Love And War - Bab 18 Hak Suara

Tapi hidup selalu seperti ini, ketidaksempurnaan adalah wajah sesungguhnya dunia ini.

Ini seperti kalimat dalam "Game of Thrones", “Yang kamu lalui sekarang adalah semakin dekat dengan dunia nyata, di dunia ini, hal-hal terbaik milik orang akan selalu diambil.”

Seperti seorang Helen Guan yang ingatannya sebagai Maggie Ye telah diambil.

Pagi hari, bangun pagi dengan pemandangan hutan. Bersama warna hijau yang membentang di kejauhan, mendengarkan cerita deru nafas semua orang dan mimpi indah di malam hari.

Helen Guan menggeliat, tidur di bus jarak jauh sungguh tidak nyaman, karena jarak antar kursi terlalu kecil, setiap orang harus duduk bersama baru bisa tidur, tapi kalau begitu mereka bagaimana bisa tidur nyenyak?

Matahari pagi menyinari kaca, karena Cindy Yao duduk di pinggir jendela, jadi matahari hanya menyebar di wajahnya, seperti topeng wajah berwarna emas pucat.

Suara peregangan diperkuat oleh jok mobil lama, dan gesekan pegas yang berkarat membuat suara yang keras.

Mungkin karena suara atau keterkaitan tempat duduknya. Setelah Helen Guan bangun, Cindy Yao juga membuka matanya.

“Maaf, aku membangunkanmu.” Meskipun sudah bangun, Helen Guan masih sedikit mengantuk, dia mengatakan itu sambil menguap.

“Tidak apa, lagipula tidur di sini tidak nyaman, jadi lebih baik bangun pagi dan melihat matahari terbit di cakrawala.”

Karena Cindy Yao duduk di pinggir jendela, dia langsung bisa melihat matahari terbit di timur setelah membuka matanya.

“Sangat indah, kan?” Tanya Cindy Yao.

“Wah, iya, indah sekali,” jawab Helen Guan.

Kedua orang itu hanya duduk di kursinya dan sedikit demi sedikit mulai mendekati Yunnan bersama dengan bus jarak jauh yang terus melaju.

Tak terasa, matahari telah bangun sepenuhnya. Saat itu jam 7:30 pagi, dan bus jarak jauh berhenti di tempat istirahat jalan raya, dan Helen Guan dan Cindy Yao turun untuk pergi sarapan.

Kota B, vila keluarga Zheng.

Setelah bangun, Jovian Zheng menelepon Tono untuk menanyakan apakah dia sudah menemukan Helen Guan belum, tapi saat menanyakan dia masih menyebut nama Maggie Ye di mulutnya.

“Maaf, presdir Zheng, kami telah mencarinya tadi malam, tetapi masih belum ada petunjuk. Tapi ya selama nona Guan masih ada di Kota B, kami pasti bisa menemukannya, kecuali...”

Sampai disana, Tono berhenti.

“Lanjutkan,” desak Jovian Zheng.

“Kecuali nona Guan telah meninggalkan kota B, tetapi kami tadi pergi ke kementerian keamanan umum, tidak ada informasi yang terdaftar oleh nama nona Guan, dan kami menemukan kalau informasi pribadi nona Guan sudah dibekukan.”

Bukan hanya tidak bisa ditemukan, tapi pembekuan informasi pribadi adalah hal yang paling serius, sekali informasi pribadi dibekukan, maka bisa dikatakan sulit untuk Helen Guan melangkah kemana-mana.

“Bank mana yang membekukan akunnya?” Tanya Jovian Zheng.

“Bank XX.”

Jovian Zheng memikirkannya sebentar, lalu berkata, “Kamu pergi ke bank itu dan beritahu presdir mereka untuk memulihkan informasi pribadi Helen Guan dulu. Kalau tidak, kita tidak akan berhubungan dengan bank itu lagi.”

Setelah menutup telepon, Jovian Zheng mandi, sarapan dan siap berangkat kerja.

Di tempat lain, Zona pengembangan tahap 2 perusahaan Real Estate Shengyuan.

Wilson Qi memimpin sekelompok orang di depan pintu tim konstruksi perusahaan, mencegah para pekerja keluar untuk bekerja. Proyek telah lama tertunda, dan sekarang Wilson Qi telah kembali dan terus menghambat kemajuan proyek.

Begitu sampai di perusahaan, Jovian Zheng menerima telepon dari Engineering Office, ketua tim konstruksi memberi tahu Jovian Zheng tentang situasi di sana.

Jovian Zheng yang telah mengkhawatirkan hilangnya Helen Guan. Dia sedang dalam mood yang buruk, kebetulan Wilson Qi saat ini datang mencari masalah sendiri.

