Mi Amor - Bab 14 Warisan dalam Jumlah Besar yang Ditinggalkan Untuknya
"Kamu bilang kamu adalah pengacara pribadi Kakek, bukti apakah yang kamu miliki?" Ketha Su berdiri mendekati pintu sambil menatap lelaki yang lebih tinggi hampir satu kepala darinya, ia masih bertanya ragu.
Pengacara itu masih bersikap penuh kesabaran, ia mengeluarkan pen dari dalam kantongnya dan memberikannya kepada Ketha Su,"Ini adalah pen kesayangan Tuan Pei, kamu seharusnya mengerti jelas arti berharga dari benda ini."
Saat ia melihat pen tersebut, Ketha Su sudah setengah percaya padanya, saat ia melihat terdapat ukiran namanya yang terbuat dari emas di bagian sampingnya, ia baru percaya sepenuhnya.
"Silahkan masuk," Pintu Ketha Su terbuka, ia mengijinkannya untuk masuk.
Karena tidak terdapat banyak barang dalam rumahnya, Ketha Su hanya bisa menyajikan secangkir air mineral. Lelaki itu tidak merasa tidak enak, setelah ia minum seteguk, ia mengeluarkan data dari dalam tasnya dan menyerahkannya kepada Ketha Su,"Aku bermarga Ong, Nona Su boleh memanggilku Pengacara Ong. Ini adalah perjanjian yang sebelumnya sudah Tuan Pei serahkan kepadaku, sekarang aku serahkan kepada kamu."
Ketha Su mengambil perjanjian itu dengan rasa ragu, setelah ia selesai membaca perjanjian itu, ia terkaget hingga kedua matanya terbuka lebar.
"Ini adalah...... Harta warisan?" Ketha Su tercengang, tertulis dengan jelas bahwa Tuan Pei meninggalkan semua harta warisannya kepadanya!
Pengacara Ong menganggukkan kepalanya, ia melepas kacamatanya yang berangkai emas, dengan serius berkata,"Pada saat itu, tubuh Tuan Pei sendiri kurang sehat, ia takut ia bisa pergi kapan saja, sehingga ia sepakat untuk membuat perjanjian ini, ia mewariskan seluruh harta yang dimiliki olehnya. Tetapi, di dalam perjanjian, nama kamu tertulis secara rahasia, sehingga tidak ada yang mengetahui bahwa kamu adalah pewarisnya selain aku."
Ketha Su tahu jelas Tuan Pei berbuat seperti ini demi keselamatan dirinya, apabila ada anggota keluarga Pei yang mengetahui bahwa semua harta diwariskan kepadanya, mungkin saja akan ada yang ingin membalasnya.
"Tetapi......" Ketha Su ragu dan menggigit bibirnya,"Mengapa Tuan mewariskan seluruh hartanya kepadaku, sudah terlihat jelas bahwa Sam Pei adalah cucu kandungnya."
Pengacara Ong tersenyum, melihat Ketha Su menggenggam perjanjian itu di tangannya,"Tuan pernah berkata kepadaku bahwa kamu adalah anak perempuan yang baik, kamu sudah berlaku sangat banyak secara diam-diam untuk keluarga Pei, kamu sudah seharusnya menerima ini! Lagipula, ia takut saat ia sudah tidak ada, Tuan Sam Pei bisa saja meninggalkan kamu, sehingga ia menyampaikan kepadaku untuk menjagamu."
Setelah berkata sampai sini, Pengacara Ong membicarakan hal yang membuatnya merasa bersalah,"Maaf, pada saat aku mendengar informasi itu, kamu sudah dibawa ke penjara, kemudian ada orang yang ikut mencampuri urusan ini, aku sulit mendapatkan informasi tentang kamu, aku hanya dapat meminta tolong dengan tetanggamu disini, apabila sudah melihatmu, mohon sampaikan kepadaku, aku tidak ingin lagi menunggu."
Rupanya seperti ini. Ketha Su menghargai kerja keras Pengacara Ong.
"Semua harta warisan Tuan Pei berada di Bank JNC, Nona Su dapat mengambilnya kapan saja. Masih ada 15% saham Pei's Corp., semuanya diwariskan atas nama kamu," Pengacara Ong menyampaikan secara detil semua hal penting.
