Love And War - Bab 31 Video Yang Tidak Senonoh

Setelah Helen Guan menolak, setelah semakin dipermalukan oleh Cindy Yao, Laura Ding dan Wilson Qi tidak bersedia kembali ke rumah.

"Diberitahu baik-baik tidak dengar dipaksa baru terima, karena seperti ini, kita juga jangan sungkan lagi!" Laura Ding berkata dengan menggertakkan gigi.

"Aku pasti akan membuat orang rendahan ini kehilangan reputasi!" Wilson Qi memukul menghantam meja, kaca di meja pecah.

"Sayang, kamu buat akun baru, jangan biarkan orang lain mengetahui id yang kamu buat, unggah video ini ke internet." Laura Ding berkata sambil memeluk pinggang Wilson Qi.

Wilson Qi berbalik, mencium Laura Ding dengan beberapa kecupan, "Baik, sayang."

Mereka berdua berkata melakukan lalu dilakukan, dengan cepat video diunggah ke internet. Lalu berpura-pura tidak tahu apa-apa memberi komentar dibawahnya, masih meminta beberapa teman Wilson Qi yang nakal memberi komentar di bawahnya, membuat Helen Guan sangat tidak bisa terima.

Rumah yang besar menggema suara tawa mereka berdua.

Helen Guan yang ada di tempat lain masih tidak tahu apa-apa.

Karena saat Helen Guan wawancara sangat baik, orang yang mewawancara memberinya nilai sangat tinggi, jadi Perusahaan Yao memutuskan menerima Helen Guan bekerja.

Setelah makan bersama dengan Cindy Yao lalu pulang ke rumah, malam itu Helen Guan menerima pesan singkat dari orang yang mewawancara dia.

Helen Guan langsung memberitahu Cindy Yao.

"Wah, Whitey, selamat ya!"

"Terima kasih, Cindy Yao, kalau bukan karena kamu, aku juga tidak mungkin bisa masuk di Perusahaan Yao yang begitu bagus."

"Bicara apa kamu ini, kita teman baik, sudah seharusnya. Dan lagi, kemampuan kamu sendiri juga bagus, jadi bisa lolos wawancara."

"Kalau begitu malam aku masak yang enak untuk merayakan." Tampak antusias yang tidak bisa ditutupi di wajah Helen Guan.

"Oke, Whitey kemampuan memasak kamu sangat luar biasa, tidak ada yang bisa menandingi haha."

Dua gadis itu tertawa gembira.

Kalian masih belum tahu, video di internet disebarkan dengan kecepatan yang mengejutkan orang, komentar netizen ada dimana mana, seperti sebuah cakar yang sangat besar, setiap saat terulur menakuti Helen Guan.

Perusahaan Yao meminta Helen Guan seminggu kemudian resmi bekerja.

Keesokkan harinya, Cindy Yao memaksa Helen Guan pergi ke mall.

Dia ingin membeli beberapa pakaian kerja untuk Helen Guan.

Helen Guan tidak bisa menolak keramahan Cindy Yao, dengan terpaksa ikut pergi. Di dalam lubuk hati Helen Guan sangat berterima kasih pada Cindy Yao, dia sangat terharu.

Cindy Yao membawa Helen Guan ke pusat perbelanjaan terbesar di Kota Liyang.

Di dalamnya dipenuhi dengan barang bermerek, Helen Guan merasa tidak enak hati menerima.

Mereka tiba di satu toko pakaian.

"Selamat datang di ANGEN, semua pakaian di toko kami di desain oleh desainer khusus, satu model hanya ada satu pasang." Seorang pelayan toko muda dengan ramah memperkenalkan.

"Oke, Whitey, kamu pilih sendiri yang kamu suka." Cindy Yao berkata.

Helen Guan berjalan melihat-lihat pakaian, tiba-tiba tertarik pada sebuah baju terusan berwarna coklat kopi.

Sebuah rok yang sangat sederhana, bahan kainnya juga halus nyaman dipakai. Di bagian bahu di desain sedikit terbuka, bagian pinggang pas dengan lekuk tubuhnya, motif roknya bergelombang.

Helen Guan menggosok kedua tangannya.

Cindy Yao melihat Helen Guan menyukai pakaian ini, berkata: "Whitey, kalau suka coba pakai. Bentuk tubuhmu begitu bagus, pakaian ini pasti sangat cocok denganmu."

Helen Guan diam-diam melihat harga yang ada di label, hatinya tersentak, berkata: "Itu, aku rasa, pakaian ini tidak terlalu cocok denganku, lebih baik kita lihat di toko lain."

