Mi Amor - Bab 7 Membunuh Orang
"Ketha Su, kau pasti sengaja!" Stella Xu menghentakan kaki di depan ruang pasien. Ia sangat ingin menampar Ketha Su, tetapi takut kakek Pei mengetahuinya. Wajahnya merah padam.
Orang yang dimarahinya mengangkat alis, ia cemberut: "Apa yang telah saya lakukan? Kakek Pei sendiri yang bilang tidak ingin berbicara denganmu, saya sama sekali tidak menyuruhnya berkata begitu. Membangun image positif perlu proses, untuk apa kamu terburu-buru begini."
Stella Xu semakin marah, dadanya naik turun. Ia menatap sekilas ruang pasien dengan dengki. Ketika kembali menatap Ketha Su, raut marah di wajahnya sudah hilang seketika, ia tersenyum padanya sambil berkata: "Maaf, tadi semua salah saya. Bagaimana kalau saya pergi berbicara sendiri dengan kakek Pei? Bukannya kamu tadi bilang ingin mengisi air?"
Ketha Su tidak menaruh curiga sama sekali, ia mengangkat bahu tanda mengiyakan, mengambil teko air, lalu pergi.
Setelah bayangan Ketha Su lenyap dari pandangannya, Stella Xu masuk ke ruang pasien. Kakek Pei yang tengah berbaring melihatnya sekilas, tetapi langsung memejamkan mata dan melanjutkan tidurnya.
Stella Xu mengunci pintu, ia berjalan mendekati ranjang pasien. Sambil tersenyum dingin, ia mengeluarkan sebatang jarum suntik di kantongnya. Sejak awal ia tidak membutuhkan image positif di mata kakek Pei. Orang tua ini menyukai Ketha Su, jelas ia akan menjadi penghalangnya dalam merebut hati Sam Pei!
Ia berjalan cepat, namun dengan langkah ringan. Stella Xu tanpa ragu langsung menusukkan jarum suntiknya ke leher kakek Pei. kakek Pei membelalak kaget. Melihat wanita sialan di hadapannya itu, tangannya bergerak meronta, tetapi ia langsung kehabisan tenaga. Tangannya tiba-tiba kejang.
"Kakek Pei, saya......" Pintu kamar didobrak. Melihat pemandangan ini, teko air panas yang diggengam Ketha Su jatuh dan pecah di lantai. Air panas tumpah membasahi kakinya.
Ketha Su sama sekali tidak menyangka, ia hanya pergi sebentar mengambil air, tetapi ketika kembali malah dikagetkan dengan pemandangan seperti ini!
"Stella Xu, apa yang kamu lakukan!" Ketha Su buru-buru mendekat. Ia mendorong Stella Xu, buru-buru mengecek kondisi kakek Pei. Yang membuatnya hilang harapan, kakek Pei sudah tidak bernafas lagi. Mata kakek Pei masih terbuka, tetapi ia sudah tidak sadarkan diri, air mata menggenangi sudut matanya.
Ia kaget sekaligus marah besar. Ia ingin memarahi Stella Xu, tetapi ketika ia menengok ke arahnya ternyata Stella Xu sudah terbujur kaku di lantai sambil memegang perutnya, wajahnya penuh air mata. Luka bakar di kedua kakinya semakin melebar, semua orang yang melihatnya kaget.
"Kamu......" Kaki dan tangan Ketha Su dingin, ia teringat pemandangannya yang ia lihat ketika baru masuk tadi. Meskipun ia berhasil mendorong Stella Xu, tetapi tenaganya tidak terlalu kuat, ia tidak mampu mendorongnya jatuh!
"Ketha Su, kamu sungguh kejam! Kamu sudah membunuh kakek Pei, sekarang kamu membunuh anakku, aku tidak akan melepaskanmu begitu saja!" Wajah Stella Xu kesakitan, tatapan matanya yang putus asa sama sekali tidak terlihat dibuat-buat. Kalau Ketha Su tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, ia sendiri pasti juga akan mempercayai akting Stella Xu!
Saat itu juga, segerombolan orang tiba-tiba masuk. Ketha Su melihat apa yang terjadi, ternyata yang datang adalah Sam Pei dan para pengawal pribadinya.
