Love And War - Bab 1 Berhubungan Di Tempat Tidurnya

“Ahh...Ayo, cepat, lagi...Sayang, kamu hebat sekali!”

Erangan dan suara desahan wanita datang dari kamar sebelah, bercampur dengan suara ambigu dari dua tubuh yang bertabrakan satu sama lain, juga nafas berat laki-laki yang mulai terengah-engah.

Helen Guan sedang demam tinggi, dan seluruh tubuhnya gemetaran, dia menopang tubuhnya bangun dari tempat tidur dan mendorong pintu kamar tidur utama, tidak ada jejak emosi di wajah mungilnya yang pucat.

Wilson Qi dan Laura Ding tampaknya tidak peduli pada Helen Guan yang datang dan mengganggu aktivitas mereka, mereka tetap melanjutkan gerakan mereka seolah tidak ada siapapun yang datang menghampiri mereka.

Helen Guan sendiri sudah terlalu sering melihat adegan ini, jari-jarinya yang ramping mengepal, dan dia dengan dingin membuka mulutnya, “Keluar, jangan kotori tempat tidurku.”

Dia bilang “Tempat tidurku”, dan bukan “Tempat tidur kita.”

Ya semua karena, walau dia sudah menikah dengan Wilson Qi, tapi Wilson Qi tidak pernah sekalipun menyentuhnya.

Dia meninggalkannya seperti sampah dan menikahinya hanya untuk balas dendam.

Dua orang di tempat tidur itu berhenti bergerak, Wilson Qi dengan kasih sayang menepuk pipi Laura Ding, kemudian menoleh dan bertanya, “Helen, lihatlah kamu selalu menunda perceraian kita, bagaimana, apakah ini menarik?”

Ya, apakah itu menarik?

Helen Guan sekuat tenaga menahan tubuhnya yang lemah untuk tidak jatuh dan tersenyum pahit.

Ya, itu benar-benar tidak menarik dan tidak ada artinya, dia sendiri sudah sangat lelah, dia bahkan sudah tidak memiliki angan-angan untuk bisa “Seumur hidup bersama sampai mati” dengannya lagi.

Dari 6 bulan yang lalu, dia sudah memergoki Wilson Qi dan Laura Ding berhubungan di tempat tidurnya

Satu suaminya yang baru menikah dengannya, dan yang satunya lagi adalah teman dari kecil yang tumbuh bersama, mereka berdua bersama-sama menghampirinya dan memberikannya tamparan keras-sebuah kenyataan yang luar biasa pilu untuknya.

Wilson Qi jatuh cinta pada Laura Ding, dan pernikahan ini menjadi belenggu untuk cinta terlarang mereka. Wilson Qi sejak itu mulai memaksanya untuk bercerai, dari membujuknya dengan kata-kata baik hingga saat ini bermacam ancaman keji telah di lontarkan pada Helen Guan.

Tapi Helen Guan menolak semua itu.

Lagi pula dia sudah sampai pada titik dimana dia telah kehilangan begitu banyak, jadi untuk apa lagi mendengarkan perkataannya.

Wilson Qi menghantam pinggang bawah Laura Ding, dan bergerak disana beberapa kali. Dia sepertinya begitu menyukai kenikmatan mengkhianati istrinya di depan mata istrinya langsung. Seperti sekarang sengaja menarik Laura Ding melakukan hubungan sakral ini dan memancing Helen Guan untuk melihat mereka.

Dia menganggap perilaku ini sebagai bentuk provokasi dan pancingan untuk kesehatan mental Helen Guan, dan dia tidak pernah bosan melakukan itu.

Tapi sebaliknya Helen Guan terhadap perilaku melenceng mereka berdua seperti ini sudah mulai mati rasa.

Dan permintaan maaf dan rasa bersalahnya untuk Wilson Qi sudah akan hilang tak bersisa.

Dia kali ini hanya berusaha menahan, dalam diam melakukan perlawanan, juga dengan keras kepala berusaha membunuh kesabaran satu sama lain.

Wilson Qi untuk kesekian kali menghinanya, “Helen, dirimu saat ini sangat menjijikan.”

Dan Helen Guan dengan sekuat tenaga mencoba menegakkan tulang punggungnya, “Iya lucu kan, dan kamu bukannya menikahiku hanya untuk membuatku jijik?”

Wilson Qi mencibir, “Ya, benar katamu. Tapi, aku sekarang sudah bosan, dan kamu kenapa tidak cepat menyingkir?”

Helen Guan hanya diam mengatupkan bibirnya, meskipun mereka telah secara terbuka melakukan hal itu di depannya dia malah tetap mengabaikannya, dan masih tidak setuju untuk bercerai.

Wilson Qi memakinya dan menyebutnya orang gila, dia bahkan di luar menjalin hubungan terlarang dengan Laura Ding, jarang kembali ke rumah ini. Alasannya rumah ini terlalu jauh, tempatnya terpencil, dan rumahnya sudah tua. Dan setiap kali dia kembali, dia pasti akan mencari Helen Guan dan meminta uang.

Tapi belakangan ini dia malah sering kembali.

Helen Guan tentu saja mengerti maksudnya, sejak mereka sah menikah dan Wilson Qi merebut sertifikat rumah dari tangannya dia sudah mengerti akan maksudnya.

Shengyuan Real Estate akan membangun proyek besar di daerah ini, dan mereka telah menjadi satu-satunya pihak yang susah di ajak kompromi di gedung ini.

Wilson Qi telah mengambil sertifikat Real Estate, dia sampai mati tidak mau menandatangani perjanjian kompensasi, dan menyeret orang-orang Shengyuan untuk mengikuti permintaannya, dan dia meminta kompensasi dengan harga dua kali lipat.

Rumah ini adalah satu-satunya harta yang ditinggalkan oleh orang tua Helen Guan, dan Helen Guan tidak ingin rumah ini dihancurkan begitu saja, jadi dia membiarkan Wilson Qi melakukan itu.

Tetapi sekarang melihat Laura Ding yang berbaring di tempat tidurnya, sorot matanya yang provokatif terus menatapnya, ada ejekan ironi itu semakin membuatnya malu.

Dia sudah berencana untuk menyetujui perceraian, tetapi seperti sebuah keajaiban, Wilson Qi turun dari tempat tidur dan dalam diam mengenakan pakaian, keduanya lalu dengan tatapan mengejek menatap Helen Guan dan saling berpelukan pergi keluar.

Ada bau aneh yang mengambang di udara, Helen Guan melirik ke tempat tidur besar yang berantakan, rasa mual mulai menyerangnya, dia dengan sekuat tenaga berjalan kembali ke kamar tamu kemudian jatuh oleng di tempat tidur.

Dia bahkan tidak bisa mendengar bunyi hantaman keras di pintu lagi.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu