Mi Amor - Bab 38 Kebenaran
Mereka yang memukuli Ketha Su pada saat itu umumnya sudah berkeluarga saat dibebaskan, sehingga mereka tidak ingin lagi kembali ke penjara, sehingga mereka memutuskan untuk menjelaskan keadaan pada saat itu
Mereka berkata bahwa ada seorang lelaki yang menyusun semuanya, ia berkata bahwa jika mereka bisa memukuli Ketha Su hingga mengalami keguguran, maka waktu tahanan mereka akan dikurangi.
Situasi yang mencekam dalam penjara seperti itu, siapapun ingin mengurangi waktu tahanannya, setelah ada kepastian dari lelaki itu, mereka langsung menyiksa Ketha Su.
"Hei, kemauan kalian pada saat itu sangat rendah," Ketha Su menatap mereka dengan pandangan mengejek, melihat beberapa wanita itu juga merasa tidak enak dan menundukkan kepalanya, ia juga tahu bahwa ini bukanlah saatnya bercerita, ia hanya bertanya,"Katakan kepadaku, bagaimana tampilan lelaki yang mencari kalian pada saat itu?"
Mereka mendeskripsikan secara garis besar.
Ketha Su sudah memprediksi dalam hatinya, ia menampilkan sebuah foto dari ponselnya dan bertanya kepada mereka,"Apakah ia lelaki ini?"
Pada saat melihat foto itu, semuanya menganggukkan kepala, mereka sudah menjawab keraguan Ketha Su.
"Aku mohon padamu, keadaan kami pada saat itu juga sangat terdesak! Ternyata, kamu dibebaskan lebih cepat daripada kita semua, kami mohon untuk tidak mempersulit kami lagi, kami semua kini sudah berkeluarga......" Terdengar suara merendah dari seorang wanita, ia berharap bahwa Ketha Su akan melepaskan mereka.
Kepalan yang berada di bawah meja semakin erat, ia tahu dalam hatinya bahwa mereka tidak merasakan kesakitan yang ia rasakan pada saat itu, namun ia juga tidak dapat menahan emosinya.
Ia menunggu emosi dalam tubuhnya untuk mereda, Ketha Su lalu mengeluarkan rekaman dan berkata dengan ekspresi dingin,"Apabila kalian menginginkan agar aku tidak lagi mencari kalian di masa depan, persyaratannya sangatlah mudah, biarkan aku menduplikasi percakapan tadi, aku mampu memastikan bahwa aku tidak akan mengganggu kehidupan kalian lagi."
Para wanita itu saling bertatapan, akhirnya mereka membiarkannya menduplikasi percakapan mereka.
Setelah Ketha Su menyelesaikan masalah, ia langsung kembali ke vila, ia ingin memutar rekaman itu kepada Sam Pei, ia juga tidak berharap bahwa ia sedang pergi.
Namun pada saat itu, Sam Pei sedang pergi ke suatu kafe, duduk berhadapan dengan teman baiknya, John Su.
"John Su, mohon bantu aku cari satu rekaman, terjadi dua tahun yang lalu, hari ini aku meminta manajer untuk pergi ke rumah sakit dan mengambilnya, namun kini telah dicuri oleh orang lain."
Ekspresi Sam Pei tegas dan dingin, bisa dikatakan bahwa John Su sangat jarang melihat ekspresinya yang seperti ini.
"Tidak masalah, aku sangat mengenali keadaan seperti ini," Setelah selesai berkata, ia langsung menelepon, dalam waktu kurang dari setengah jam, rekaman yang baru saja dicuri itu sudah diantarkan kembali oleh seseorang.
Dengan keberadaan ahli seperti John Su, Sam Pei langsung membiarkannya untuk memperbaiki rekama tersebut.
Setelah satu jam, Sam Pei dapat melihat jelas rekaman itu. Rekaman ini dapat menampilkan siapa yang memasuki kamarnya di dalam vila, itu adalah Ketha Su dan bukan Stella Xu.
Hati Sam Pei langsung terguncang, ia juga tidak sempat menjelaskan segalanya kepada John Su, ia langsung membawa pulang rekaman itu ke vila.
Ia melihat Ketha Su yang terduduk tenang di ruang tamu, hatinya langsung merasakan ombak yang sangat kuat.
Ia langsung berjalan ke arahnya dan membungkuk untuk memeluknya, ia terus meminta maaf tanpa berhenti.
"Maaf, semua adalah kesalahanku, aku tidak mengecek dengan baik pada saat itu, aku membuatmu merasa sangat sedih......" Sam Pei mengangkat kepalanya dari sela leher Ketha Su, pandangannya dipenuhi dengan aliran darah,"Ketha, aku bersumpah bahwa aku akan menggunakan sisa hidupku untuk membayarmu!"
Tekanan yang ia tahan dalam hati selama bertahun-tahun akhirnya meledak, ia langsung meneteskan air mata dan mendorong Sam Pei, wajahnya yang kecil dipenuhi oleh air mata, ia menangis dan berkata,"Kamu tidak pernah mempercayai aku dan belum pernah percaya kepadaku sebelumnya!"
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir
NingsiAir Mata Cinta
Bella CiaoPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Cinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaHarmless Lie
BaigeBlooming at that time
White RoseLoving The Pain
AmardaMi Amor×
- Bab 1 Mengambil Ahli Kekuasaan
- Bab 2 Tandatanganilah Surat Perceraian
- Bab 3 Donasi Jantung Tanpa Nama
- Bab 4 Hari-hari Tanpa Kakek
- Bab 5 Wanita yang Paling Dicintai Sam Pei
- Bab 6 Perjuangan Satu Sama Lain
- Bab 7 Membunuh Orang
- Bab 8 Mengirimkan Kamu Ke Dalam Penjara Dengan Tanganku Sendiri
- Bab 9 Anak Ini Tidak Bisa Dipertahankan!
- Bab 10 “Penindasan dalam Penjara”
- Bab 11 Tugas Spesial
- Bab 12 Segaris Hidupnya
- Bab 13 Pengacara Pribadi
- Bab 14 Warisan dalam Jumlah Besar yang Ditinggalkan Untuknya
- Bab 15 Pertemuan Janjian
- Bab 16 Pertunjukan Menarik Akan Dimulai
- Bab 17 Tingkat Ini Masih Belum Cukup
- Bab 18 Hadiah Besar yang Disiapkan Untuknya
- Bab 19 Apakah Kamu Tahu Harga Dari Menjebakku?
- Bab 20 Godaan Dari Mantan Istri
- Bab 21 Wanita Harus Lebih Kejam Sedikit Terhadap Dirinya Sendiri
- Bab 22 Dicium Dengan Paksa Olehnya!
- Bab 23 Apa Kesusahan Yang Dia Terima
- Bab 24 Pertukaran
- Bab 25 Malam Penuh Gairah
- Bab 26 Foto Artis besar Diatas kasur
- Bab 27 Identitasnya Telah Dibongkar Olehnya!
- Bab 28 Menyatakan Cinta
- Bab 29 Kamar Yang Di Penuhi Musim Semi
- Bab 30 Istri Kesayangan Butuh Diberi Pelajaran
- Bab 31 Urusan Sepuluh Tahun Yang Lalu
- Bab 32 Jangan-Jangan Mereka Orang yang Sama?
- Bab 33 CEO Pei Cemburu
- Bab 34 Baginya, Stella Xu Lebih Penting Dari Dirinya
- Bab 35 Ia Berhak Menerimanya!
- Bab 36 Bagaimana Anakku Bisa Kembali?
- Bab 37 Bertemu Kembali dengan Teman Tahanan yang Lalu
- Bab 38 Kebenaran
- Bab 39 Jika Aku Berusaha Lebih Keras, Kamu Akan Hamil
- Bab 40 Kamu Cari Cara Agar Dia Mau Memberi Kamu Sedikit Uang
- Bab 41 Orang Yang Tidur Denganku Sewaktu Itu Bukanlah Kamu
- Bab 42 Direktur Pei Hanya Menyukai Bercinta
- Bab 43 Pengkhianatan
- Bab 44 Harta atau Istri?
- Bab 45 Istriku, Aku Akan Bergantung Padamu
- Bab 46 Dia Ingin Balas Dendam
- Bab 47 Kenangan yang Tak Terlupakan Sepuluh Tahun yang Lalu
- Bab 48 Kemungkinan Dia Tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 49 Kehidupan Berbahagia Tanpa Rasa Malu