Mi Amor - Bab 9 Anak Ini Tidak Bisa Dipertahankan!
Semua orang yang akan masuk sel tahanan harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu. Karena kondisi Ketha Su tidak memungkinkan, ia kemarin langsung dipersilahkan masuk sel, lalu pada hari berikutnya baru menjalani pemeriksaan.
Ada satu wanita lain yang menjalani pemeriksaan bersama Ketha Su. Kedua matanya dipenuhi aura keputusasaan, wajahnya terlihat kekurangan gizi, badannya kurus kering. Responnya bahkan sangat lambat, siapapun yang melihatnya akan langsung merasa was-was.
Dokter sangat serius menjalankan tugasnya, ia memeriksa kedua orang itu dengan sangat detail, lalu menyalin data mereka di lembar yang sudah disiapkan. Mungkin karena yang diperiksanya ini adalah "pembunuh kejam", ia hanya menatap hening, tidak bersuara sama sekali.
Sejak Sam Pei meninggalkannya di penjara kemarin, Ketha Su terlihat seperti kehilangan semangat hidup. Ia hanya mengikuti instruksi yang diberikan oleh dokter, otaknya kosong.
Tidak tahu sudah berlalu berapa lama, dokter tiba-tiba terkejut, ia menatap Ketha Su dengan bingung: "Kamu hamil?"
Kali ini, Ketha Su akhirnya memberi respon. Ia tertegun menatap dokter, dengan wajah tidak percaya mengangkat tangan dan memegang perutnya, perasaannya kacau.
Hamil?
Ia teringat, satu bulan lalu ia menyelinap masuk vila Sam Pei lalu sembunyi-sembunyi berhubungan seksual dengannya. Ia langsung melompat kaget dari kursinya, matanya bercahaya, ia ingin menangis bahagia.
"Dokter, saya, apakah saya benar-benar hamil?"
Satu bulan ini sudah terjadi begitu banyak hal. Ia bagaimana pun tidak percaya, ia ternyata bisa mengandung anak Sam Pei!
Dokter kaget sekaligus ketakutan melihat ekspresi Ketha Su, tetapi tetap berusaha tenang. Ia berdiri di samping Ketha Su, menepuk-nepuk bahunya, lalu menenangkannya: "Benar, kamu sudah hamil satu bulan. Keadaan ini akan saya diskusikan kepada kepala penjara, supaya ia bisa memberimu perlakuan khusus."
Mendengar jawaban dokter, Ketha Su tertawa seperti anak kecil. Air matanya tidak tertahankan lagi. Ia mengelap air matanya sambil mengucapkan terima kasih pada dokter.
Setelah pemeriksaan selesai, dokter mengiformasikan Ketha Su apa saja hal yang harus diperhatikan selama masa kehamilan. Ia kemudian mempersilahkan Ketha Su kembali ke selnya, lalu ia langsung pergi menyerahkan berkas hasil pemeriksaan pada petugas.
Ketika Ketha Su tengah berbahagia dengan keberadaan janin dalam perutnya, saat itu juga Stella Xu yang tengah berdiri di samping ranjang Sam Pei mendapat suatu kabar.
"Apa kamu bilang, Ketha Su hamil? Dan ia sudah hamil satu bulan?" Stella Xu menatap marah asisten pribadi yang berdiri di hadapannya, ia menonjok tembok.
“Perempuan ini! Ini jelas tidak mungkin!"
Tahu Ketha Su bermain dengan Sam Pei di belakangnya, bahkan sampai mengandung anak, hati Stella Xu seperti teriris-iris. Keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya.
Asisten pribadinya bertanya dengan penuh hormat: ”Nyonya Pei, apa perlu saya cari orang untuk menyelesaikan masalah ini?"
Stella Xu tengah marah besar, tetapi pikiran rasionalnya tetap ada, ia melambaikan tangannya: "Tidak perlu!"
Melihat Stella Xu yang membelalakan mata dan menggertakan gigi, asisten pribadinya mengalihkan pandangan. Pandangan matanya melihat sekilas isi ruang pasien.