“Katakan pada Tono, setelah menyelesaikan urusan bank segera pergi ke zona pengembangan proyek, siapkan mobil untukku, aku harus kesana sekarang.” Perintahnya pada sekretaris yang bekerja di sampingnya.

Sebelum lift mencapai lantai pertama, supir sudah turun dari tangga dan menunggu Jovian Zheng.

10 kemudian, Jovian Zheng tiba di zona pengembangan, setelah parkir, dia melihat Tono sudah menunggunya.

Sekelompok orang bergegas datang, dan Tono membukakan pintu untuk Jovian Zheng.

“Mana Wilsonnya?”

“Di depan pintu ruangan tim konstruksi.”

Sebelum pergi dari sana, Jovian Zheng mendengar sekelompok orang berteriak seperti memprotesnya, “Kembalikan uangnya, kembalikan, kembalikan.”

Berbelok dari sana, Jovian Zheng akhirnya muncul di depan sekelompok orang dan Wilson Qi. Dia sudah melihat terlalu banyak adegan seperti ini. Ketika pertama kali memulai bisnis real estate, sudah banyak orang datang mencari-cari kesalahan.

Ketika sekelompok orang melihat Jovian Zheng mendekat, suara mereka segera menjadi lebih pelan, dan Wilson Qi mengangkat tangannya untuk memberi isyarat agar mereka diam.

“Ya, bukankah ini presdir Zheng? Kebetulan kamu datang ke sini, semua orang bilang presdir Zheng)l adalah orang yang paling bisa dipercaya. teman-temanku juga mengagumimu pada hari kerja, tetapi kemarin kamu telah dengan paksa menghancurkan rmuahku dan tidak membayar biaya pembongkarannya.”

Meskipun Wilson Qi di luar terlihat sangat sopan kepada Jovian Zheng, tapi dalam hatinya sebenarnya sangat ingin memukul Jovian Zheng. Karena Jovian Zheng, dia akhir-akhir ini telah banyak dipukuli.

“Siapa bilang aku tidak memberimu uang? Itu di TV tadi malam sudah di laporka, kami sudah memberimu 20.000.000 Yuan uang pembongkaran.”

Jovian Zheng berkata dengan tenang, memang, saat Tono datang kemarin, Jovian Zheng memberitahunya, selama mereka bisa keluar, itu tidak masalah asal tidak menyakiti orang.

Mengenai uang pembongkaran, Jovian Zheng awalnya tidak mau memberikannya, karena rumah itu milik Helen Guan, dan nama pada sertifikat real estate juga Helen Guan. Tidak peduli bagaimanapun, uang itu tidak boleh diterima oleh Wilson Qi.

“Presdir Zheng, jangan terlalu banyak menipu orang, aku hari ini datang membawa teman-temanku.”

Wilson Qi beberapa waktu yang lalu tidak menyiapkan diri, oleh karena itu dia bisa di pukuli dengan sangat buruk oleh Jovian Zheng. Tapi kali ini, Wilson Qi menghabiskan banyak uang untuk mencari sekelompok orang untuk memberinya kekuatan.

Melihat sekelompok orang di depannya, Jovian Zheng tersenyum jijik, “Hanya sedikit dari kalian masih berani datang membuat masalah denganku, kuberitahu kalian, kalau kalian tidak pergi juga, maka bersiap lah besok di TV akan muncul berita tragis dari kalian.”

Di beberapa kata terakhir, Jovian Zheng sengaja berbicara dengan pelan, ini bukan karena dia membuat Wilson Qi takut. Kalau dia mau, dia pasti bisa melakukannya, tetapi itu akan menghabiskan banyak uang.

“Kamu kira stasiun TV itu milikmu, bisa melaporkan apa pun yang ingin kamu laporkan. Aku tidak takut.”

Meskipun dari mulut Wilson Qi terdengar tidak puas, namun dia tidak yakin. Dia mengerti kekuatan Jovian Zheng di kota B begitu besar, tapi karena orang mereka hari ini banyak, dia tentu ingin mencobanya.

“Aku beritahu kamu, aku tidak hanya memiliki stasiun TV, tapi juga ada orang di kantor polisi.”

Begitu suara itu turun, dari kejauhan terdengar suara sirene.

“Kalau kamu masih memiliki sesuatu untuk dikatakan silahkan katakan itu pada polisi, kamu bukannya percaya kalau aku tidak memiliki sarana sebesar itu, maka biarkan polisi yang membuat keputusan untukmu.”

Saat sirene polisi semakin dekat, suara Jovian Zheng semakin nyaring, dan sekelompok orang Wilson Qi yang saling berhadapan tidak lagi percaya diri dan mulai kecut.

“Lelaki bermarga Zheng, hebat kamu ya, bro, ayo pergi.” Wilson Qi tahu kalau dia benar-benar masuk kantor polisi, di dalam pasti akan ada kesalahan yang tak bisa dia hindari, jadi dia sebaiknya pergi sekarang.

