Mi Amor - Bab 34 Baginya, Stella Xu Lebih Penting Dari Dirinya
"Peristiwa dimana kita berkenalan sepuluh tahun yang lalu, aku tidak pernah menyesalinya. Sam, aku sebenarnya merasa beruntung, aku bisa bertemu dengan orang sebaik dirimu......"
Suara tangisannya itu terdengar hingga ke telinga Sam Pei, ia sampai lupa dengan hal yang baru saja ia ributkan dengan Ketha Su, ia tidak dapat menahan dan merasa tegang.
Sam Pei bertanya kepadanya dengan sedikit rasa ragu,"Stella, katakan kepadaku, dimanakah kamu saat ini?"
Stella Xu sepertinya tidak mendengar kata-katanya, ia lalu lanjut berkata,"Hal yang sudah kamu lakukan beberapa tahun ini kepadaku, Sam, aku sangat berterima kasih kepadamu...... Hal yang tidak dapat dikatakan sebagai cinta, kamu pasti dapat melanjutkan hidupmu dengan baik."
Kata-kata yang diucapkan seperti ucapan selamat tinggal ini membuat Sam Pei semakin khawatir.
Namun di bawah keadaan emosi seperti ini, suara Stella Xu terus melemah, terakhir hanya terdengar suara yang keras dari telepon, seperti suara ponsel yang terjatuh di atas lantai.
"Stella? Stella?!"
Sam Pei sudah dalam keadaan darurat, dadanya memanas, otaknya terasa panas, sambil mengerutkan alis matanya, ia langsung mengambil kunci mobil dan berjalan ke luar.
"Apa yang kamu lakukan, apakah kamu tidak tahu bahwa Stella Xu hanya sedang berpura-pura?"
Ketha Su tidak dapat menahan dan langsung mengatakannya, karena Sam Pei berada di dekatnya saat menelepon, ia mampu mendengar sedikit percakapannya, tanpa berpikir banyak, ia tahu itu pasti kelakuan Stella Xu.
Langkah Sam Pei terhenti, ia menutup matanya, ia menebak bahwa Stella Xu hanya sedang menipunya, tetapi......
Ia menghirup nafas, ia ingin membalikkan badannya, namun ia tetap melangkah ke arah pintu dan berjalan sambil berkata,"Jangan sembarang berbicara, dia bukanlah orang seperti itu, aku harus memastikan keadaan sebentar."
Matanya terbuka lebar melihat Sam Pei berjalan keluar, hati Ketha Su terasa sakit, wajahnya berubah dan ia terduduk di atas lantai.
Ia mencengkram bajunya yang berada di bagian dada dan menghela nafas, ia menjulurkan tangannya meminta tolong kepada Sam Pei.
Hati Sam Pei tiba-tiba terasa sakit saat hendak menutup pintu, namun Ketha Su hanya berpura-pura dari sejak kembali, ia tidak tahu apakah Ketha Su sedang berpura-pura atau tidak saat ini. Namun, ia masih teringat akan Stella Xu yang sedang menunggunya, Sam pei menggertak giginya, ia akhirnya tetap membalikkan badannya dan pergi.
Sam Pei menebak bahwa Stella Xu sedang berada di rumah, ia mengendarai mobil dengan cepat sepanjang perjalanan, ia berjalan ke arah pintu dan membuka pintu dengan kuncinya, ia melihat Stella Xu yang telah melukai lengannya sedang berbaring di atas sofa.
Hatinya sedikit lega, ia langsung membawanya ke rumah sakit tanpa berkata banyak.
Untung saja usaha bunuh diri dengan melukai lengannya itu bukan sesuatu hal yang dapat dilakukannya, aliran darahnya akan berhenti ketika lukanya sudah dibalut, Stella Xu pingsan karena terus-menerus kehilangan darah, namun nyawanya tidak dalam keadaan bahaya.
Sambil menunggu Stella Xu menyadarkan diri, Sam Pei duduk di pinggir tempat tidur pasien dan menatapnya diam-diam, bibirnya yang tipis itu berkata,"Mengapa kamu melakukan hal bodoh seperti ini?"
Stella Xu yang baru saja sadar seperti merasa kaget, ia tercengang sejenak melihat Sam Pei, matanya tiba-tiba dipenuhi oleh air mata.
