Mi Amor - Bab 6 Perjuangan Satu Sama Lain
Ketha Su tidak ingin berdiam sedetik pun disini tetapi ketika dia membalikkan badannya untuk pergi, dia tidak ingin berbalik dan saat itu juga terdengar suara:
“Stella, jangan terlalu capek , jaga baik-baik bayi yang ada di dalam perutmu.” Suara Sam Pei lembut dan manja, dan dia seolah-olah mendengar badan Ketha Su yang bergetar dan suara langkahnya.
Waktu itu berlalu sekejap seperti kilat di langit cerah! Ketha Su berdiri di dekat kusen pintu, dan matanya terbuka lebar melihat ke belakang dan sedikit tidak percaya dengan melihat wajahnya yang telihat penuh dengan kasih sayang.
Ketha Su membaliklan kepala dan merasa bahwa cintanya begitu kejam dan menyedihkan.
“Stella sedang hamil, jika kamu berani melakukan sesuatu yang menyakitinya, aku tidak akan melepaskanmu.” Setelah kedua orang itu selesai berbicara, Sam Pei tidak lupa untuk memperingati Ketha Su.
Video pengintaian dari vila yang dibobol masuk telah diperiksa secara khusus, orang yang memperkosanya waktu itu adalah Stella Xu!
Hati Sam Pei merasa kesakitan dan di sisi lain juga merasa bahwa hal ini sedikit lucu. Wanita ini takut bahwa dia akan muncul hal yang tidak diinginkan saat operasi, ingin memiliki hubungan mereka bermasalah sebelum operasi dan meninggalkannya harta waris. Memikirkan berbagai hal yang dilakukan Stella Xu untuknya, membuat Sam Pei semakin menyayangi Stella Xu.
Ketha Su tertawa, hal apa lagi yang bisa dia lakukan untuk menyakiti Stella Xu?
Dia sendiri sudah dihancurkan oleh Sam Pei, bahkan dia sudah tidak mampu untuk memberi sedikit perlawanan. Bagaimana dia sanggup untuk melukai seseorang yang sedang hamil?
Ketha Su hanya mengangguk ringan kepalanya, mencoba menelan ludah dengan tenggorokan yang sakit, dan saat berbalik badannya seketika air mata yang sudah ditahannya untuk waktu yang lama mengalir bercucuran ... “Nona Ketha, bagaimana kondisi kakek sekarang?” Stella Xu mengikuti Ketha Su ke bangsal kakek, meskipun wajahnya terlihat sopan, tetapi matanya penuh kebanggaan dan penghinaan.
Ketha Su memandangnya dan tiba-tiba menghentikan langkahnya.
“Ada apa?” Stella Xu tidak terpikirkan bahwa Ketha Su akan berhenti dan menatapnya.
“Nona Xu, dalam posisimu sekarang , sepertinya kamu tidak pantas untuk memanggilnya Kakek?” Ketha Su berwajah dingin melihatnya, tidak salah jika kamu mencintai Sam Pei , tetapi ini bukan berarti bahwa aku harus memberikan wajah yang baikku kepadamu!
Stella tidak berpikir bahwa Ketha Su akan berbicara dengannya seperti ini. Stella Xu terbengong untuk sementara waktu dan mencibir: "Oh, Nona Ketha sekarang sudah bercerai dengan Sam Pei, aku adalah orang yang benar-benar ingin dinikahinya, dan aku juga sudah hamil. Sepertinya kamu yang tidak pantas memanggilnya kakek? "
Di hadapan kata-kata yang terdengar sangat menyakitkan ini, Ketha Su hanya berkata: "Kamu teriak dan teriaklah, ketika kakek keluar, jangan salahkan aku, dia sekarang bisa memperlakukan aku sebagai menantunya."
Kakek tidak mengenal Stella Xu. Ketika pertama kali bertemu, aku yang dipanggil Kakek. Menurut dia, kakek pasti sadar bahwa ada sesuatu yang salah.
Begitu ini dikatakan, wajah Stella berubah. Mampu membuat Sam Pei tertarik dengannya, Stella Xu bukanlah wanita bodoh. Dia memelototi Ketha Su dengan penuh amarah, dan setelah memutar beberapa saat kemudian, dia menoleh dan tidak mengabaikannya.