Namun, Wilson Qi sudah terlambat untuk pergi sekarang.

Tim konstruksi perusahaan Real Estate Shengyuan ada di halaman depan. Ketika sekelompok Wilson Qi bergegas ke gerbang, mobil polisi datang dan menutup pintu.

“Semuanya, jangan bergerak. Kalian dicurigai telah membuat gangguan ilegal. Jadi jangan melakukan perlawanan yang tidak perlu.”

Polisi dengan tiga mobil itu turun segera mengepung kelompok Wilson Qi.

Semua orang dalam kelompok itu diborgol.

“Kalian sudah bekerja sama dengan Jovian kan, kalian menerima suapan dari dia kan.” Wilson Qi berteriak keras, mengungkapkan ketidakpuasannya.

Pada saat ini seorang petugas polisi datang dan menampar wajah Wilson Qi.

Dengan sebuah tamparan, Wilson Qi langsung terlempar jatuh ke tanah, darah keluar dari mulut dab giginya yang langsung dimuntahkan oleh Wilson Qi.

“Kamu sekarang telah dicurigai melakukan pencemaran nama baik. Jika kamu masih melawan, kamu akan dicurigai dengan tuduhan mengganggu penegakan hukum.”

Petugas polisi memandang Wilson Qi yang tergeletak di tanah dengan jijik di matanya, seolah-olah dia tidak puas, dan dia harus dipukuli.

Karena katanya itu, tuduhan Wilson Qi secara langsung bertambah. Tamparan ini benar-benar menghapus amarahnya. Dia berbaring di tanah, mengutuk Jovian Zheng di dalam hatinya.

Melihat Wilson Qi yang tergeletak di tanah, Jovian Zheng berjongkok, “Aku beritahu kamu ya, di dunia ini, hanya orang kaya yang memiliki suara.”

Dalam berita malam itu, Wilson Qi muncul di TV. Ini adalah pertama kalinya dalam hidup Wilson Qi muncul di TV, tetapi dia tidak menyangka muncul disana karena kejadian ini.

Berita tersebut melaporkan bahwa Wilson Qi tidak puas dengan kompensasi dari perusahaan Real Estate Shengyuan dan membuat sekelompok orang membuat masalah pagi ini. Karena dia mengancam akan melakukan sesuatu, dia dibawa pergi oleh polisi. Masalah spesifiknya sedang dalam penyelidikan lanjutan.

Laporan tersebut juga menunjukkan foto Wilson Qi memegang lencana namanya di kantor polisi, seperti seorang penjahat.

Kali ini, Wilson Qi terlihat sangat jelek. Dia tidak hanya tidak mendapatkan uang, juga masuk ke kantor polisi dan muncul di TV.

Pemberontakan di Kota B tidak ada hubungannya dengan Helen Guan, karena terus diganggu oleh perusahaan hutang, Helen Guan akhirnya mengganti nomor hpnya.

Dia tidak tahu kalau informasinya telah dipulihkan. Pendaftaran nomor hpnya masih menggunakan kartu identitas Cindy Yao, jadi Helen Guan sangat berterima kasih kepada Cindy Yao. Tanpa dia, meskipun dia telah tiba di Yunnan, dia pasti tidak akan bisa melakukan apapun.

Sekarang hanya Cindy Yao yang mengetahui nomor hpnya. Dua hari di jalan adalah waktu yang paling membahagiakan bagi Helen Guan. Keduanya berbicara dan tertawa, dan tanpa disadari waktu berlalu.

Keesokan harinya, mereka tiba di tempat tujuan, Kunming, Yunnan.

Setelah sekian lama duduk di dalam mobil, Helen Guan sepertinya sudah lupa bagaimana rasanya menginjak tanah, dia kemudian mengambil barang bawaannya, dan keduanya tinggal di sebuah hotel di sebelah terminal bus.

Karena Helen Guan tidak punya banyak uang, jadi Cindy Yao yang membayar hotel itu.

Keduanya tiba di kamar hotel dan langsung berbaring di atas tempat tidur.

“Aku belum tidur di tempat tidur selama 2 hari. Aku hari ini tidak akan makan siang, dan akan pergi makan malam ketika aku bangun nanti.”

Cindy Yao dan Helen Guan yang sedang berbaring di tempat tidur tanpa mandi langsung mematikan lampu, menutup tirai, dan tertidur.

Keduanya benar-benar mengantuk, jadi mereka tidur dan bangun di pukul 7 malam.

“Ayo waktunya bangun makan, perutku lapar, ayo jalan aku akan mentraktirmu makan.” Cindy Yao membangunkan Helen Guan yang masih tidur, dia sendiri saat ini sedang mengenakan sepatu.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu