadi bengong.
“Bukan aku....bukan aku yang melakukannya, Stella Xu lah yang melakukannya! ”Ketha Su ingin maju kedepan dan menjelaskan semuanya, tapi dihentikan oleh seorang pengawal berbadan tinggi dan kuat, kedua lengannya juga ditarik ke belakang, bagaimanapun juga tidak bisa dilepaskan.
“Masih tidak mau mengaku?”
Sam Pei mengangkat kakinya dengan marah dan menendang perut Ketha Su, sampai pinggang nya melengkung kesakitan.
“Ketha Su! Aku ingin menguburmu hidup-hidup!”
Ketha Su yang ditendang itu bernafas mengeluarkan suara kesakitan, bibirnya yang tertutup dan digigit itu pucat pasi, kerutan di alis dan dahinya mengeluarkan keringat dingin. Dia menyembunyikan perutnya tidak berani berdiri tegak, hanya bisa sedikit demi sedikit mengangkat kepalanya melihat arah Sam Pei, matanya yang penuh dengan penderitaan.
Yang paling membuat dia sakit bukanlah tendangan tidak berbelas kasihan yang diberikan, melainkan perkataan yang dikatakan oleh Sam Pei, sama seperti sebuah pisau tajam yang menusuk masuk ke dalam hatinya......
Dan Stella Xu yang ada dalam pelukan Sam Pei mengehela nafas, dan segera dengan lemah mengikuti Sam Pei dan menuduh perilaku Ketha Su: “Aku bilang ke kakek aku kangen dengannya, kakek sangat senang, setuju untuk menikahkan aku denganmu......tapi tidak habis pikir dia mempermalukan dan menghina, ternyata......”
Dia menangis sampai seluruh badannya mengejang, terlihat seperti sakit hati yang tanpa henti, tangannya memegang erat baju yang ada perutnya, pada akhirnya susah menahan diri sendiri dan jatuh pingsan.
Sam Pei tiba-tiba khawatir, hanya melihatnya dengan pandangan yang sama melihat orang yang mati, dengan wajah yang dingin tidak mengatakan apapun memeluk Stella Xu dan keluar.
“Benar-benar bukan aku!”suara teriakan sedih memanggil laki-laki yang tidak berbalik bahkan berbalik sedikitpun tidak, Ketha Su berbalik melihat ke arah tempat tidur yang diatasnya berbaring dengan tenang kakek Pei, jelas-jelas pada saat sebelum keluar rumah dia masih baik-baik saja, sebenarnya apa yang telah terjadi sampai seperti ini?
Otak Ketha Su seperti hampir meledak keluar, rasa kesedihan karena kematian Kakek Pei sudah menyebabkan penderitaan mentalnya, sekarang ditambah lagi ketidakpercayaan Sam Pei terhadapnya yang membawa kesakitan yang luar biasa. Pengawal di belakangnya sedikitpun tidak ada rasa kasih sayang dan rasa lembut terhadap wanita menekannya dan menariknya keluar, dia juga tidak ada reaksi sedikitpun.
Kamu tidak mencintaiku aku tidak membencimu, tapi kenapa sampai sedikitpun kepercayaan pun tidak kamu berikan padaku?
Dia dengan perasaan sedih yang mendalam menutup matanya, air matanya mengalir keluar mengikuti pipinya, jantung mesinnya tampak lebih menyakitkan daripada sebelumnya, membakar dan menyiksa tubuh dan pikirannya. Ketha Su saat diantara setengah sadar setengah terjatuh berpikir, mungkin memang sesakit ini tapi yasudahlah......
Setengah mati dan tidak hidup dengan dikontrol oleh orang berjalan dalam koridor dalam beberapa menit, sekelilingnya tidak sedikit orang datang melihat keramaian, terhadap orang ini Ketha Su “Pembunuh ”menunjuk-nunjuk, ada juga orang yang langsung membuka mulut mengutuk dan mencaci. Wajah Ketha Su sudah kehilangan semangat, bahkan sorotan matanya juga sudah padam tidak bercahaya, seperti seseorang yang sudah tidak mendengarkan keribuatan apapun di luar sana.
Saat polisi tiba wajah Ketha Su yang pucat pasi duduk di lantai, di sebelahnya masih banyak yang tidak tahu siapa pelakunya membuang sampah disitu.
“Bawa tawanan itu pergi.”Kepala petugas polisi itu melambaikan tangannya membuat orang-orang maju melangkah kedepan membiarkan Ketha Su ditangkap, tidak bertanya apapun langsung membawanya ke kantor polisi.
Ketha Su tidak dimasukkan ke dalam proses interogasi, tapi secara langsung ditentukan sebagai tuduhan pembunuhan dan dihakimi hukuman mati, dilaksanakan dalam tenggat waktu tiga tahun. Dan meskipun dalam hatinya ada pembelaan diri, tetapi uangnya dari awal semuanya sudah diberikan kepada kakek Pei dan digunakan untuk membantu Pei’s Corp melewati krisis kesulitan, dia yang sekarang, bahkan satu pengacara pun semuanya tidak mampu untuk menyewanya.
Hari ini, Ketha Su dimasukkan ke dalam penjara yang gelap, dan tinggal bersama dengan pembunuh sesungguhnya dalam satu tempat, dan tidak ada lagi kebebasan.
Ketha Su yang bodoh dan tolol berbaring dalam penjara semalaman, hari kedua dibangunkan dan dimasukkan dalam proses pemeriksaan.
Novel Terkait
Beautiful Lady
ElsaGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangYou're My Savior
Shella NaviPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Mi Amor×
- Bab 1 Mengambil Ahli Kekuasaan
- Bab 2 Tandatanganilah Surat Perceraian
- Bab 3 Donasi Jantung Tanpa Nama
- Bab 4 Hari-hari Tanpa Kakek
- Bab 5 Wanita yang Paling Dicintai Sam Pei
- Bab 6 Perjuangan Satu Sama Lain
- Bab 7 Membunuh Orang
- Bab 8 Mengirimkan Kamu Ke Dalam Penjara Dengan Tanganku Sendiri
- Bab 9 Anak Ini Tidak Bisa Dipertahankan!
- Bab 10 “Penindasan dalam Penjara”
- Bab 11 Tugas Spesial
- Bab 12 Segaris Hidupnya
- Bab 13 Pengacara Pribadi
- Bab 14 Warisan dalam Jumlah Besar yang Ditinggalkan Untuknya
- Bab 15 Pertemuan Janjian
- Bab 16 Pertunjukan Menarik Akan Dimulai
- Bab 17 Tingkat Ini Masih Belum Cukup
- Bab 18 Hadiah Besar yang Disiapkan Untuknya
- Bab 19 Apakah Kamu Tahu Harga Dari Menjebakku?
- Bab 20 Godaan Dari Mantan Istri
- Bab 21 Wanita Harus Lebih Kejam Sedikit Terhadap Dirinya Sendiri
- Bab 22 Dicium Dengan Paksa Olehnya!
- Bab 23 Apa Kesusahan Yang Dia Terima
- Bab 24 Pertukaran
- Bab 25 Malam Penuh Gairah
- Bab 26 Foto Artis besar Diatas kasur
- Bab 27 Identitasnya Telah Dibongkar Olehnya!
- Bab 28 Menyatakan Cinta
- Bab 29 Kamar Yang Di Penuhi Musim Semi
- Bab 30 Istri Kesayangan Butuh Diberi Pelajaran
- Bab 31 Urusan Sepuluh Tahun Yang Lalu
- Bab 32 Jangan-Jangan Mereka Orang yang Sama?
- Bab 33 CEO Pei Cemburu
- Bab 34 Baginya, Stella Xu Lebih Penting Dari Dirinya
- Bab 35 Ia Berhak Menerimanya!
- Bab 36 Bagaimana Anakku Bisa Kembali?
- Bab 37 Bertemu Kembali dengan Teman Tahanan yang Lalu
- Bab 38 Kebenaran
- Bab 39 Jika Aku Berusaha Lebih Keras, Kamu Akan Hamil
- Bab 40 Kamu Cari Cara Agar Dia Mau Memberi Kamu Sedikit Uang
- Bab 41 Orang Yang Tidur Denganku Sewaktu Itu Bukanlah Kamu
- Bab 42 Direktur Pei Hanya Menyukai Bercinta
- Bab 43 Pengkhianatan
- Bab 44 Harta atau Istri?
- Bab 45 Istriku, Aku Akan Bergantung Padamu
- Bab 46 Dia Ingin Balas Dendam
- Bab 47 Kenangan yang Tak Terlupakan Sepuluh Tahun yang Lalu
- Bab 48 Kemungkinan Dia Tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 49 Kehidupan Berbahagia Tanpa Rasa Malu