Wajah Sam Pei muram. Melihat kekacauan yang terjadi, ia langsung diliputi kemarahan. Ia berteriak pada pengawal pribadinya, ”Lihat apa, cepat panggil dokter!"
Sam Pei buru-buru berjalan ke arah Stella Xu yang menangis. Ia langsung memeluk wanita itu, lalu mengalihkan pandangannya ke kakeknya. Melihat kakeknya yang terbujur kaku, ia kehilangan harapan. Matanya langsung merah padam.
"Baiklah Ketha Su, aku akan membuatnya menyesal telah terlahir di dunia ini!"
Novel Terkait
Innocent Kid
FellaCintaku Pada Presdir
NingsiJalan Kembali Hidupku
Devan HardiPrecious Moment
Louise LeeMenunggumu Kembali
NovanMi Amor×
- Bab 1 Mengambil Ahli Kekuasaan
- Bab 2 Tandatanganilah Surat Perceraian
- Bab 3 Donasi Jantung Tanpa Nama
- Bab 4 Hari-hari Tanpa Kakek
- Bab 5 Wanita yang Paling Dicintai Sam Pei
- Bab 6 Perjuangan Satu Sama Lain
- Bab 7 Membunuh Orang
- Bab 8 Mengirimkan Kamu Ke Dalam Penjara Dengan Tanganku Sendiri
- Bab 9 Anak Ini Tidak Bisa Dipertahankan!
- Bab 10 “Penindasan dalam Penjara”
- Bab 11 Tugas Spesial
- Bab 12 Segaris Hidupnya
- Bab 13 Pengacara Pribadi
- Bab 14 Warisan dalam Jumlah Besar yang Ditinggalkan Untuknya
- Bab 15 Pertemuan Janjian
- Bab 16 Pertunjukan Menarik Akan Dimulai
- Bab 17 Tingkat Ini Masih Belum Cukup
- Bab 18 Hadiah Besar yang Disiapkan Untuknya
- Bab 19 Apakah Kamu Tahu Harga Dari Menjebakku?
- Bab 20 Godaan Dari Mantan Istri
- Bab 21 Wanita Harus Lebih Kejam Sedikit Terhadap Dirinya Sendiri
- Bab 22 Dicium Dengan Paksa Olehnya!
- Bab 23 Apa Kesusahan Yang Dia Terima
- Bab 24 Pertukaran
- Bab 25 Malam Penuh Gairah
- Bab 26 Foto Artis besar Diatas kasur
- Bab 27 Identitasnya Telah Dibongkar Olehnya!
- Bab 28 Menyatakan Cinta
- Bab 29 Kamar Yang Di Penuhi Musim Semi
- Bab 30 Istri Kesayangan Butuh Diberi Pelajaran
- Bab 31 Urusan Sepuluh Tahun Yang Lalu
- Bab 32 Jangan-Jangan Mereka Orang yang Sama?
- Bab 33 CEO Pei Cemburu
- Bab 34 Baginya, Stella Xu Lebih Penting Dari Dirinya
- Bab 35 Ia Berhak Menerimanya!
- Bab 36 Bagaimana Anakku Bisa Kembali?
- Bab 37 Bertemu Kembali dengan Teman Tahanan yang Lalu
- Bab 38 Kebenaran
- Bab 39 Jika Aku Berusaha Lebih Keras, Kamu Akan Hamil
- Bab 40 Kamu Cari Cara Agar Dia Mau Memberi Kamu Sedikit Uang
- Bab 41 Orang Yang Tidur Denganku Sewaktu Itu Bukanlah Kamu
- Bab 42 Direktur Pei Hanya Menyukai Bercinta
- Bab 43 Pengkhianatan
- Bab 44 Harta atau Istri?
- Bab 45 Istriku, Aku Akan Bergantung Padamu
- Bab 46 Dia Ingin Balas Dendam
- Bab 47 Kenangan yang Tak Terlupakan Sepuluh Tahun yang Lalu
- Bab 48 Kemungkinan Dia Tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 49 Kehidupan Berbahagia Tanpa Rasa Malu