Setelah menang dari perdebatan ini suasana hati Ketha Su masih sangat buruk.Setelah melirik perutnya, dia kembali mengambil langkahnya untuk berjalan.
Kakek memiliki keraguan tentang wanita aneh ini, tetapi karena melihat bahwa Ketha Su membawanya kemari, dia tidak banyak bicara, tahu apa yang pekerjaannya, dia tidak keberatan mengurusnya.
Ketha Su duduk di tempat tidur dan mengobrol dengan kakek . Stella Xu juga duduk di sisi lain dan ingin menyela. Kakek tidak suka jika ada yang yang memotong pembicaraannya ketika ia sedang berbicara, beberapa orang menyela, sikap terlihat Stella Xu menjadi lebih menyebalkan, dan kakek tidak suka dengan wanita itu.
Novel Terkait
Blooming at that time
White RoseMy Cold Wedding
MevitaThe Revival of the King
ShintaLove In Sunset
ElinaCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinMy Secret Love
Fang FangTakdir Raja Perang
Brama aditioMi Amor×
- Bab 1 Mengambil Ahli Kekuasaan
- Bab 2 Tandatanganilah Surat Perceraian
- Bab 3 Donasi Jantung Tanpa Nama
- Bab 4 Hari-hari Tanpa Kakek
- Bab 5 Wanita yang Paling Dicintai Sam Pei
- Bab 6 Perjuangan Satu Sama Lain
- Bab 7 Membunuh Orang
- Bab 8 Mengirimkan Kamu Ke Dalam Penjara Dengan Tanganku Sendiri
- Bab 9 Anak Ini Tidak Bisa Dipertahankan!
- Bab 10 “Penindasan dalam Penjara”
- Bab 11 Tugas Spesial
- Bab 12 Segaris Hidupnya
- Bab 13 Pengacara Pribadi
- Bab 14 Warisan dalam Jumlah Besar yang Ditinggalkan Untuknya
- Bab 15 Pertemuan Janjian
- Bab 16 Pertunjukan Menarik Akan Dimulai
- Bab 17 Tingkat Ini Masih Belum Cukup
- Bab 18 Hadiah Besar yang Disiapkan Untuknya
- Bab 19 Apakah Kamu Tahu Harga Dari Menjebakku?
- Bab 20 Godaan Dari Mantan Istri
- Bab 21 Wanita Harus Lebih Kejam Sedikit Terhadap Dirinya Sendiri
- Bab 22 Dicium Dengan Paksa Olehnya!
- Bab 23 Apa Kesusahan Yang Dia Terima
- Bab 24 Pertukaran
- Bab 25 Malam Penuh Gairah
- Bab 26 Foto Artis besar Diatas kasur
- Bab 27 Identitasnya Telah Dibongkar Olehnya!
- Bab 28 Menyatakan Cinta
- Bab 29 Kamar Yang Di Penuhi Musim Semi
- Bab 30 Istri Kesayangan Butuh Diberi Pelajaran
- Bab 31 Urusan Sepuluh Tahun Yang Lalu
- Bab 32 Jangan-Jangan Mereka Orang yang Sama?
- Bab 33 CEO Pei Cemburu
- Bab 34 Baginya, Stella Xu Lebih Penting Dari Dirinya
- Bab 35 Ia Berhak Menerimanya!
- Bab 36 Bagaimana Anakku Bisa Kembali?
- Bab 37 Bertemu Kembali dengan Teman Tahanan yang Lalu
- Bab 38 Kebenaran
- Bab 39 Jika Aku Berusaha Lebih Keras, Kamu Akan Hamil
- Bab 40 Kamu Cari Cara Agar Dia Mau Memberi Kamu Sedikit Uang
- Bab 41 Orang Yang Tidur Denganku Sewaktu Itu Bukanlah Kamu
- Bab 42 Direktur Pei Hanya Menyukai Bercinta
- Bab 43 Pengkhianatan
- Bab 44 Harta atau Istri?
- Bab 45 Istriku, Aku Akan Bergantung Padamu
- Bab 46 Dia Ingin Balas Dendam
- Bab 47 Kenangan yang Tak Terlupakan Sepuluh Tahun yang Lalu
- Bab 48 Kemungkinan Dia Tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 49 Kehidupan Berbahagia Tanpa Rasa Malu