Cinta Dan Rahasia - BAB 40 TAMAT!

Angel itu tetap di posisi yang sama dan tidak bergerak, sudah seperti itu secara terus-menerus selama setengah bulan.

Setelah keluar dari rumah sakit, dia selalu duduk seperti itu, tidak makan, juga tidak tidur. Gilang mau tidak mau menggunakan sendok kecil menyuapinya, dia juga hanya seperti mesin yang membuka mulutnya dan langsung menelannya.

Tidak peduli Gilang berbicara seberapa banyak di telinganya, dia hanya melamun menatap Gilang, benar-benar seperti kayu, seolah-olah tidak mendengar apapun.

Dokter berkata Angel sedang dalam stimulasi pasca-trauma dan tidak ada solusi apapun, hanya bisa seiringnya waktu dan mengandalkan dirinya sendiri untuk pemulihan.

Hanya Charles yang dapat membuat bola mata Angel bergerak sedikit-sedikit, wajahnya pun sedikit-sedikit menjadi seperti ada kehidupan.

Musim panas telah berlalu, beberapa pohon yang ada di depan pintu yang tidak tau namanya perlahan-lahan menggugurkan daunnya, angin pertama musim semi mulai datang.

Gilang tidak tau Angel seperti ini dapat bertahan berapa lama, dia hanya bisa merasa sedih dan iba.

Dia sekarang percaya, di dunia ini pasti ada kehendak Tuhan, Tuhan menghendaki dua orang ini terjerat jadi satu, saling menyiksa, mencintai, menyakiti, bagaimana pun juga tidak dapat dipisahkan.

Ini merupakan perjalanan yang panjang, dia selanjutnya bagaimana menghabiskannya sendirian, kenapa dia yang begitu baik, pada akhirnya tidak memperoleh kebahagiaan.

Suatu hari, Angel tiba-tiba menghilang, semua orang mencarinya di seluruh gedung, tapi tidak menemukan bayangannya, semua orang benar-benar gugup.

Pada akhirnya, Angel ditemukan di tempat ledakan awal, dia hanya diam berdiri di sana, tidak bergerak, air matanya tidak berhenti mengalir.

Setelah pulang masih saja tidak berbicara, hanya terdiam. Sejak dari itu selang beberapa hari, dia selalu pergi kesana, sekali pergi kesana dia menghabiskan waktu yang lama, dilarang pun sudah tidak bisa.

Musim semi sudah hampir berakhir, Angel akhirnya mulai berbicara kata-kata yang singkat, bisa dengan Charles memulai percakapan.

Pada suatu hari, hati kecil Angel tergerak, seperti merasakan pertama kali dia pura-pura meninggal, bagaimana dia melewati hari demi hari dengan rasa penderitaan, melewati hari demi hari dengan rasa kebingungan, di dalam hati terdapat sebuah lubang yang kosong, dan selalu merasa tidak nyaman.

Saat musim dingin, kota mulai turun salju pertama, salju menutupi semua gunung dan dataran. Angel berdiri di tempat salju yang tidak ada batasnya, diam tidak ada suara.

Seorang pria pelan-pelan berjalan menujunya, selangkah demi selangkah, berjalan dengan tenang tetapi tegas.

“E--ri--c!”

Saat Eric sadar, dia menemukan dirinya sedang berbaring di tempat yang asing, dia mencoba untuk mengingatnya, semua badannya mati rasa, hanya saja masih utuh.

Di luar ruangan terdengar suara yang sangat kecil, ada orang yang sedang bercakap-cakap.

“Nyawa orang ini memang kuat, ternyata masih hidup.”

“Ya, tidak tau juga bagaimana dia terluka, dari dalam sungai dia merangkak naik ke daratan, hanya tersisa nafas terakhirnya, aku masih ragu-ragu untuk menolongnya, apabila menolongnya dia adalah orang yang sudah mati, begitu menakutkan.”

“Jangan pedulikan begitu banyak masalah dahulu, lakukan selangkah demi selangkah, berusaha saja, bisa atau tidak bisa hidup tergantung sama kehendak Tuhan.”

Tiga bulan penuh, Eric tidak dapat berbicara, tidak dapat bergerak, hanya dapat bergantung pada penduduk sekitar yang membuat sebuah obat penerus nyawa yang entah dari mana asalnya.

Suatu hari, tiba-tiba dia dapat bergerak, mungkin kualitas tubuhnya sudah cukup membaik.

Ketika kembali saat itu masih musim dingin, seluruh kota begitu indah. Dia berjalan memasuki sebuah pintu yang dia ridukan dengan begitu senangnya, sekilas terlihat bayangan yang langsing hanya diam berdiri, kepingan salju turun dari sisinya, seperti di negeri dogeng.

Eric selangkah demi selangkah berjalan ke arahnya, setiap langkahnya seperti memperlihatkan menggunakan seluruh tenaganya, dia melangkah sampai ke samping Angel, dan pelan-pelan berbisik.

“Angel, aku telah kembali.” (TAMAT)

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu