Love And War - Bab 16 Tubuh Dan Pikiran Yang Lelah

Setelah keluar dari restoran, Helen Guan tidak bisa menahan air matanya, membiarkan air mata turun luluh lantak.

Maggie Ye?

Maggie Ye?

Siapa wanita ini? Mengapa Jovian Zheng menyebut dirinya Maggie Ye? Mengapa dia tidak memiliki kenangan masa lalu?

Mengenai ingatan tentang dirinya seperti telah disembunyikan oleh Tuhan, dan dia sendiri tidak bisa mengingatnya.

Di jalan, lampu jalan meneranginya seolah menemani Helen Guan di setiap jarak, membuatnya merasa kalau dia tidak sendiri dan kesepian.

Restoran tempatnya makan tadi tidak jauh dari tempat tinggalnya, setelah setengah jam berjalan kaki dia sudah sampai di kediamannya.

Baru saja naik ke atas kamarnya, hpnya berdering, dan itu masih nomor asing tak di kenalnya.

Karena akhir-akhir ini telah terjadi banyak hal, setelah melihat nomor asing itu, Helen Guan langsung menutup teleponnya.

Namun, saat Helen Guan baru saja menutup telepon itu, tapi sedetik kemudian hpnya erdering lagi, masih dengan nomor yang sama, Helen Guan akhirnya dengan enggan menjawab panggilan tersebut.

“Helen Guan, kan?”

Dari sana terdengar suara lelaki yang kasar.

“Ya, sorry, siapa...” Sebelum Helen Guan selesai berbicara, dia langsung disela. “Bagus lah kalau benar, kamu sebaiknya segera kembalikan uang yang kamu pinjam dari kami, kami bukan yayasan amal. 3 hari dari sekarang, datang ke sini dengan uang 10.000.000 Yuannya, kalau tidak, jangan salahkan kami dengan apa yang terjadi nanti.

10.000.000 Yuan?

Ini tidak mungkin, sekalipun bunga riba sangat tinggi, kalau bunganya ingin naik hingga 10.000.000 Yuan, maka dia setidaknya harus meminjam minimal 2.000.000 hingga 3.000.000 Yuan.

“Sorry, siapa yang meminjam uangnya, aku tidak pernah meminjam uang.”

Normal kalau dia tidak mengingat uang yang di pinjam dari kakak Liu, itu karena nominal yang dia pinjam sangat kecil dan dia mungkin telah melupakannya. Tapi ini 10.000.000 Yuan, Helen Guan mana mungkin tidak mengingatnya.

“Siapa yang meminjamnya, tentunya laki-lakimu Wilson yang meminjamnya. Kamu mau bersilat lidah? Aku beritahu kamu ya, tidak ada orang yang meminjam uang dariku kemudian berani tidak mengembalikannya.”

Lelaki itu akhirnya memecahkan keraguan Helen Guan, kecuali Wilson Qi, tidak ada orang yang bisa meminjam uang atas namanya. Setelah mengalami kejadian di perusahaan tadi, psikologis Helen Guan sepertinya sudah agak siap.

“Karena Wilson yang meminjamnya, tanyakan saja uangnya padanya. Jangan tanya padaku, aku tidak tahu apapun.”

Helen Guan berusaha menjelaskan mencoba menarik diri dari hal itu.

“Jangan bicara omong kosong padaku. Saat itu, dia mendaftarkan registrasi hutangnya dengan kartu identitasmu dan ditandatangani dengan namamu. Kamu pikir aku bodoh, bahkan kalau kamu mau membawaku ke pengadilan, aku masih memiliki segala bukti yang jelas.”

“Tut-tut-tut...”

Terdengar suara telepon yang tertutup dan Helen Guan meletakkan hpnya menjatuhkan diri ke lantai.

Dari percobaan pembunuhan dengan gas, kerusuhan di rumah sakit, sampai ke taman hiburan hingga pinjaman dari rekan perusahaan, dan sekarang meminjam uang 10.000.000 Yuan dengan lintah darat, Wilson Qi sepertinya benar-benar menginginkannya mati.

Karena Wilson Qi telah sangat kejam dan tega, maka jangan salahkan Helen Guan nanti yang akan tak berperasaan juga membalas kekejamannya. Karena dia ingin membunuhnya, maka dia juga ingin dia ikut dengannya.

Dengan perasaan marah, Helen Guan langsung menelepon Wilson Qi.

Setelah beberapa saat, panggilannya tersambung.

“Halo, siapa ya.”

Wilson Qi saat ini menanyakan pertanyaan yang padahal jelas dia tahu siapa.

“Wilson, kamu benar-benar bisa ya meminjam uang dengan kartu identitasku dan meminjam begitu banyak. Apakah kamu hanya akan bahagia kalau aku mati? Aku selalu menahan semua perilakumu lagi dan lagi, tetapi kamu malah semakin menjadi. Aku katakan ya, selama aku Helen ada di dunia ini, kamu jangan harap bisa mendapatkan uang pembongkaran rumah.”

Tak lama Wilson Qi langsung menutup teleponnya.

“Sayang, siapa yang telepon, kenapa begitu cepat ditutup.”

Laura Ding sedang berbaring di sofa dan menonton TV, terlihat sangat bahagia.

“Itu si Helen. Sepertinya dia sudah menerima hadiah besar yang kita siapkan untuknya, dan mendengar nada suaranya, dia sepertinya sangat menyukai hadiah yang kita siapkan untuknya, hahaha.”

Wilson Qi sedikitpun tidak berpikir bagaimana Helen Guan harus membayar uang itu, karena dia tahu Helen Guan tidak mampu membayarnya.

Wilson Qi atas nama Helen Guan meminjam 1.500.000 Yuan dari rentenir, dan itu adalah pinjaman pra-nikah. Kalau di lihat bunga uang itu sangat tidak mungkin naik begitu cepat, tapi Wilson Qi yang pada awal memang ingin meminjam lebih banyak uang, jadi tidak ragu untuk menaikkan bunga pinjaman.

Jadi, dalam waktu 1 bulan, hutangnya naik hingga 10.000.000 Yuan

“Aku ingin lihat bagaimana Helen Guan menyelesaikan pinjamam itu, selama dia masih di kota B, perusahaan rentenir itu tidak akan melepaskannya, dan setelah dia pergi, tidak akan ada orang yang menghentikan kita untuk mendapatkan uang hasil pembongkaran rumah.”

Karena pada saat itu uangnya tidak hanya 1.500.000 Yuan lagi, tapi bisa naik hingga 3/4 kali lipat.

Helen Guan yang menutup telepon, duduk diam memikirkan 10.000.000 Yuan.

Dia mana ada uang sebanyak itu, uang tabungan di perusahannya sudah habis, walaupun Wilson Qi tidak meminjam uang dengan rekan di perusahaannya, uangnya juga tidak akan sampai 10.000.000 Yuan.

Meletakan hp, Helen Guan berjalan ke jendela kamar, membuka tirai, dan pemandangan malam Kota B terbentang di bawah matanya.

Melihat kota B yang terang benderang, Helen Guan melihat ke arah rumahnya, betapa ramah, familiar, dan penuh cinta kota ini dulu.

Dia dulu besar di sini dan bertemu banyak teman di sini.

Melihat ke kejauhan, gedung tertinggi di pusat kota adalah Perusahaan Real Estate Shengyuan milik Jovian Zheng. Sebagai perusahaan terkuat di Kota B, Perusahaan Real Estate Shengyuan bisa dikatakan perusahaan kokoh dan sangat hebat.

Melihat Perusahaan Real Estate Shengyuan, Helen Guan memikirkan Jovian Zheng, sosok misterius yang tiba-tiba muncul dalam hidupnya, dengan identitas sebagai kekasihnya, yang membuat Helen Guan tidak mengerti adalah Jovian Zheng selalu menyebut dirinya Maggie Ye.

Anehnya, ketika Jovian Zheng kemarin menanyakan tentang kenangan sebelumnya, Helen Guan benar-benar merasa tidak dapat mengingat apa yang terjadi setahun yang lalu.

Seolah-olah, dia tidak memiliki ingatan tentang tahun itu.

Semakin memikirkannya, kepala Helen Guan terasa semakin sakit. Otaknya kosong dan dia tidak bisa mengingat apapun.

Helen Guan menggelengkan kepalanya dan berusaha mengusir pikiran-pikiran aneh di otaknya, dia tidak ingin mengingatnya, dia terlalu lelah dan ingin istirahat sendiri.

Pada jam 10 malam, Helen Guan sedang mengemasi barangnya, dia sudah memutuskan untuk pergi ke suatu tempat yang tidak dikenal orang untuk menghilangi kepenatan atau mungkin akan tinggal di sana sepanjang hidupnya.

Dia tidak hanya ingin menghindari Wilson Qi, tetapi juga ingin menghindari kejaran hutang 10.000.000 Yuan itu.

Setelah berkemas, Helen Guan membuka aplikasi travel di hpnya dia ingin mencari tempat yang hendak ia tuju.

Setelah melihat-lihat, Helen Guan akhirnya memilih kota Yunnan, yang merupakan tempat yang jauh dari Kota B dan tempat tinggal dengan pemandangan yang indah.

Helen Guan membeli tiket untuk besok malam, alasannya tidak memilih berangkat subuh karena masih ada pekerjaan yang harus dikerjakan.

Perusahaan Real Estate Shengyuan, ruang kerja Jovian Zheng.

“Presdir Zheng, ini dokumen perencanaan kerja sama yang dikirim perusahaan Mu, silahkan lihat dulu .”