Ketika Sam Pei pergi membeli bubur kesukaan Stella Xu, asisten pribadi itu masuk ke ruang pasien, melihat tatapan linglung orang yang ada di atas ranjang.
"Anak ini tidak bisa dipertahankan,“ ujar Stella Xu datar. Ia menatap dingin asisisten pribadinya.
Asisten pribadinya mengangguk-angguk, lalu melihat perut Stella Xu, ia menggertakan gigi: "Ketha Su hamil."
Stella Xu mengelus-elus perutnya sendiri, wajah cantiknya dipenuhi kedengkian, ia berkata kejam: ”Anak saya tidak bisa dipertahankan, jadi anak dia juga harus mati!"
Novel Terkait
Villain's Giving Up
Axe AshciellyLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieThe Winner Of Your Heart
ShintaSomeday Unexpected Love
AlexanderThat Night
Star AngelEternal Love
Regina WangMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraMi Amor×
- Bab 1 Mengambil Ahli Kekuasaan
- Bab 2 Tandatanganilah Surat Perceraian
- Bab 3 Donasi Jantung Tanpa Nama
- Bab 4 Hari-hari Tanpa Kakek
- Bab 5 Wanita yang Paling Dicintai Sam Pei
- Bab 6 Perjuangan Satu Sama Lain
- Bab 7 Membunuh Orang
- Bab 8 Mengirimkan Kamu Ke Dalam Penjara Dengan Tanganku Sendiri
- Bab 9 Anak Ini Tidak Bisa Dipertahankan!
- Bab 10 “Penindasan dalam Penjara”
- Bab 11 Tugas Spesial
- Bab 12 Segaris Hidupnya
- Bab 13 Pengacara Pribadi
- Bab 14 Warisan dalam Jumlah Besar yang Ditinggalkan Untuknya
- Bab 15 Pertemuan Janjian
- Bab 16 Pertunjukan Menarik Akan Dimulai
- Bab 17 Tingkat Ini Masih Belum Cukup
- Bab 18 Hadiah Besar yang Disiapkan Untuknya
- Bab 19 Apakah Kamu Tahu Harga Dari Menjebakku?
- Bab 20 Godaan Dari Mantan Istri
- Bab 21 Wanita Harus Lebih Kejam Sedikit Terhadap Dirinya Sendiri
- Bab 22 Dicium Dengan Paksa Olehnya!
- Bab 23 Apa Kesusahan Yang Dia Terima
- Bab 24 Pertukaran
- Bab 25 Malam Penuh Gairah
- Bab 26 Foto Artis besar Diatas kasur
- Bab 27 Identitasnya Telah Dibongkar Olehnya!
- Bab 28 Menyatakan Cinta
- Bab 29 Kamar Yang Di Penuhi Musim Semi
- Bab 30 Istri Kesayangan Butuh Diberi Pelajaran
- Bab 31 Urusan Sepuluh Tahun Yang Lalu
- Bab 32 Jangan-Jangan Mereka Orang yang Sama?
- Bab 33 CEO Pei Cemburu
- Bab 34 Baginya, Stella Xu Lebih Penting Dari Dirinya
- Bab 35 Ia Berhak Menerimanya!
- Bab 36 Bagaimana Anakku Bisa Kembali?
- Bab 37 Bertemu Kembali dengan Teman Tahanan yang Lalu
- Bab 38 Kebenaran
- Bab 39 Jika Aku Berusaha Lebih Keras, Kamu Akan Hamil
- Bab 40 Kamu Cari Cara Agar Dia Mau Memberi Kamu Sedikit Uang
- Bab 41 Orang Yang Tidur Denganku Sewaktu Itu Bukanlah Kamu
- Bab 42 Direktur Pei Hanya Menyukai Bercinta
- Bab 43 Pengkhianatan
- Bab 44 Harta atau Istri?
- Bab 45 Istriku, Aku Akan Bergantung Padamu
- Bab 46 Dia Ingin Balas Dendam
- Bab 47 Kenangan yang Tak Terlupakan Sepuluh Tahun yang Lalu
- Bab 48 Kemungkinan Dia Tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 49 Kehidupan Berbahagia Tanpa Rasa Malu