Cinta Dan Rahasia - BAB 38 Ajal Sudah Dekat Tapi Masih Mau Membohongiku
Dini hari, Eric duduk tidak tenang, kemaren siang sepulang dari kantor, tidak melihat Angel, dia bertanya pada Charles, Charles bilang mamanya sudah pergi.
Sejak dari Angel pindah, Eric setiap siang selalu pulang ke rumah. Setiap kali melihat Angel, hatinya baru bisa tenang.
Beberapa hari yang lalu, Angel bilang akan pergi ke Italia untuk mengurus sesuatu, Eric menyetujuinya, sebenarnya dia berencana untuk mengantar Angel menuju bandara, tapi tidak disangka Angel diam-diam pergi.
Hati Eric perlahan-lahan mulai tidak tenang lagi, dia semalaman tidak tidur, menunggu Angel mendarat lalu menelponnya. Dia melihat jam, seharusnya sudah sampai, tetapi saat Eric menelponnya, hp Angel masih dalam keadaan nonaktif.
Eric menelponnya terus menerus, selang beberapa detik dia menelponnya lagi, tetapi selalu dalam keadaan nonaktif.
Dia di dalam kamar berjalan kesana kemari, hatinya benar-benar tidak tenang.
Tiba-tiba hpnya berdering, hatinya tiba-tiba bergelonjak. Ia mengambil hp, dan melihat sebuah nomor asing. Seketika dia menghembuskan nafas, dengan lesu dia mengangkat panggilan itu.
“Hallo.”
“Hallo Eric.” Dari seberang sana terdengar sebuah suara yang tidak asing lagi. Eric tiba-tiba melototkan matanya, firasat buruknya semakin lama semakin tebal.
Di dalam hati, Angel berdoa Eric tidak datang ke tempat itu. Kantong bahan peledak itu, cukup untuk memusnahkannya dan membuatnya menjadi abu. Apabila Eric datang ke tempat ini, dia juga pasti akan mati.
Angel tidak ingin kalau Eric mati, sampai hari ini, dia akhirnya mengakui, bahwa dirinya masih sangat mencintai Eric. Terlebih dia baru menyadari bahwa Eric sebenarnya sama sekali tidak kejam seperti yang dia bayangkan. Batu es di dalam hati Eric sudah dari awal perlahan-lahan mencair, hanya saja Angel tidak menyadarinya.
“Rose, kamu menyerahlah. Eric tidak akan datang ke tempat ini, kamu juga bukannya tidak tau, dia begitu benci sama aku, bahkan berharap agar aku segera mati.“ Angel mencoba untuk mengalihkan perhatian wanita gila itu.
“Kamu mau menipu siapa? Aku melihat menggunakan mata kepalaku sendiri bahwa kalian bersama-sama, aku sudah mengeluarkan tenaga yang cukup besar, sampai akhir tidak terjadi apapun. Tetapi kamu, wanita pelacur, mengapa kamu harus memiliki segalanya?” Mata Rose sudah mulai memerah, dari awal sudah kehilangan akal.
“Kamu baik-baik tunggu saja, tunggu Eric datang, lalu aku antar kalian pergi ke neraka.” Rose dengan jahatnya menyelesaikan perkataannya, lalu mengembalikkan badan dan pergi meninggalkan Angel.
Seluruh badan Angel sudah basah kuyup keringatan, gugup, takut, khawatir, semua perasaannya bercampur aduk.
Ketika pintu gudang terdorong, dan terlihat sosok Eric, hati Angel benar-benar hancur.
Seketika mulut Angel tersumpal sepotong kain yang kotor dan bau, hanya bisa ketakutan memandang seorang pria yang sedang berlari ke arahnya sambil menggelengkan kepalanya, mulutnya mengeluarkan suara “eng, eng, eng”.
Eric melihat sekilas Angel yang sedang terikat, hatinya dingin seketika, dia mengerutkan dahinya, dengan tergesa-gesa dia berlari menuju Angel.
Angel berusaha sekuat tenaganya menggelengkan kepalanya, sekaligus melarang Eric untuk mendekatinya.
“Angel, jangan takut, aku akan segera menolongmu.” Eric berlari dengan cepat hingga sampai di hadapan Angel, wajahnya penuh kekhawatiran dan rasa iba.
Eric dengan secepat kilat membuka ikatan yang mengikat tubuh Angel, dan membebaskan 1 tanggannya untuk mengambil kain yang ada dimulutnya.
