Mi Amor - Bab 15 Pertemuan Janjian
Demi membuat identitas palsunya tidak begitu mudah terbongkar, setelah selang beberapa hari, Ketha Su pergi ke negara Amerika, dan menetap selama satu tahun disana.
Awalnya Pengacara Ong menyarankan dia untuk mengganti nama baru, setelah Ketha Su berpikir sepanjang hari, tetap menggelengkan kepala menolak sarannya.
Dia ingin membuat namanya menjadi mimpi buruk bagi keluarga Pei di masa yang akan datang nantinya, ingin membuat Sam Pei selamanya tidak bisa keluar dari bayangan ini!
Saat Sam Pei mengangkat telpon dari Pengacara Ong, kebetulan dia juga sedang bertugas di Amerika, dia tentu merasa curiga terhadap adik perempuan yang tiba-tiba muncul, bahkan sampai memiliki saham perusahaan sebesar 51%.
"Pengacara Ong, aku bukan mencurigaimu, tapi kamu juga harus mengeluarkan bukti terhadap hal sepenting ini, benar bukan?" Sam Pei melihat ke bawah dari jendela, melihat mobil yang berlalu-lalang, pandangan matanya sangat mendalam.
Pengacara Ong yang sudah mempersiapkan diri menghadapi kecurigaan Sam Pei, berkata dengan sabar: "Direktur Pei, buktinya berada dalam surat wasiat dari Kakek Pei, anda juga sudah pernah melihatnya. Walaupun nama dari nona merupakan suatu rahasia, tapi mumpung dia sudah kembali, rahasia ini pun telah terbongkar".
"Oh?" Sam Pei mengangkat sebelah alisnya, "Jadi, siapa nama dari adikku?"
Pengacara Ong berkata dengan tenang: "Ketha Su".
Ketika mendengar nama ini, Sam Pei terkejut sebentar, muncul bayangan seseorang dalam pikirannya, hatipun mulai merasakan tekanan.
"Ketha Su...... Mantan istriku?" Mata dari pria itu memancarkan ekspresi yang kacau yang sulit disadari oleh orang lain.
Saat itu, tangan Pengacara Ong yang memegang gagang telpon bergetar sekejab, lalu menghirup napas dalam dan menjawab: "Bukan, nona Su ini adalah anak yang diangkat oleh Kakek dulu, selama ini hidup di luar negri, hanya kebetulan memiliki nama yang sama dengan mantan istrimu".
"Hmm, kalau adik ingin datang ke perusahaan untuk bekerja, aku tentu saja akan menyambutnya. Kebetulan sekali aku juga sedang di Amerika, besok sudah akan pulang ke negara asal, kamu bantu aku menghubunginya sebentar, besok pagi jam 10 bertemu di bandara".
Setelah menutup telepon, Sam Pei berjalan sampai ke dekat jendela, melihat pemandangan nan jauh.
Sudah dua tahun, Ketha Su telah menghilang dari kehidupannya selama dua tahun. Dalam waktu dua tahun ini, nama Ketha Su telah menjadi kata terlarang bagi dirinya.
Memori yang terkubur sangat dalam tiba-tiba muncul dalam pikiran, hati Sam Pei yang telah terdiam begitu lama, mulai merasakan perasaan yang sangat kacau.
Disisi lain, Pengacara Ong mengatakan perkataan Sam Pei kepada Ketha Su, menyuruhnya untuk pulang ke negara asal bersama dengan Sam Pei.
Ketha Su yang telah tinggal di luar negri selama satu tahun terlihat lebih bersinar dibandingkan dengan sebelumnya, dandanan yang fashionable ditambah dengan senyuman yang mempesona, siapa pun tidak bisa mencari persamaannya dengan Ketha Su yang dulu.
"Baik, aku akan tiba tepat waktu". Ketha Su mencatat tempat dan waktu janjian, setelah berdiam sejenak lalu berkata lagi: "Pengacara Ong, aku berharap besok bisa melihat pertunjukan yang menarik, kamu...... tahu bagaimana melakukannya bukan?"
Wajahnya tidak lagi menunjukkan kepolosan dan kepengecutan lagi, setelah mengakumulasi dendam selama ini, membuat Ketha Su tidak bisa kembali ke dirinya yang dulu lagi. Dia hanya bisa menggunakan cangkang luar untuk menutupi dirinya sendiri, tetap melangkah maju tanpa peduli terhadap kesakitan yang dihadapi.