Cindy Yao orang yang sangat pintar, begitu melihat dia tahu Helen Guan tidak mau karena mahal, tidak ingin membuat Cindy Yao mengeluarkan uang begitu banyak. Oleh karena itu dia langsung memerintahkan pelayan toko untuk mengambil pakaian itu, meletakkan ke tangan Helen Guan, "Cepat cepat cepat, pergi coba, jangan berlama-lama."

Helen Guan terpaksa pergi ke kamar pas. Dia diam-diam berpikir, nanti mengatakan dirinya tidak suka, kemudian pergi ke toko yang lebih murah.

Saat Helen Guan mencoba pakaian, Cindy Yao diam-diam memerintahkan pelayan toko.

Ketika Helen Guan membuka pintu kamar pas dan berjalan keluar, Cindy Yao seolah merasa nafasnya terhenti, matanya tiba-tiba bersinar.

Helen Guan sangat cantik, dia tahu, hanya tidak menyangka begini cantik.

Rambut panjang diurai, bagian bahu sedikit terbuka, bagian pinggang sangat pas dengan lekuk tubuh Helen Guan seakan rok ini memang khusus dibuat untuknya, menunjukkan keindahan tubuh Helen Guan. Rok itu memperlihatkan kakinya yang jenjang, Helen Guan berjalan pelan, Cindy Yao merasa seperti sedang melihat bidadari.

"Benar-benar sangat bagus." Cindy Yao memuji.

Helen Guan tidak enak hati, dirinya memang sangat suka pakaian ini, tapi masih berkata: "Mana ada, aku merasa biasa, lebih baik kita lihat ke toko lain?"

Cindy Yao memberikan tatapan pada pelayan toko.

Pelayan toko dengan lincah berjalan maju, "Halo Nona, toko kami lagi ada promo, semua pakaian diskon 50%. Kalau ada yang suka jangan sampai terlewat!"

Helen Guan terkejut, "Benarkah?"

Cindy Yao melanjutkan berkata, "Masa mereka membohongi kamu? Toh juga tidak mahal, anggap aku beri kamu hadiah karena lolos wawancara."

Kembali menoleh ke pelayan toko melambaikan tangan, "Bungkus untuk kami, mau bayar."

Setengah hari berikutnya, Cindy Yao masih membawa Helen Guan berjalan-jalan ke toko pakaian, membelikan banyak baju untuk Helen Guan.

Helen Guan tidak berhasil menghalangi, merasa canggung, tapi juga merasa sangat terharu.

Tiba-tiba, Cindy Yao yang berjalan di depan melihat setiap toko pakaian menoleh dan tersenyum kepada Helen Guan, "Sayang, sini, aku mau tanya."

Bulu kuduk Helen Guan berdiri karena mendengar sebutan 'sayang', dengan tatapan waspada melihat Cindy Yao yang tersenyum, "Kamu mau apa?"

Cindy Yao berbisik di telinga Helen Guan, dengan suara yang hanya bisa didengar mereka berdua bertanya: "Berapa ukuran bra mu? Aku sekalian belikan untukmu beberapa pakaian dalam."

Wajah Helen Guan merah, "Tidak serius."

Cindy Yao melirik ke arah dada Helen Guan, "Aku tebak seharusnya C kan, pasti enak kalau dipegang, Jovian Zheng benar-benar beruntung."

"Cindy Yao!"

Sayangnya Cindy Yao sudah lari dengan tertawa.

Berjalan sepanjang sore, mereka berdua kelelahan, Cindy Yao akhirnya merasa sudah cukup, mau membawa Helen Guan pulang.

Saat mereka berdua berjalan keluar mall, tiba-tiba ada orang yang menunjuk-nunjuk Helen Guan, bahkan ada orang yang melihat dengan prihatin.

Helen Guan merasa aneh.

"Dia bukankah wanita yang ada di video?"

"Parasnya begitu cantik, sayang sekali."

"Kenapa dia masih berani keluar?"

"Kalau aku bertemu masalah seperti itu, pasti akan lompat dari gedung."

……

Cindy Yao agak marah, Helen Guan adalah teman baiknya, dia tentu tidak senang mendengar orang lain membicarakan. Oleh karena itu memanggil satpam, membubarkan mereka.

Di perjalanan pulang, Helen Guan tidak tenang di dalam hatinya seperti ada beban.

"Ada apa?" Cindy Yao bertanya dengan perhatian.

"Tidak apa-apa, aku hanya penasaran barusan apa yang mereka katakan tentangku."

"Tidak perlu pedulikan mereka, ada orang-orang yang suka sembarangan bicara."

Tapi Helen Guan tetap tidak tenang. Dia terus merasa, ada hal yang tidak baik sedang terjadi.

Helen Guan tidak menyangka firasatnya bisa begini cepat terwujud.

