Cinta Dan Rahasia - BAB 33 Apakah kamu benar-benar ayahku?
Mobil berjalan di jalan yang luas, Angel duduk di bagian belakang sambil memeluk Charles, Gilang duduk disampingnya menemani. Telapak tangan dan punggung tangannya terus menerus mengeluarkan bulir-bulir keringat. Semua ini disebabkan karena ia gugup dan juga karena hal lainnya.
Dia tak tahu Eric akan membawanya kemana dan pergi untuk apa. Begitu mobil perlahan-lahan berhenti, kedua mata Angel membesar. Dia bicara tentang jaminan, ternyata.....
Eric ingin menikah dengannya lagi.
Di lobi bagian kepengurusan penduduk, serangkaian prosedur pernikahan telah selesai diurus. Angel masih belum mengalihkan pandangannya. Orang ini benar-benar mengejutkan dan tidak pedulian. Ketika dua buah sertifikat yang familiar dan juga asing untuknya ada di depan matanya, Angel baru menyadari, dia dan Eric sudah menjadi keluarga lagi. Harus disebut apa semua hal ini?
Selama proses pengurusan pernikahan, wajah Gilang hitam kelabu. Dia juga tak tahu kenapa masalahnya berubah menjadi seperti ini. Nyatanya Gilang tak punya cara apapun untuk merubah atau memberhentikan hal ini. Ingin memberhentikannya juga tak bisa.
Ketika mereka keluar dari bagian kepengurusan penduduk, semua orang terdiam. Akhirnya kesunyian ini dipecahkan oleh Charles, dia dengan hati-hati bertanya: "Apakah paman benar-benar ayahku?"
Tiba-tiba air mata Eric turun. Dia memutar tubuhnya lalu diam-diam dengan tangan menghapus air matanya.
"Ya, aku adalah ayahmu!" Eric berjongkok, melihat dengan baik-baik anak laki-laki yang terpisah 5 tahun dengannya. Suaranya terisak ketika bicara.
"Aku adalah ayahmu. Aku minta maaf padamu dan ibumu. Aku pasti... pasti mengganti segala kerugian. Aku akan... mencintai kalian dengan sepenuh hati!"
Angel menatap Eric dengan pandangan kosong. Ucapan yang dia katakan, sepertinya bukan omong kosong. Tapi kenapa... kenapa dia berubah menjadi seperti ini.
Dan juga, ayah masih hidup, berarti pada saat itu Eric membohongi dirinya, dan juga berarti dia sebenarnya.... tidak sekejam dan tak berperasaan seperti pikirannya.
Sekitar jam 3 sore lebih, Angel akhirnya melihat ayahnya.
Di rumah sakit rehabilitasi kota sebelah, pada waktu itu sinar matahari bersinar terang. Angel dengan sekali pandang sudah bisa mengenali ayahnya. Ayah sudah begitu tua, semua rambutnya hampir memutih, ia duduk sendiri kesepian di sana.
Angel dengan sekuat tenaga menahan air matanya jatuh. Perlahan dia berjalan menghampiri, lalu dengan suara pelan memanggilnya.
Orang tua itu mengangkat kepalanya, kedua matanya bersinar, seluruh tubuhnya bergetar tidak bisa mengeluarkan sepatah kata.
"Angel, kamu.. Angel... "
Dengan kuat Angel memegang tangan ayahnya. Perasaannya sudah lama hilang, Angel hanya bisa membiarkan air matanya terus mengalir. Baginya semua ini seperti mimpi, tak pernah ia sangka, bagaimanapun ia tak pernah membayangkan bisa bertemu lagi dengan ayahnya.
Angel meletakkan kepalanya di atas lutut ayahnya, menangis tanpa suara.
Melihat pemandangan di depannya, kedua mata Gilang memerah, sedih dan terharu di saat bersamaan. Gilang melihat pria di sampingnya, lalu bertanya: "Kamu memiliki perasaan terhadap Angel, tapi kenapa saat itu kamu menyakitinya?"
Eric tak bisa berkata apa-apa untuk membalasnya, setelah beberapa lama, akhirnya Eric membuka mulutnya: "Ini adalah kesalahanku, kesalahan terbesarku. Aku bahkan tak bisa memaafkan kesalahanku sendiri. Kau jangan khawatir, kedepannya aku takkan membuat kesalahan yang sama. Aku akan melindunginya dengan seluruh hidupku, aku berjanji."
Gilang dengan sekuat tenaga menahan bibirnya untuk tidak tersenyum, "Baiklah. Sementara ini aku akan mempercayaimu. Kalau kau bersikap tidak baik padanya, kapanpun aku akan mengambilnya darimu."
"Tidak akan ada kesempatan itu." Ucap Eric pada Gilang dan juga pada dirinya sendiri.
Senja sore adalah yang terbaik, tidak panas menyengat juga tidak terasa dingin. Sinar matahari dengan lembut menyinari seluruh tanah. Sebelum kembali, sambil menunggu seluruh prosedur selesai, Eric berbicara kepada kepala rumah sakit. Satu minggu kemudian dia datang lagi menjemput orang tua itu untuk kembali ke rumah.
Angel kembali tinggal ke rumahnya yang lama. Dia menghabiskan satu malam penuh untuk menenangkan dirinya.
Hari ini banyak hal besar terjadi, saking besarnya sampai dirinya tidak berani mempercayai hal yang telah terjadi.
Ketika baru masuk, Angel sedikit tidak berani mempercayai matanya. Di sini, tak ia sangka rumahnya masih sama persis seperti 5 tahun yang lalu, seluruh perabotan pun tak berubah. Eric tak disangka-sangka... penampilannya masih tetap seperti awal.
Angel tiba-tiba merasa terharu, tetapi dia masih tidak tahu mulai dari sekarang harus bagaimana berkomunikasi dengan Eric. Sekarang masalah ini telah lebih maju selangkah, dirinya hanya bisa membiarkannya terjadi.
Novel Terkait
That Night
Star AngelCinta Seorang CEO Arogan
MedellineStep by Step
LeksKing Of Red Sea
Hideo TakashiPrecious Moment
Louise LeeGet Back To You
LexyCinta Dan Rahasia×
- Bab 1 Pernikahan Seseorang
- BAB 2 Mau Uang? Gunakan Nyawamu Sebagai Alat Tukar
- Bab 3 Di Dunia Ini Tidak Ada Orang Yang Mencintaiku Lagi
- BAB 4 Bukankah Kamu Hanya Ingin Saya Melakukan Itu?
- Bab 5 Diawali Dengan Cinta, Diakhiri Dengan Kebencian
- BAB 6 Maksud Tersembunyi Rose
- BAB 7 Gantikan Anak Untukku!
- BAB 8 Jangan Sentuh Aku, MENJIJIKKAN!
- BAB 9 Kematianya Adalah Kebebasanmu!
- BAB 10 Kamu, Bagaimana Bisa Kamu Berani Mati
- BAB 11 Dia Sendiri yang Membakar Rumah
- BAB 12 Dia Telah Pergi, Bahkan Pergi Tanpa Meninggalkan Jasad
- Bab 13 Ternyata Sangat Mencintainya
- BAB 14 Di Neraka Pun Aku Bisa Membencimu
- Bab 15 Kebenaran Itu Sangat Kejam
- Bab 16 Aku Merasa Sakit Ketika Aku Melihat Kamu.
- Bab 17 Dia Tidak Layak Menjadi Suaminya
- Bab 18 Hidup Seperti Kutu
- BAB 19 Ada Beberapa Orang Yang Hidup, Tetapi Nyatanya Sudah Mati.
- Bab 20 Hanya Sebuah Cinta Yang Mendalam
- Bab 21 Angel, Tanpa Diduga Kamu Sangat Perhintungan
- Bab 22 Dia Berdiri Di Hadapannya
- Bab 23 Saya Tidak Berhutang Apapun, Kamu Masih Berhutang Kepadaku, Dan Saya Sudah Tidak Mau Lagi
- BAB 24 Eric Kamu Terlalu Licik
- Bab 25 Saya Hanya Mau Kalian Mendapatkan Yang Lebih Baik Lagi
- Bab 26 Saya Yang Sekarang, Tidak Bisa Kamu Permainkan Lagi
- Bab 27 Selain Kuat, Kejam, Kamu Masih Bisa Melakukan Apa?
- Bab 28 Mari Kita Menikah!
- Bab 29 Jangan Biarkan Diri Sendiri Menyesal Lagi
- Bab 30 Dia Anak Siapa?
- BAB 31 Kamu Begitu Membenciku
- Bab 32 Berani Pergi, Kau Pasti Menyesal
- BAB 33 Apakah kamu benar-benar ayahku?
- BAB 34 Tidak Dapat Mendekat
- BAB 35 ANGEL Tidak Mati??
- BAB 36 Kamu Menghancurkan Segalanya
- BAB 37 Kutunggu Kematianmu ANGEL!
- BAB 38 Ajal Sudah Dekat Tapi Masih Mau Membohongiku
- BAB 39 Bersama-sama Kembali Ke Akhir
- BAB 40 TAMAT!