Pengacara Ong dalam hati menghela napas, tidak jelas apakah prihatin atau merasa sangat disayangkan, setelah menggelengkan kepala lalu berkata: "Tenanglah, aku tidak akan mengecewakan nona Su".
Keesokan harinya, Ketha Su telah sampai lebih awal di bandara, dan menemukan cafe tempat janjian dengan Sam Pei.
Pelayan datang menyuguhkan kopi, Ketha Su mengambil sendok kecil untuk mengaduknya perlahan, tapi dia tidak meminumnya. Tatapan matanya selalu mengarah ke arah pintu masuk, perasaannya sekarang bagaikan cuaca yang tenang sebelum terjadinya hujan badai.
Tidak lama kemudian, Sam Pei mendorong pintu dan masuk.
Novel Terkait
My Beautiful Teacher
Haikal ChandraGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMenunggumu Kembali
NovanUnlimited Love
Ester GohHarmless Lie
BaigePredestined
CarlyDemanding Husband
MarshallMi Amor×
- Bab 1 Mengambil Ahli Kekuasaan
- Bab 2 Tandatanganilah Surat Perceraian
- Bab 3 Donasi Jantung Tanpa Nama
- Bab 4 Hari-hari Tanpa Kakek
- Bab 5 Wanita yang Paling Dicintai Sam Pei
- Bab 6 Perjuangan Satu Sama Lain
- Bab 7 Membunuh Orang
- Bab 8 Mengirimkan Kamu Ke Dalam Penjara Dengan Tanganku Sendiri
- Bab 9 Anak Ini Tidak Bisa Dipertahankan!
- Bab 10 “Penindasan dalam Penjara”
- Bab 11 Tugas Spesial
- Bab 12 Segaris Hidupnya
- Bab 13 Pengacara Pribadi
- Bab 14 Warisan dalam Jumlah Besar yang Ditinggalkan Untuknya
- Bab 15 Pertemuan Janjian
- Bab 16 Pertunjukan Menarik Akan Dimulai
- Bab 17 Tingkat Ini Masih Belum Cukup
- Bab 18 Hadiah Besar yang Disiapkan Untuknya
- Bab 19 Apakah Kamu Tahu Harga Dari Menjebakku?
- Bab 20 Godaan Dari Mantan Istri
- Bab 21 Wanita Harus Lebih Kejam Sedikit Terhadap Dirinya Sendiri
- Bab 22 Dicium Dengan Paksa Olehnya!
- Bab 23 Apa Kesusahan Yang Dia Terima
- Bab 24 Pertukaran
- Bab 25 Malam Penuh Gairah
- Bab 26 Foto Artis besar Diatas kasur
- Bab 27 Identitasnya Telah Dibongkar Olehnya!
- Bab 28 Menyatakan Cinta
- Bab 29 Kamar Yang Di Penuhi Musim Semi
- Bab 30 Istri Kesayangan Butuh Diberi Pelajaran
- Bab 31 Urusan Sepuluh Tahun Yang Lalu
- Bab 32 Jangan-Jangan Mereka Orang yang Sama?
- Bab 33 CEO Pei Cemburu
- Bab 34 Baginya, Stella Xu Lebih Penting Dari Dirinya
- Bab 35 Ia Berhak Menerimanya!
- Bab 36 Bagaimana Anakku Bisa Kembali?
- Bab 37 Bertemu Kembali dengan Teman Tahanan yang Lalu
- Bab 38 Kebenaran
- Bab 39 Jika Aku Berusaha Lebih Keras, Kamu Akan Hamil
- Bab 40 Kamu Cari Cara Agar Dia Mau Memberi Kamu Sedikit Uang
- Bab 41 Orang Yang Tidur Denganku Sewaktu Itu Bukanlah Kamu
- Bab 42 Direktur Pei Hanya Menyukai Bercinta
- Bab 43 Pengkhianatan
- Bab 44 Harta atau Istri?
- Bab 45 Istriku, Aku Akan Bergantung Padamu
- Bab 46 Dia Ingin Balas Dendam
- Bab 47 Kenangan yang Tak Terlupakan Sepuluh Tahun yang Lalu
- Bab 48 Kemungkinan Dia Tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 49 Kehidupan Berbahagia Tanpa Rasa Malu