Love And War - Bab 27 Bunga Universitas A

Mengenai rapat hari ini, Jovian Zheng paling menyukai bagian ini. Dimana mereka biasanya akan mengobrol dengan atasan banyak perusahaan, dan dari kegiatan ini mereka juga bisa sekalian mempromosikan bisnis-bisnis mereka.

Jovian Zheng sedang memegang segelas anggur merah di tangannya, dan orang-orang terus berdatangan untuk mengobrol dengannya, Cindy Yao duduk di samping Jovian Zheng, melihat punggungnya yang lurus, dan dengan bosan memakan dessert yang di antar staf pada mereka.

Setelah semua orang pergi, Jovian Zheng baru duduk.

“Acara seperti ini tampaknya lebih cocok untukmu. Dan aku harusnya tidak datang,” kata Cindy Yao masih agak bengong.

“Lalu kenapa kamu datang?” Tanya Jovian Zheng.

Jovian Zheng harusnya tidak menanyakan pertanyaan ini, karena setelah menanyakan pertanyaan ini malah membangkitkan amarah yang selama ini ditahan Cindy Yao, “Kamu pikir aku ingin datang, aku datang kesini karena ayahku yang terus mendesakku setiap hari.”

Cindy Yao memasukkan dessertnya ke dalam mulutnya hingga memenuhi mulutnya.

“Jangan makan terlalu banyak, nanti gendut.”

“Sibuk kali ya.” Cindy Yao mendengus dan menatapnya tajam.

Setelah acara selesai, juru lelang membawakan kalungnya pada Jovian Zheng.

“Terima kasih.”

“Sama-sama.”

Juru lelang menyerahkan kotak hadiah dengan kalung itu kepadanya.

Kotak hadiahnya sangat cantik, dan nilai kalung ini bisa dilihat dari luar, lagipula, ini adalah benda seharga 2.000.000 Yuan dua.

Cindy Yao merebut kotaknya, dan tidak sabar untuk membukanya.

“Wow, indah sekali. Kamu membelinya untuk siapa? Ssst diam, biar kutebak, untuk Helen kan.”

“Hm.” Jovian Zheng hanya mengangguk.

Setelah melihat itu, Cindy Yao menyerahkan kalung itu kepada Jovian Zheng, “Percuma melihat ini lama-lama, ini juga bukan milikku. Tidak tahu kapan ada seseorang yang akan memberiku kalung.”

“Ya sudah besok aku akan memberikanmu satu.” Jovian Zheng memandang Cindy Yao dan dengan pasrah berkata.

“Baik, besok aku akan membawamu ke tokonya, jangan lupa ya, ini ku kembalikan.”

Jovian Zheng menerima kalung itu, melihatnya dengan cermat.

Kalung yang sangat indah.

Jovian Zheng memegangnya di telapak tangannya, dan ada sentuhan dingin tapi juga lembut disana.

Batu rubi, berkah para dewa.

Ini sangat cocok untuk Helen Guan karena bisa membuat matanya berkilau.

Kalung itu tidak begitu eye-catching, seperti Helen Guan, yang penampilannya biasa tapi dalamnya bersinar.

Jovian Zheng dengan lembut mengusap kalung itu, seolah sedang membelai pipi Helen Guan yang sedang tidur.

Helen Guan, Maggie Ye.

Jovian Zheng dalam hati mengucapkan kedua nama ini. Tidak peduli menjadi siapa kamu sekarang, apakah kamu mengingat masa lalu atau tidak, aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi meninggalkanku lagi.

“Tono, siapkan kotak hadiah untukku.”

“Baik, presdir.”

Dia ingin memberikan kalung ini langsung kepada Helen Guan, dan dia percaya Helen Guan akan menyukainya.

Cindy Yao berjalan mendekat dan berkata, “Wah, sweet sekali.”

Jovian Zheng mengabaikannya.

“Masih saja pasang wajah dingin. Aku tanya nih, kamu membeli kalung ini untuk Helen?”

“Kamu tahu masih tanya lagi.”

“Yo-yo-yo, presdir Zheng ini pacar yang sangat memanjakan pacarnya ya!”

“Ayo pergi.” Jovian Zheng tidak suka bicara terlalu banyak dengan orang selain Helen Guan, sekalipun itu teman-temannya, “Aku akan mengantarmu pulang dulu.”

“Membosankan, setiap kali ngobrol hanya mengucapkan tidak lebih dari 3 kalimat.” Cindy Yao mengerutkan bibirnya.

Di dalam mobil.

“Kamu tahu tidak apa yang dilakukan Whitey beberapa tahun terakhir ini?” Cindy Yao tiba-tiba bertanya.

Wajah Jovian Zheng memuram, “Aku tidak tahu mengenai yang lainnya, aku hanya tahu kalau dia menikah dengan bajingan Wilson itu.”

“Bagaimana dengan 7 tahun yang lalu?” Cindy Yao memelototinya, “Kamu hanya peduli dengan masa itu saja, apakah kamu tahu kehidupan Whitey selama sisa tahun-tahun itu seperti apa?”