Sudah hampir jam 11, Jovian Zheng masih belum pulang kerja, karena dia akhir-akhir ini sibuk memikirkan kerja sama dengan perusahaan Mu, dan sekarang setelah dia baru saja berhasil bernegosiasi, tetapi dia masih harus menyelesaikan isi kontrak dan perencanaan kerjanya.

Kali ini kedua perusahaan bekerja sama di semua aspek kota B, tidak hanya di bidang real estate, tetapi juga dalam pengembangan hiburan, pertokoan, dan taman hiburan.

“Dokumen perencanaan kerjanya taroh di samping dulu saja, aku mau menyelesaikan berkas kesepakatan ini dulu. Kamu pergi dan tuangkan kopi lagi untukku.”

Melihat tumpukan dokumen perencanaan di depannya, Jovian Zheng tidak tahu kapan dia akan selesai membacanya, dia bahkan sudah meminum dua-tiga cangkir kopi.

“Ngomong-ngomong, sekarang bagaimana perkembangan proyek ini?”

Jovian Zheng bertanya sambil membaca dokumen perencanaan.

“Yang presdir Zheng bicarakan itu tentang tahap kedua dari proyek pengembangan rumah ya. Perkembangan proyek telah berjalan dengan lancar. Namun, masih dalam kendala yang sama, rumah atas nama Helen Guan itu tetapi sertifikat real estate ada di suaminya, suaminya tidak mau pindah dia meminta harga 3 kali lipat dari harga yang kami berikan. Suami istri pemilik rumah itu sungguh tidak tahu malu.”

Jovian Zheng sebelumnya tidak menanggapinya, tetapi ketika sekretarisnya memaki Helen Guan, Jovian Zheng tiba-tiba menegurnya, “Memangnya apa yang kamu ketahui, aku memintamu untuk membicarakan tentang kemajuan proyek. Bukan untuk membicarakan karakter dan sifat orang.”

Sekretarisnya hanya melampiaskan amarah kecilnya, tapi tak menyangka reaksi Jovian Zheng begitu besar. Dia langsung membuka dokumen kontrak untuk proyek tersebut dan tidak membicarakan Helen Guan lagi.

Karena kalau Jovian Zheng marah, maka pekerjaannya akan terancam.

“Presdir Zheng, waktu pembongkaran yang dijadwalkan untuk proyek ini adalah 1 bulan, tetapi karena satu rumah ini telah waktunya telah tertunda selama setengah bulan, kalau pembongkaran tidak dilakukan dengan cepat, maka itu akan mempengaruhi konstruksi nanti dan bisa melanggar kontrak, dan nominal yang dikeluarkan karena melanggar kontrak bukanlah nominal yang kecil.”

Jovian Zheng mendongak, “Katakan padaku mereka paling lambat harus keluar kapan.”

“3 hari dari sekarang.”

“Ambil kopiku, aku akan meneleponmu kalau aku membutuhkan sesuatu.”

Tiga hari.

Pada awalnya, Jovian Zheng berjanji untuk menjadi kekasih Helen Guan, dan berjanji akan membalas dendam, tetapi sekarang batas waktu untuk proyek telah tiba dan tidak mungkin untuk menundanya, tetapi jika ingin dibongkar sekarang, dia tidak hanya harus membayar 3 kali lipat uang pembongkaran ke Wilson Qi, tetapi juga akan membuat Helen Guan kecewa.

Jadi saat ini Jovian Zheng benar-benar tidak tahu harus bagaimana?

……

Setelah melewati malam hening, matahari tak lama terbit.

Helen Guan pagi hari sibuk mengemasi semua barang, yang dia bilang semua barang, sebenarnya tidak ada apa-apa, karena sebagian besar pakaiannya masih di rumah lamanya, dan dia tidak akan bisa datang dan mengambilnya lagi.

Setelah keluar dia menghentikan taksi, tujuan Helen Guan saat ini adalah Perusahaan Real Estate Shengyuan.

Sekitar setengah jam kemudian, Helen Guan tiba di Perusahaan Real Estate Shengyuan. Melihat gedung perusahaan yang cemerlang, Helen Guan tiba-tiba kehilangan keberanian untuk masuk.

Memikirkan apa yang terjadi waktu itu, Jovian Zheng terlihat sangat marah, dia bahkan melihatnya membalikkan meja dan berteriak dengan keras.

Dia sudah bilang kalau dia akan memutuskan hubungan dengannya, tetapi sekarang dia masih datang mencarinya untuk melakukan sesuatu, Helen Guan saat ini sangat menyesalinya.

Dia bukan menyesal karena telah memutuskan hubungannya dengan Jovian Zheng, tapi dia menyesal mengapa tidak langsung pergi ke bandara.

Pada akhirnya, Helen Guan tidak jadi masuk, tetapi kembali ke tempat awal.

Kembali ke tempat yang dia sewa, Helen Guan mengambil barang bawaannya dan memulai perjalanan ke Yunnan.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu