Mi Amor - Bab 32 Jangan-Jangan Mereka Orang yang Sama?
Sam Pei merasa asing dengan tingkah Stella Xu yang seperti ini. Ia menggigit-gigit bibir, lalu dengan ringan berkata: “Siapa orangnya itu tidak penting. Kamu hanya harus tahu, perasaan aku terhadap kamu dari awal hanyalah rasa bersalah, bukan cinta. Itu saja.”
Mendengar ucapan itu, Stella Xu kehilangan kontrol. Ia langsung melemparkan vas bunga yang ada di meja ke arah Sam Pei.
Semua barang yang ada di sekitarnya ia lemparkan ke arah pria itu.
Sam Pei mengernyitkan alis, dengan santai menghindari barang-barang yang dilempar Stella Xu, lalu dengan nada keras pamit: “Kamu tenang sedikit. Aku pergi dulu.”
Sam Pei langsung berbalik badan dan pergi.
Kali ini Sam Pei sama sekali tidak tahu, ia sudah dipotret diam-diam oleh beberapa orang bayaran Stella Xu yang berjaga di seberang hotel.
Meskipun keduanya tidak sampai melakukan hal yang diprediksi Stella Xu, tetapi momen Stella Xu memeluk Sam Pei berhasil diabadikan. Sudut pengambilan fotonya sangat bagus, keduanya terlihat sangat intim.
Dalam setengah jam, foto ini langsung menyebar di internet, menjadi pemberitaan utama berbagai media.
“Heng, itu semua hanya sisa-sisa tenaganya setelah bermain dengan aku kemarin. Jadi kemampuanmu hanya segini, Stella Xu?“
Ketha Su langsung mengirimkan Stella Xu foto-foto ranjangnya bersama Sam Pei beberapa hari terakhir. Ia tidak takut wanita itu menyebarkannya di internet. Selebriti bernama Stella Xu itu sedikitpun tidak bisa menahan amarah Sam Pei, jadi jelas ia tidak akan berani berbuat macam-macam.
“Ketha Su, kamu wanita jalang!” Stella Xu yang menerima foto itu langsung murka. Ia langsung menyebarkan foto-foto itu di internet, perasaannya sedikit membaik, tetapi ia tiba-tiba agak kesulitan bernafas.
Foto-foto intim Ketha Su dan Sam Pei di atas ranjang seolah menusuk matanya, kepalanya sakit serasa mau pecah.
Ia ingat, Sam Pei selama ini tidak pernah menyentuhnya, sementara Ketha Su yang baru kembali langsung berhasil mendapatkan hati Sam Pei. Hatinya terbakar rasa iri, matanya memerah, ia menggertak lantai.
Ketika hendak menghapus foto-foto itu, Stella Xu tersentak kaget, matanya membelalak.
Ada sebuah foto yang kebetulan memotret bagian belakang telinga Ketha Su. Terdapata tanda lahir merah samar yang ada di belakang telinganya itu sangat familiar. Ia ternganga, teringat akan sesuatu.
Kalau tidak salah ingat, mantan istri Sam Pei yang juga bernama Ketha Su juga punya tanda lahir ini.
Nama mungkin bisa sama, tetapi tanda lahir yang sama persis jelas kemungkinannya luar biasa kecil.
Jangan-jangan mereka orang yang sama?
Kebingungan dan keraguan sekilas melintasi hati Stella Xu. Ia berpikir baik-baik, tetapi tetap tidak menemukan jawaban. Ia menelepon Timmy Shang, asisten pribadinya.
“Bantu aku telusuri Ketha Su, cek baik-baik latar belakang kehidupannya!” Stella Xu menyuruh sambil marah. Usai mendengar jawaban iya dari Timmy Shang, Stella Xu langsung menutup teleponnya, kemudian menaruh telepon genggamnya di atas ranjang.
Pengacara Ong melaporkan situasi terbaru pada Ketha Su, lalu bertanya padanya apakah ingin mengambil tindakan lebih lanjut.
Ketha Su mengangkat bahunya sambil berkata: “Tidak perlu, biarkan mereka melakukan penelusuran, mereka tidak akan menemukan apa-apa.” Ketha Su sangat percaya diri dengan hal ini.