Jovian Zheng terdiam.

Tampaknya dia benar-benar hanya peduli pada cerita Helen Guan yang menikah dengan Wilson Qi, sehingga dia lupa untuk menyelidiki tentang Helen Guan selama 7 tahun terakhir.

Dia mengerutkan kening, berpikir.

Cindy Yao melihat ekspresi Jovian Zheng dia tahu kalau dia tertarik, jadi dia sengaja menggantungkannya, “Kalau kamu memohon padaku, aku mungkin akan mempertimbangkan untuk memberitahumu.”

Jovian Zheng mendengar itu tidak tergoda, “Kalau kamu tidak mau cerita juga tidak apa-apa, aku punya cara untuk tahu tentang itu.”

Cindy Yao mengangkat bola matanya, “Orang sepertimu ini benar-benar ya. Sudah sudah, karena aku orang baik jadi aku akan menceritakannya padamu.”

7 tahun yang lalu, karena kecelakaan mobil tragis itu, Helen Guan yang saat itu Maggie Ye, kehilangan orang tua angkatnya, keluarga Guan. Keluarga Qi, yang saat itu menumpang dengan keluarga Guan, juga meninggal dalam kejadian itu. Tersisa Maggie Ye yang terluka parah.

Setelah koma selama berhari-hari, Maggie Ye akhirnya terbangun dari masa koma, namun dia kehilangan ingatan sebelumnya. Sejak saat itu, kehidupan Maggie Ye kembali ditulis ulang.

Maggie Ye lupa namanya dan tidak ingin mengingatnya. Jadi, muncul lah nama Helen Guan.

Ketika polisi memberi tahu Helen Guan tentang kecelakaan mobil tersebut, Helen Guan merasa sangat bersalah atas kematian keluarga Qi.

Kemudian semuanya kembali normal, dan Helen Guan berhasil diterima di perguruan tinggi A.

Saat itu, Helen Guan yang tidak berhubungan dengan dunia luar dan tumbuh secantik bunga teratai putih.

Ya Helen Guan tumbuh luar biasa.

Pada pertemuan sekolah pertama di awal sekolah, Helen Guan tampil sebagai mahasiswi baru yang pintar dan muncul sebagai utusan mahasiswi pintar untuk berbicara di depan orang banyak.

Mengenakan rok putih di atas lutut yang sederhana dan bahasa ingris yang fasih, Helen Guan sontak menjadi bunga semua anak laki-laki di universitas A.

Kemudian, anak laki-laki itu membuat daftar bunga sekolah tertinggi dan Helen Guan tanpa diragukan lagi menduduki posisi pertama.

Bunga universitas yang sesungguhnya.

Banyak orang ingin mengejar Helen Guan, dari murid bodoh sampai yang benar-benar luar biasa, tapi Helen Guan menolak semuanya.

Helen Guan cantik dan ramah, dan merupakan siswi peringkat pertama dalam jurusannya. Banyak wanita yang iri dan cemburu, tetapi hanya bisa pasrah, karena mereka berada di luar jangkauannya.

Helen Guan tidak menyukai siapapun, karena selalu ada bayangan samar dalam ingatannya, yang membuatnya merasa hangat dan familliar ketika memikirkannya.

Saat itu Helen Guan tidak tahu kalau orang itu adalah Jovian Zheng.

Kemudian selama masa kuliah Helen Guan pernah terjadi 2 hal konyol.

Ada seorang anak laki-laki yang sangat lincah, dan dia tertarik pada Helen Guan sejak pertama kali melihatnnya. Jadi dia menemukan cara untuk mendapatkan informasi kontak dan jadwal kelas Helen Guan dan mulai mengejarnya dengan terang-terangan.

Helen Guan merasa tidak berdaya.

Dia memberitahu lelaki itu kalau dia tidak ada pikiran untuk pacaran, tapi lelaki itu masih keras kepala, dan memaksanya untuk mencoba dan mengetahui keindahan cinta.

Helen Guan akhirnya memutuskan untuk tidak meladeninya lagi.

Oh ya, lupa dikenalkan, namanya Javier.

Javier lelaki yang keras kepala, Helen Guan sudah menolaknya banyak kali tapi dia tidak menyerah. Helen Guan akhirnya memilih untuk mengabaikannya, tapi dia malah semakin gencar mengejarnya.

Demi membuat hati Helen Guan tersentuh, Javier menggunakan berbagai macam cara, dari mengajaknya dinner, mengirim bunga mawar, sampai menyanyikan lagu cinga, dia bahkan pernah sampai di tengah hujan meneriaki nama Helen Guan di bawah asramanya.

Tak bisa di pungkiri, Javier ini sangat keras kepala dan kukuh.

Tapi, hati Helen Guan juga sangat kukuh. Tidak suka ya tidak suka, tidak peduli seberapa besar usahanya dia tetap tidak akan luluh.