Angel dengan tergesa-gesa berteriak, “cepat pergi, disini ada bahan peledak.”
Baru saja Angel selesai berkata-kata, Rose sudah keluar menuju keberadaan mereka.
“Huuu, Angel, ini yang namanya keintiman. Kamu wanita pelacur, ajalmu sudah dekat tapi masih mau membohongiku.” katanya mengaum.
Seketika, Eric telah selesai melepaskan semua ikatan yang ada di tubuh Angel, dan merangkulnya untuk bangkit berdiri, menuju ke arah Rose.
“Rose, kamu tenang dulu, jangan gegabah!” Eric melihat salah satu tangan Rose mengangkat bahan peledak itu, tangan lainnya membawa korek api, tatapan matanya menjadi dingin, mencoba untuk mengontrol amarah.
Seketika saat Rose mendengar Eric memanggil namanya, Rose menjadi terpaku. Disaat itu, Eric merangkul Angel diam-diam menuju pintu keluar.
“Diam di tempat!” wanita itu menyadari gerak gerik mereka kemudian berteriak dengan suara nyaring.
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir
NingsiThis Isn't Love
YuyuThe Sixth Sense
AlexanderWahai Hati
JavAliusSi Menantu Buta
DeddyKisah Si Dewa Perang
Daron JayNikah Tanpa Cinta
Laura WangMenantu Hebat
Alwi GoCinta Dan Rahasia×
- Bab 1 Pernikahan Seseorang
- BAB 2 Mau Uang? Gunakan Nyawamu Sebagai Alat Tukar
- Bab 3 Di Dunia Ini Tidak Ada Orang Yang Mencintaiku Lagi
- BAB 4 Bukankah Kamu Hanya Ingin Saya Melakukan Itu?
- Bab 5 Diawali Dengan Cinta, Diakhiri Dengan Kebencian
- BAB 6 Maksud Tersembunyi Rose
- BAB 7 Gantikan Anak Untukku!
- BAB 8 Jangan Sentuh Aku, MENJIJIKKAN!
- BAB 9 Kematianya Adalah Kebebasanmu!
- BAB 10 Kamu, Bagaimana Bisa Kamu Berani Mati
- BAB 11 Dia Sendiri yang Membakar Rumah
- BAB 12 Dia Telah Pergi, Bahkan Pergi Tanpa Meninggalkan Jasad
- Bab 13 Ternyata Sangat Mencintainya
- BAB 14 Di Neraka Pun Aku Bisa Membencimu
- Bab 15 Kebenaran Itu Sangat Kejam
- Bab 16 Aku Merasa Sakit Ketika Aku Melihat Kamu.
- Bab 17 Dia Tidak Layak Menjadi Suaminya
- Bab 18 Hidup Seperti Kutu
- BAB 19 Ada Beberapa Orang Yang Hidup, Tetapi Nyatanya Sudah Mati.
- Bab 20 Hanya Sebuah Cinta Yang Mendalam
- Bab 21 Angel, Tanpa Diduga Kamu Sangat Perhintungan
- Bab 22 Dia Berdiri Di Hadapannya
- Bab 23 Saya Tidak Berhutang Apapun, Kamu Masih Berhutang Kepadaku, Dan Saya Sudah Tidak Mau Lagi
- BAB 24 Eric Kamu Terlalu Licik
- Bab 25 Saya Hanya Mau Kalian Mendapatkan Yang Lebih Baik Lagi
- Bab 26 Saya Yang Sekarang, Tidak Bisa Kamu Permainkan Lagi
- Bab 27 Selain Kuat, Kejam, Kamu Masih Bisa Melakukan Apa?
- Bab 28 Mari Kita Menikah!
- Bab 29 Jangan Biarkan Diri Sendiri Menyesal Lagi
- Bab 30 Dia Anak Siapa?
- BAB 31 Kamu Begitu Membenciku
- Bab 32 Berani Pergi, Kau Pasti Menyesal
- BAB 33 Apakah kamu benar-benar ayahku?
- BAB 34 Tidak Dapat Mendekat
- BAB 35 ANGEL Tidak Mati??
- BAB 36 Kamu Menghancurkan Segalanya
- BAB 37 Kutunggu Kematianmu ANGEL!
- BAB 38 Ajal Sudah Dekat Tapi Masih Mau Membohongiku
- BAB 39 Bersama-sama Kembali Ke Akhir
- BAB 40 TAMAT!