Sam Pei mengerutkan bibirnya dengan perasaan pusing, ia kemudian berkata,"Apabila ada sesuatu yang menyusahkanmu, sampaikan kepadaku, aku sudah mengatakan bahwa aku akan menganggapmu sebagai adik yang aku sayangi."
Kata-kata yang seharusnya menenangkan dirinya membuat hati Stella Xu terasa sakit, tangisannya semakin membesar.
Ia mengambil ponselnya di samping tempat tidur, ia berkata sambil menangis,"Sam, aku sudah bersiap-siap untuk menyerah, tetapi ada orang yang tidak puas denganku!"
Ia membuka foto yang dikirimkan oleh Ketha Su dan langsung menunjukkannya kepada Sam Pei.
Novel Terkait
Don't say goodbye
Dessy PutriBeautiful Love
Stefen LeeHis Second Chance
Derick HoHusband Deeply Love
NaomiMr. Ceo's Woman
Rebecca WangCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinMi Amor×
- Bab 1 Mengambil Ahli Kekuasaan
- Bab 2 Tandatanganilah Surat Perceraian
- Bab 3 Donasi Jantung Tanpa Nama
- Bab 4 Hari-hari Tanpa Kakek
- Bab 5 Wanita yang Paling Dicintai Sam Pei
- Bab 6 Perjuangan Satu Sama Lain
- Bab 7 Membunuh Orang
- Bab 8 Mengirimkan Kamu Ke Dalam Penjara Dengan Tanganku Sendiri
- Bab 9 Anak Ini Tidak Bisa Dipertahankan!
- Bab 10 “Penindasan dalam Penjara”
- Bab 11 Tugas Spesial
- Bab 12 Segaris Hidupnya
- Bab 13 Pengacara Pribadi
- Bab 14 Warisan dalam Jumlah Besar yang Ditinggalkan Untuknya
- Bab 15 Pertemuan Janjian
- Bab 16 Pertunjukan Menarik Akan Dimulai
- Bab 17 Tingkat Ini Masih Belum Cukup
- Bab 18 Hadiah Besar yang Disiapkan Untuknya
- Bab 19 Apakah Kamu Tahu Harga Dari Menjebakku?
- Bab 20 Godaan Dari Mantan Istri
- Bab 21 Wanita Harus Lebih Kejam Sedikit Terhadap Dirinya Sendiri
- Bab 22 Dicium Dengan Paksa Olehnya!
- Bab 23 Apa Kesusahan Yang Dia Terima
- Bab 24 Pertukaran
- Bab 25 Malam Penuh Gairah
- Bab 26 Foto Artis besar Diatas kasur
- Bab 27 Identitasnya Telah Dibongkar Olehnya!
- Bab 28 Menyatakan Cinta
- Bab 29 Kamar Yang Di Penuhi Musim Semi
- Bab 30 Istri Kesayangan Butuh Diberi Pelajaran
- Bab 31 Urusan Sepuluh Tahun Yang Lalu
- Bab 32 Jangan-Jangan Mereka Orang yang Sama?
- Bab 33 CEO Pei Cemburu
- Bab 34 Baginya, Stella Xu Lebih Penting Dari Dirinya
- Bab 35 Ia Berhak Menerimanya!
- Bab 36 Bagaimana Anakku Bisa Kembali?
- Bab 37 Bertemu Kembali dengan Teman Tahanan yang Lalu
- Bab 38 Kebenaran
- Bab 39 Jika Aku Berusaha Lebih Keras, Kamu Akan Hamil
- Bab 40 Kamu Cari Cara Agar Dia Mau Memberi Kamu Sedikit Uang
- Bab 41 Orang Yang Tidur Denganku Sewaktu Itu Bukanlah Kamu
- Bab 42 Direktur Pei Hanya Menyukai Bercinta
- Bab 43 Pengkhianatan
- Bab 44 Harta atau Istri?
- Bab 45 Istriku, Aku Akan Bergantung Padamu
- Bab 46 Dia Ingin Balas Dendam
- Bab 47 Kenangan yang Tak Terlupakan Sepuluh Tahun yang Lalu
- Bab 48 Kemungkinan Dia Tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 49 Kehidupan Berbahagia Tanpa Rasa Malu