Sampai suatu hari, teman kamar Helen Guan putus cinta, Helen Guan datang menghiburnya. Siapa yang tahu temannya ini emosinya tidak stabil, melihat Helen Guan langsung memeluknya dan menangis dalam pelukannya. Helen Guan melihat itu hanya bisa menepuk punggungnya menenangkannya.

Dan tak disangka, saat kejadian itu Javier kebetulan melihatnya, setelah berada dalam keterkejutan selama 5 detik, dia kemudian berlari dan menangis di jalanan.

Dia harusnya mengira kalau Helen Guan penyuka sesama jenis, maka dari itu tidak luluh dengan segala usahanya.

Tentu saja, efeknya lumayan bagus, sejak saat itu, Javier tidak pernah lagi datang mengganggu Helen Guan.

Helen Guan akhirnya bisa menikmati hidup tenang, tapi meski begitu dia masih tidak terbiasa dengan keadaan itu.

Kejadian konyol kedua terjadi waktu kuliah di tahun ketiga.

Kekacauan sosial di setiap universitas pasti akan selalu ada, begitupun di universitas A.

Ketika Helen Guan dan teman sekamarnya pergi makan di luar hpnya diirampok orang.

Orang yang merampok hp Helen Guan adalah anak gangster berambut kuning, kurus dan tinggi, setelah merampas hp Helen Guan dia langsung melarikan diri.

Itu adalah hp yang baru saja dibeli Helen Guan. Dia dengan gugup pergi menyusulnya. Tapi tak diduga, seseorang mengambil langkah lebih cepat darinya, dengan kaki panjangnya menghentikan bajingan berambut kuning itu, dia meraih tangannya, dan mengambil kembali hp Helen Guan.

Helen Guan berterima kasih padanya karena telah mengambil kembali hpnya. Dia baru kemudian melihat lelaki pemberani ini. Lelaki itu sangat tampan, dan tidak menyangka dia barusan bisa membuat gangster kecil itu tidak berkutik.

Setelah mengambil kembali hp dari gangster itu, dia kemudian melepaskan lelaki gangster rambut kuning itu dan kemudian menyerahkan hpnya kepada Helen Guan.

“Terima kasih.” Helen Guan menerima hpnya dengan hati yang senang.

“Sama-sama, aku juga kebetulan sejalan dan bisa mengambil hpnya, lain kali harus lebih hati-hati, jangan sampai dirampok lagi.”

Dia tersenyum manis, dengan dua lesung pipit dangkal di wajahnya. Saat dia tersenyum pada Helen Guan, terlihat begitu fresh.

“Nah begini saja. Karena aku tidak tahu harus bagaimana berterima kasih padamu. Kebetulan aku sedang ingin makan bersama teman sekamarku. Kalau tidak kamu sekalian ikut saja dengan kami, biar aku traktir? Anggap saja untuk membalas rasa terima kasihku padamu.”

Helen Guan benar-benar tidak bisa memikirkan harus bagaimana berterima kasih padanya, jadi dia berpikir untuk sekalian mentraktirnya makan.

“Tidak, tidak perlu, santai saja. Kalau boleh, kita tukaran nomor saja, jadi kita nanti bisa saling komunikasi.”

Lelaki itu menolak ajakan Helen Guan, mungkin karena tidak pernah ada wanita lain yang mengajaknya pergi makan, dia jadi sedikit gugup dan malu untuk pergi.

Karena dia tidak ingin pergi, Helen Guan tentu tidak memaksanya, dia jadi memberinya nomor hpnya.

“Kalau begitu kita pergi makan dulu ya, bye.”

Helen Guan merangkul lengan teman sekamarnya dan jalan terus mencari makan.

“Bye.” Anak laki-laki itu mengangguk, berbalik dan menghilang di antara kerumunan.

“Kakak Li, luar biasa. Dia adalah bunga universitas A. Kamu bahkan bisa mendapatkan nomor hpnya, hebat-hebat. Aku nanti akan belajar denganmu lah.”

Orang ini mengeluarkan sebatang rokok dan menghisapnya.

“Tidak apa-apa, cuma kebetulan, kamu tidak tahu saja, wanita tadi benar-benar cantik loh.” Anak laki-laki yang barusan adalah seorang gangster.

Di pojok tempat sekelompok mereka berkumpul, seseorang tiba-tiba berkata, “Di masa depan nanti aku akan menikahinya dan menjadikannya istriku.“”

Setelah selesai mengatakan itu, mereka tiba-tiba tertawa, tawa itu penuh dengan ejekan, seakan-akan sedang mengejak seekor kodok yang bercita-cita makan daging angsa.

“Kamu tidak usah bermimpi, dia itu seorang mahasiswi, dan kamu adalah anggota ganster, kamu bisa-bisanya memimpikan orang seperti itu, kamu tidak sebanding dengannya, tidak mungkin, jadi sebaiknya mumpung masih awal menyerah saja, Wilson.”

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu