Mi Amor - Bab 10 “Penindasan dalam Penjara”
Ketha Su sudah telah terbenam dalam kegembiraan sejak tahu kalau dia hamil, bahkan kalau setiap hari harus menyelesaikan banyak pekerjaan, tetapi hati dan pikirannya tetap bahagia.
Hari ini seperti biasanya selesai mandi dia kembali ke dalam penjara bersiap-bersiap untuk istirahat, saat masuk dia jelas-jelas merasakan suasana sekelilingnya agak sedikit tidak beres. Ketha Su dengan waspada melihat-lihat ke dalam ruangan penjara ketambahan tiga orang, dia tersadar semuanya melihatnya dengan pandangan yang jahat.
“Kenapa, ada masalahkah?”Ketha Su dengan sadar mundur ke belakang beberapa langkah, mendekati pintu agar setiap saat bisa berteriak meminta tolong.
Beberapa teman kamarnya yang biasanya tidak terlalu banyak bicara, hari ini ada suasana aneh seperti ini.
Mereka bertiga saling bertatap-tatapan mata, lalu setelah itu semuanya langsung berdiri, dan pelan-pelan jalan mendekati arah Ketha Su.
“Dengar-dengar kamu hamil ya?”Diantara mereka bertiga perempuan yang paling jahat memegang atas lengannya dan menggulungkan lengan bajunya ke atas, Ketha Su yang dengan mata yang tajam melihat tato yang mengerikan di atas lengannya, tiba-tiba kekhawatiran di dalam hatinya bertambah menjadi besar.
Dia menguatkan dirinya sendiri dan dengan tenang menelan air ludahnya, berpura-pura tidak tahu dan berkata : “Hamil apanya, kalian lihat apakah aku terlihat seperti orang yang sedang hamil?”dengan sekuat tenaga tidak ingin membiarkan mereka tahu masalah ini, tetapi Ketha Su secara tidak sadar meletakkan tangannya di atas perutnya untuk melindungi perutnya yang membuat dia mengkhianati diri sendiri.
Wanita itu menyipitkan kedua matanya kepada dua orang lainnya memberikan tanda, lalu setelah itu tiga orang itu tidak memanggil dan langsung memukulnya.
“Aaa!”Ketha Su dengan tangannya memegang rambutnya yang kesakitan dan berteriak, orang pertama yang datang langsung memegang rambutnya, dan langsung dengan sekuat tenaga menariknya ke bawah, kesakitan yang dia rasakan sama seperti semua kulit kepalanya yang hampir terlepas semua.
“Tolong! Panggil orang! ”
Ketha Su melakukan semua yang dia bisa berteriak kencang meminta tolong, pada saat yang bersamaan berusaha ingin lepas dari tekanan tiga orang ini.
Tetapi kekuatan seorang dirinya tidak berarti, pada dasarnnya tidak membuat pengaruh apapun untuk tiga orang ini.
Dua orang menekan Ketha Su, dan seorang lainnya langsung mengangkat sikutnya, dan dengan berusaha keras menghantam perutnya.
“Cepat, sebelum ada orang yang datang segera bereskan barang itu! Orang itu berjanji pada kita akan menyewa seorang pengacara untuk mengurangi penalti kita, setelah ini tidak akan ada kesempatan seperti ini lagi!”
Orang yang memegang rambut Ketha Su menutup mulut Ketha Su, dan dengan waspada melihat-lihat keluar ruangan, dan juga tidak lupa mengingatkan seorangnya lagi untuk lebih cepat melakukannya.
Ketha Su mendengar ucapan mereka, juga sudah tahu dari awal tujuan mereka dan yang mereka incar adalah anaknya.
Pada saat itu dia baru saja memulihkan kekuatannya, dalam hatinya langsung berubah dan dia langsung menghadap ke arahnya dan menarik. Tiba-tiba menarik kulitnya yang tebal, sehingga keluar tidak sedikit darah.
Tangan yang menutup mulutnya digigit dengan keras, digigit sampai sepotong kulit sobek baru dilepas, mendengar suara tangisan melengking wanita itu karena kulitnya yang sobek dia langsung melanjutkan teriakannya berteriak keras : “Tolong!”
Keseluruhan badan Ketha Su dalam posisi kelelahan, kepalanya berkurang sedikit kulit kepala, dalam mulutnya semua penuh dengan darah, tapi dia sedikitpun tidak bergerak, dengan mata yang merah hanya demi melindungi anaknya!
“Sial, aku bunuh kamu!”wanita yang terus-menerus menyikut Ketha Su menekan Ketha Su dengan amarah, dia berdiri dan berjalan ke tempat tidurnya dan mengambil sebuah pisau kecil yang terletak di bawah tempat tidurnya, dengan tidak mengatakan apapun langsung menusuk masuk ke dalam perut Ketha Su.