Ketha Su kaget, 51% saham Pei's Corp, bisa dikatakan bahwa ia memiliki kekuatan yang cukup besar di perusahaan dan bisa saja menekan Sam Pei!
Ia tidak tahu sudah berapa kali mengatakannya dalam hati, pandangan Ketha Su mengangkat pandangannya, ia berkata kepada Pengacara Ong,"Bisakah kamu bantu membuatkan suatu identitas diri untukku? Aku ingin memiliki nama baik yang bisa mewariskan nama kakek."
Pengacara Ong bingung sejenak, ia ragu sejenak, namun kemudian berkata dengan pasti,"Tidak masalah."
Ketha Su menatap Pengacara Ong, ia mengangkat bibirnya dan membuka mulutnya berkata,"Pengacara Ong, asalkan kamu mau membantuku dengan sepenuh hati, keuntungan untuk dirimu tidak akan sedikit."
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaCinta Yang Tak Biasa
WennieMore Than Words
HannySuami Misterius
LauraHusband Deeply Love
NaomiMi Amor×
- Bab 1 Mengambil Ahli Kekuasaan
- Bab 2 Tandatanganilah Surat Perceraian
- Bab 3 Donasi Jantung Tanpa Nama
- Bab 4 Hari-hari Tanpa Kakek
- Bab 5 Wanita yang Paling Dicintai Sam Pei
- Bab 6 Perjuangan Satu Sama Lain
- Bab 7 Membunuh Orang
- Bab 8 Mengirimkan Kamu Ke Dalam Penjara Dengan Tanganku Sendiri
- Bab 9 Anak Ini Tidak Bisa Dipertahankan!
- Bab 10 “Penindasan dalam Penjara”
- Bab 11 Tugas Spesial
- Bab 12 Segaris Hidupnya
- Bab 13 Pengacara Pribadi
- Bab 14 Warisan dalam Jumlah Besar yang Ditinggalkan Untuknya
- Bab 15 Pertemuan Janjian
- Bab 16 Pertunjukan Menarik Akan Dimulai
- Bab 17 Tingkat Ini Masih Belum Cukup
- Bab 18 Hadiah Besar yang Disiapkan Untuknya
- Bab 19 Apakah Kamu Tahu Harga Dari Menjebakku?
- Bab 20 Godaan Dari Mantan Istri
- Bab 21 Wanita Harus Lebih Kejam Sedikit Terhadap Dirinya Sendiri
- Bab 22 Dicium Dengan Paksa Olehnya!
- Bab 23 Apa Kesusahan Yang Dia Terima
- Bab 24 Pertukaran
- Bab 25 Malam Penuh Gairah
- Bab 26 Foto Artis besar Diatas kasur
- Bab 27 Identitasnya Telah Dibongkar Olehnya!
- Bab 28 Menyatakan Cinta
- Bab 29 Kamar Yang Di Penuhi Musim Semi
- Bab 30 Istri Kesayangan Butuh Diberi Pelajaran
- Bab 31 Urusan Sepuluh Tahun Yang Lalu
- Bab 32 Jangan-Jangan Mereka Orang yang Sama?
- Bab 33 CEO Pei Cemburu
- Bab 34 Baginya, Stella Xu Lebih Penting Dari Dirinya
- Bab 35 Ia Berhak Menerimanya!
- Bab 36 Bagaimana Anakku Bisa Kembali?
- Bab 37 Bertemu Kembali dengan Teman Tahanan yang Lalu
- Bab 38 Kebenaran
- Bab 39 Jika Aku Berusaha Lebih Keras, Kamu Akan Hamil
- Bab 40 Kamu Cari Cara Agar Dia Mau Memberi Kamu Sedikit Uang
- Bab 41 Orang Yang Tidur Denganku Sewaktu Itu Bukanlah Kamu
- Bab 42 Direktur Pei Hanya Menyukai Bercinta
- Bab 43 Pengkhianatan
- Bab 44 Harta atau Istri?
- Bab 45 Istriku, Aku Akan Bergantung Padamu
- Bab 46 Dia Ingin Balas Dendam
- Bab 47 Kenangan yang Tak Terlupakan Sepuluh Tahun yang Lalu
- Bab 48 Kemungkinan Dia Tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 49 Kehidupan Berbahagia Tanpa Rasa Malu