Seperti yang ia perkirakan, pada akhirnya Stella Xu hanya mendapat kabar bahwa Ketha Su memiliki hubungan erat dengan seseorang yang membantunya di balik layar.
Tetapi kabar ini cukup untuk membuat Stella Xu gembira. Ia menatap dingin laporan tersebut, matanya sepintas memancarkan kebencian, ia dengan nada pelan berkata: “Ketha Su, ini semua salahmu sendiri. Aku sendiri hanya ingin lihat, apakah Sam Pei akan memaafkanmu kalau ia tahu kamu punya laki-laki lain!”
Novel Terkait
Rahasia Istriku
MahardikaSang Pendosa
DoniLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaStep by Step
LeksCinta Tak Biasa
SusantiCintaku Pada Presdir
NingsiSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaMi Amor×
- Bab 1 Mengambil Ahli Kekuasaan
- Bab 2 Tandatanganilah Surat Perceraian
- Bab 3 Donasi Jantung Tanpa Nama
- Bab 4 Hari-hari Tanpa Kakek
- Bab 5 Wanita yang Paling Dicintai Sam Pei
- Bab 6 Perjuangan Satu Sama Lain
- Bab 7 Membunuh Orang
- Bab 8 Mengirimkan Kamu Ke Dalam Penjara Dengan Tanganku Sendiri
- Bab 9 Anak Ini Tidak Bisa Dipertahankan!
- Bab 10 “Penindasan dalam Penjara”
- Bab 11 Tugas Spesial
- Bab 12 Segaris Hidupnya
- Bab 13 Pengacara Pribadi
- Bab 14 Warisan dalam Jumlah Besar yang Ditinggalkan Untuknya
- Bab 15 Pertemuan Janjian
- Bab 16 Pertunjukan Menarik Akan Dimulai
- Bab 17 Tingkat Ini Masih Belum Cukup
- Bab 18 Hadiah Besar yang Disiapkan Untuknya
- Bab 19 Apakah Kamu Tahu Harga Dari Menjebakku?
- Bab 20 Godaan Dari Mantan Istri
- Bab 21 Wanita Harus Lebih Kejam Sedikit Terhadap Dirinya Sendiri
- Bab 22 Dicium Dengan Paksa Olehnya!
- Bab 23 Apa Kesusahan Yang Dia Terima
- Bab 24 Pertukaran
- Bab 25 Malam Penuh Gairah
- Bab 26 Foto Artis besar Diatas kasur
- Bab 27 Identitasnya Telah Dibongkar Olehnya!
- Bab 28 Menyatakan Cinta
- Bab 29 Kamar Yang Di Penuhi Musim Semi
- Bab 30 Istri Kesayangan Butuh Diberi Pelajaran
- Bab 31 Urusan Sepuluh Tahun Yang Lalu
- Bab 32 Jangan-Jangan Mereka Orang yang Sama?
- Bab 33 CEO Pei Cemburu
- Bab 34 Baginya, Stella Xu Lebih Penting Dari Dirinya
- Bab 35 Ia Berhak Menerimanya!
- Bab 36 Bagaimana Anakku Bisa Kembali?
- Bab 37 Bertemu Kembali dengan Teman Tahanan yang Lalu
- Bab 38 Kebenaran
- Bab 39 Jika Aku Berusaha Lebih Keras, Kamu Akan Hamil
- Bab 40 Kamu Cari Cara Agar Dia Mau Memberi Kamu Sedikit Uang
- Bab 41 Orang Yang Tidur Denganku Sewaktu Itu Bukanlah Kamu
- Bab 42 Direktur Pei Hanya Menyukai Bercinta
- Bab 43 Pengkhianatan
- Bab 44 Harta atau Istri?
- Bab 45 Istriku, Aku Akan Bergantung Padamu
- Bab 46 Dia Ingin Balas Dendam
- Bab 47 Kenangan yang Tak Terlupakan Sepuluh Tahun yang Lalu
- Bab 48 Kemungkinan Dia Tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 49 Kehidupan Berbahagia Tanpa Rasa Malu