Cindy Yao yang sudah pulang rumah, menerima telepon seorang teman, "Kamu cepat lihat di internet, sepertinya ada orang yang mengunggah video mengenai perempuan yang tinggal di rumahmu."

Helen Guan sepertinya dalam sekejap langsung teringat Wilson Qi dan Laura Ding.

Mereka ternyata belum melepaskan dirinya.

Cindy Yao segera menyalakan komputer, ternyata benar dengan cepat menemukan video itu.

Di dalam video tampak Helen Guan yang diberi obat, tidak bisa berdiri stabil, beberapa laki-laki berjalan ke arahnya sambil melepaskan bajunya. Helen Guan tergeletak di lantai, beberapa laki-laki itu tertawa dan mendekat ke arahnya.

Video berhenti sampai disitu, memberikan ruang tak terbatas untuk orang lain menebak.

Sangat jelas, video itu didapat dari hasil editan.

Helen Guan saat melihat video tersebut, wajahnya pucat, rasanya ingin sekali menusuk Wilson Qi dan Laura Ding dengan pisau.

Mereka, kenapa lagi dan lagi menekan dirinya?

Jumlah video dibagikan dan komentar sangat banyak, jauh dari yang Helen Guan bayangkan. Ada yang mengatakan Helen Guan jalang, ada yang prihatin terhadap Helen Guan, bahkan ada orang yang dengan menjijikan menuliskan kisah selanjutnya.

Cindy Yao tiba-tiba bangkit berdiri, "Wilson Qi tidak tahu malu, Laura Ding, percaya tidak aku bunuh kalian!"

Helen Guan duduk di lantai dengan tidak berdaya, dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana, setelah ini bagaimana dia keluar dan menghadapi orang lain.

Dan Jovian Zheng, apa dia akan merasa malu karena dirinya?

Salahkan dirinya sendiri, tidak seharusnya begitu mudah percaya Laura Ding, masuk dalam jebakan mereka.

Helen Guan sangat benci terhadap Wilson Qi dan Laura Ding, tapi dia juga benci dirinya sendiri, benci dirinya yang lemah dan tidak berdaya.

"Whitey, kamu tidak perlu takut, ada aku dan Jovian Zheng. Kamu tenang saja, kita pasti akan membuat Wilson Qi dan Laura Ding dua orang ini bayar harga. Cindy Yao memapah Helen Guan, berjanji padanya.

Helen Guan tak kuasa, memeluk Cindy Yao dan menangis dalam pelukannya, "Aku benar-benar tidak berguna. Mereka kenapa masih tidak melepaskan aku, Cindy Yao, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana, aku sangat benci mereka."

Cindy Yao menepuk pundak Helen Guan menenangkan, "Whitey, kamu yang terlalu baik, mereka baru merencanakan ingin membully kamu. Jangan takut, setelah ini ada kami."

Kesialan bertambah, malam itu Helen Guan menerima telepon dari Perusahaan Yao.

"Maaf Nona Guan, kemampuan kerja kamu memang sangat baik, kami mengakui. Tapi di internet tersebar video yang membawa pengaruh buruk. Demi menjaga nama baik perusahaan, dengan berat hati kami tidak bisa menerima kamu bekerja di perusahaan seperti yang sudah direncanakan. Semoga Nona Guan bisa paham."

Helen Guan tersenyum pahit, "Tidak apa, terima kasih."

Helen Guan diam-diam memberitahu dirinya sendiri, harus kuat, jangan mau dibully lagi; harus bangkit, masih ada Cindy Yao yang sangat perhatian.

Ada orang yang khawatir, tentu ada orang yang senang.

Wilson Qi dan Laura Ding melihat perbuatannya di internet, tersenyum puas.

"Helen Guan, Helen Guan, mau kamu sehebat apapun, juga tidak mungkin bisa mengalahkan komentar netizen!"

"Hahaha, kali ini aku lihat apa reputasimu masih belum hancur, seumur hidup tidak bisa mengangkat kepala!"

"Masalahnya makin besar makin baik, dengan begini orang yang tahu lebih banyak, Helen Guan bukankah akan menjadi pusat perhatian banyak orang di jalan?"

"Semoga dia suka hadiah besar kita."

"Oh ya……" Laura Ding mengganti topik, "Kamu sudah membersihkan sampai bersih?"

Wilson Qi dengan percaya diri berkata: "Tentu saja! Sekarang jumlah video disebarkan begitu tinggi, dari tadi aku sudah menghapus postingan awal, kalau pun mereka mau mencari sumbernya, puluhan ribu video ini, cukup banyak untuk mereka cari. Siapapun tidak akan mungkin bisa menemukan video asli."

"Sayang kamu benar-benar hebat." Laura Ding memeluk bahu Wilson Qi, mengecup dia.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu