Mi Amor - Bab 25 Malam Penuh Gairah
Pagi hari di keesokan harinya, Ketha Su pergi bersama dengan Sam Pei ke Perusahaan untuk resmi mulai bekerja disana.
Hari ini, Ketha Su sangatlah menarik perhatian di perusahaan, bukan hanya karena CEO sendiri yang membawanya mengelilingi perusahaan, juga karena senyuman ceria Sam Pei yang jarang diperlihatkan.
"Sam Pei sangat baik terhadap wanita itu, kalau kamu tidak segera mengambil langkah, takutnya kedudukan istri CEO yang kamu impikan selama ini akan direbut oleh orang lain". Saat tengah malam, Timmy Shang menelpon Stella Xu, dengan nada yang menekankan.
"Tenang saja, tiga hari lagi adalah hari pertemuan tahunan Pei's Corp., aku akan membuat dia mengerti akibat dari bersaingan denganku". Stella Xu berdiri di dalam kamar yang bersuasana dingin, menggigit giginya dan berkata: "Aku ingin membuat dia, tidak memliki muka untuk bertemu dengan Sam Pei lagi!"
Baru saja kembali langsung bertemu dengan hari peringatan Pei's Corp., Ketha Su sendiri pun tidak tahu dia sial atau beruntung.
"Tegang? Jangan Khawatir, ada aku disampingmu, tidak akan terjadi masalah". Saat dalam perjalanan menuju Hotel, Sam Pei melihat Ketha Su yang tidak biasanya sependiam seperti ini, lalu mengulurkan tangannya yang begitu hangat mengelilingi tangan Ketha Su, untuk menenangkannya.
Mengikuti Sam Pei memasuki lobby tempat acara, lalu Kehta Su turun panggung setelah selesai diperkenalkan secara resmi dalam penyinaran lampu yang begitu silau, seketika senyuman Ketha Su menjadi hilang, sambil menarik napas sedalam mungkin, dia sambil mengipaskan angin ke dirinya.
Sam Pei melihat kejadian ini, tidak mampu menahan senyumannya, wanita ini memiliki daya tarik yang kuat. Setiap tingkah laku Ketha Su, bisa mempengaruhi suasana hatinya.
"Kamu istirahat dulu sebentar, aku keluar untuk menangani beberapa orang dulu". Melihat beberapa rekan kerja sama yang lebih dekat, berjalan kesini dari jarak yang tidak begitu jauh, Sam Pei mendekatkan kepalanya ke dekat telinganya Ketha Su, lalu pergi menemui mereka setelah mengatakan sebuah kalimat dengan suara kecil.
Ketha Su memegang telinga yang mulai memanas, lalu menerima segelas anggur yang diberikan oleh pria yang bersahabat, dengan tidak sabaran langsung meminumnya sampai habis.
Melihat dia meminum anggurnya, mata pria itu bersinar sekejab, lalu terdiam dan berdiri di samping.
Setelah Ketha Su meminumnya, bahkan dia belum sempat untuk istirahat, langsung merasakan seluruh tubuhnya terasa begitu panas. Merasa begitu tidak enak badan, dia tiba-tiba berdiri, tidak disangka pandangannya menjadi buyar, lalu merasa langit dan bumi saling jungkir balik.
Dalam keadaan pusing, dia dibawa pergi oleh seseorang ke tempat yang tidak diketahui, ponsel yang berada di kantong bergetar tanpa henti, tapi dia sama sekali tidak memiliki tenaga untuk mengangkatnya.
Sam Pei sibuk menghadapi berbagai pelanggan di dalam acara itu, tetapi tiba-tiba menerima sebuah telpon dari seseorang.
"Halo Tuan Pei, aku adalah pengacaranya nona Su, karena dia tidak mengangkat telpon dariku berulang kali, jadi aku hanya bisa menghubungimu!" Suara pengacara Ong begitu gelisah, kalau bukan karena dia memiliki hal penting yang ingin dibahas dengan Ketha Su, dia juga tidak akan mencari Sam Pei.
Setelah mendengarnya, hati Sam Pei jadi mengecil, lalu langsung meninggalkan pelanggan, pergi mencari manager hotel untuk mengeluarkan rekaman cctv.
Saat melihat Ketha Su dibawa pergi ke kamar lantai atas oleh seorang pria asing, sekujur tubuh Sam Pei memancarkan aura dingin, sambil mengerutkan alis, dia membawa sekumpulan orang menerobos kamar itu.
Pria yang menerima perintah dari Stella Xu baru saja bisa mengontrol Ketha Su yang terus menendang, dan baru saja ingin memulai membuka bajunya Ketha Su, tetapi malah sudah ditangkap oleh segerombolan orang.
Sam Pei bergegas kesisinya Ketha Su, dengan khawatir bertanya: "Ketha, bagaimana dengan keadaanmu?"
Suhu badannya yang panas hampir mencapai puncak, semua tenaga Ketha Su telah dihabiskan dalam perlawanan tadi. Dan ketika mendengar suara yang sangat familiar, dia tidak lagi merasa ragu, kedua lengan langsung mengelilingi leher si pria, mengambil inisiatif langsung menempelkan bibir sendiri yang panas membara dengannya.
Sam Pei terkejut seketika, lalu langsung mengerti situasi ketika merasakan tubuh Ketha Su yang begitu panas.
Walaupun hatinya membara, tapi hal terpenting adalah membantu Ketha Su menghilangkan efek dari obat.
Setelah membubarkan orang-orang, dia segera mengunci pintu kamar, lalu bergegas ke ranjang, dengan kuat menekan Ketha Su dan memegang kontrol, lalu membawa wanita yang berada di bawah tubuhnya pergi menuju awan bersama-sama.
Novel Terkait
Nikah Tanpa Cinta
Laura WangDoctor Stranger
Kevin WongAwesome Guy
RobinDon't say goodbye
Dessy PutriBeautiful Lady
ElsaMi Amor×
- Bab 1 Mengambil Ahli Kekuasaan
- Bab 2 Tandatanganilah Surat Perceraian
- Bab 3 Donasi Jantung Tanpa Nama
- Bab 4 Hari-hari Tanpa Kakek
- Bab 5 Wanita yang Paling Dicintai Sam Pei
- Bab 6 Perjuangan Satu Sama Lain
- Bab 7 Membunuh Orang
- Bab 8 Mengirimkan Kamu Ke Dalam Penjara Dengan Tanganku Sendiri
- Bab 9 Anak Ini Tidak Bisa Dipertahankan!
- Bab 10 “Penindasan dalam Penjara”
- Bab 11 Tugas Spesial
- Bab 12 Segaris Hidupnya
- Bab 13 Pengacara Pribadi
- Bab 14 Warisan dalam Jumlah Besar yang Ditinggalkan Untuknya
- Bab 15 Pertemuan Janjian
- Bab 16 Pertunjukan Menarik Akan Dimulai
- Bab 17 Tingkat Ini Masih Belum Cukup
- Bab 18 Hadiah Besar yang Disiapkan Untuknya
- Bab 19 Apakah Kamu Tahu Harga Dari Menjebakku?
- Bab 20 Godaan Dari Mantan Istri
- Bab 21 Wanita Harus Lebih Kejam Sedikit Terhadap Dirinya Sendiri
- Bab 22 Dicium Dengan Paksa Olehnya!
- Bab 23 Apa Kesusahan Yang Dia Terima
- Bab 24 Pertukaran
- Bab 25 Malam Penuh Gairah
- Bab 26 Foto Artis besar Diatas kasur
- Bab 27 Identitasnya Telah Dibongkar Olehnya!
- Bab 28 Menyatakan Cinta
- Bab 29 Kamar Yang Di Penuhi Musim Semi
- Bab 30 Istri Kesayangan Butuh Diberi Pelajaran
- Bab 31 Urusan Sepuluh Tahun Yang Lalu
- Bab 32 Jangan-Jangan Mereka Orang yang Sama?
- Bab 33 CEO Pei Cemburu
- Bab 34 Baginya, Stella Xu Lebih Penting Dari Dirinya
- Bab 35 Ia Berhak Menerimanya!
- Bab 36 Bagaimana Anakku Bisa Kembali?
- Bab 37 Bertemu Kembali dengan Teman Tahanan yang Lalu
- Bab 38 Kebenaran
- Bab 39 Jika Aku Berusaha Lebih Keras, Kamu Akan Hamil
- Bab 40 Kamu Cari Cara Agar Dia Mau Memberi Kamu Sedikit Uang
- Bab 41 Orang Yang Tidur Denganku Sewaktu Itu Bukanlah Kamu
- Bab 42 Direktur Pei Hanya Menyukai Bercinta
- Bab 43 Pengkhianatan
- Bab 44 Harta atau Istri?
- Bab 45 Istriku, Aku Akan Bergantung Padamu
- Bab 46 Dia Ingin Balas Dendam
- Bab 47 Kenangan yang Tak Terlupakan Sepuluh Tahun yang Lalu
- Bab 48 Kemungkinan Dia Tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 49 Kehidupan Berbahagia Tanpa Rasa Malu