Pada saat ini, Ketha Su tidak lagi mengeluarkan suara sedikitpun. Semua gerakan usahanya sama seperti sebuah tombol buka tutup semuanya telah terhenti, dengan nafas yang berat dan kasar pelan-pelan dia berbaring tengkurap di lantai.
“An, Anak......”dari lubang matanya mengalir air mata yang hangat, yang secara berturut-turut mengalir ke lantai.
Ketha Su meringkuk ke samping dan berguling di lantai sampai akhirnya mengejang, kesadarannya sudah tidak jelas sampai batasnya, tapi dia tetap tidak ingin menutup matanya. Di dalam matanya hanya terlihat diantara kedua kakinya terdengar suara tetesan cairan panas, pelan-pelan darah itu sedikit demi sedikit tersebar memenuhi seluruh matanya, membuat seluruh dunia di sekitarnya menjadi merah terang.....
Novel Terkait
Jalan Kembali Hidupku
Devan HardiYour Ignorance
YayaAfter The End
Selena BeeSi Menantu Dokter
Hendy ZhangUnplanned Marriage
MargeryAir Mata Cinta
Bella CiaoHarmless Lie
BaigeMi Amor×
- Bab 1 Mengambil Ahli Kekuasaan
- Bab 2 Tandatanganilah Surat Perceraian
- Bab 3 Donasi Jantung Tanpa Nama
- Bab 4 Hari-hari Tanpa Kakek
- Bab 5 Wanita yang Paling Dicintai Sam Pei
- Bab 6 Perjuangan Satu Sama Lain
- Bab 7 Membunuh Orang
- Bab 8 Mengirimkan Kamu Ke Dalam Penjara Dengan Tanganku Sendiri
- Bab 9 Anak Ini Tidak Bisa Dipertahankan!
- Bab 10 “Penindasan dalam Penjara”
- Bab 11 Tugas Spesial
- Bab 12 Segaris Hidupnya
- Bab 13 Pengacara Pribadi
- Bab 14 Warisan dalam Jumlah Besar yang Ditinggalkan Untuknya
- Bab 15 Pertemuan Janjian
- Bab 16 Pertunjukan Menarik Akan Dimulai
- Bab 17 Tingkat Ini Masih Belum Cukup
- Bab 18 Hadiah Besar yang Disiapkan Untuknya
- Bab 19 Apakah Kamu Tahu Harga Dari Menjebakku?
- Bab 20 Godaan Dari Mantan Istri
- Bab 21 Wanita Harus Lebih Kejam Sedikit Terhadap Dirinya Sendiri
- Bab 22 Dicium Dengan Paksa Olehnya!
- Bab 23 Apa Kesusahan Yang Dia Terima
- Bab 24 Pertukaran
- Bab 25 Malam Penuh Gairah
- Bab 26 Foto Artis besar Diatas kasur
- Bab 27 Identitasnya Telah Dibongkar Olehnya!
- Bab 28 Menyatakan Cinta
- Bab 29 Kamar Yang Di Penuhi Musim Semi
- Bab 30 Istri Kesayangan Butuh Diberi Pelajaran
- Bab 31 Urusan Sepuluh Tahun Yang Lalu
- Bab 32 Jangan-Jangan Mereka Orang yang Sama?
- Bab 33 CEO Pei Cemburu
- Bab 34 Baginya, Stella Xu Lebih Penting Dari Dirinya
- Bab 35 Ia Berhak Menerimanya!
- Bab 36 Bagaimana Anakku Bisa Kembali?
- Bab 37 Bertemu Kembali dengan Teman Tahanan yang Lalu
- Bab 38 Kebenaran
- Bab 39 Jika Aku Berusaha Lebih Keras, Kamu Akan Hamil
- Bab 40 Kamu Cari Cara Agar Dia Mau Memberi Kamu Sedikit Uang
- Bab 41 Orang Yang Tidur Denganku Sewaktu Itu Bukanlah Kamu
- Bab 42 Direktur Pei Hanya Menyukai Bercinta
- Bab 43 Pengkhianatan
- Bab 44 Harta atau Istri?
- Bab 45 Istriku, Aku Akan Bergantung Padamu
- Bab 46 Dia Ingin Balas Dendam
- Bab 47 Kenangan yang Tak Terlupakan Sepuluh Tahun yang Lalu
- Bab 48 Kemungkinan Dia Tidak Akan Sadar Kembali
- Bab 49 Kehidupan Berbahagia Tanpa Rasa Malu