Cinta Dan Rahasia - BAB 11 Dia Sendiri yang Membakar Rumah
“Tuan Eric, turut berduka cita!”
Di kantor polisi, Eric tanpa bersuara duduk di kursi yang telah disediakan, kata yang di ucapkan polisi di depannya terus terngiang-ngiang di telinganya.
“Berdasarkan penelitian, kebakaran ini disebabkan oleh manusia, untuk saat ini pelaku terjadinya kebakaran besar kemungkinan bukan dari orang lain, jadi... ”
“Dari sini kita ketahui bahwa pelaku kebakaran adalah orang yang telah meninggal dirumah itu sendiri.”
“Apa yang kamu bilang? ” Eric sontak menegakkan kepalanya, matanya menatap tajam polisi yang berdiri di depannya, selang beberapa waktu ia terdiam lalu tertawa besar.
“Hahaha...Angel, luar biasa, kamu sungguh luar biasa...”
Eric berdiri lalu maju beberapa langkah, satu tinjuan melayang menghantam dinding kantor polisi yang keras.
Polisi yang mengurus kasus ini melihat pria tampan di depannya, pria itu hilang kontrol, tak berhenti menggeleng-gelengkan kepalanya lalu pergi meninggalkan tempat itu.
Hari seperti ini bagaimana bisa turun hujan, hujan turun dari sedikit hingga lebat, hujan yang turun di musim ini sangat dingin, air yang jatuh membasahi tangan seharusnya membuat Eric menggigil kedinginan, tapi sebaliknya ia tak merasakan apapun.
Seluruh badan Eric telah basah kuyup, ia tanpa tujuan terus berjalan, wajahnya yang mempesona mengundang perhatian banyak orang, banyak wanita yang berkali-kali meliriknya tapi tak satupun yang berani mendekatinya.
Segala kejadian yang terjadi di 3 tahun ini, seperti di putar ulang, semuanya begitu jelas.
Meskipun Eric begitu muak dan benci pada wanita itu, tapi selama 3 tahun ini, setiap ia tunduk dan patuh pada Eric, setiap ia merasa teraniaya meminta keadilan, semuanya membuat Eric begitu tidak tenang. Oleh karena itu, Eric selalu marah padanya, menyiksanya, ataupun menganggapnya udara kosong. Wanita itu masih wanita yang selalu memiliki rencana kotor, hanya demi keuntungan dan kepuasan untuk dirinya sendiri sengaja memanfaatkan orang lain, Eric biasanya sangat membenci orang yang seperti ini.
Harusnya saat ini Eric merasa bahagia dan merasa terbebas darinya, atau tidak memberikannya sedikit simpati.
Tapi mengapa, mengapa saat ini dia malah merasakan sakit seperti ingin mati, hatinya sudah mati rasa, dan ia tak merasakan hangat sedikitpun. dia berkali-kali membayangkan, ketika wanita itu membakar rumah, betapa teguh tekadnya, betapa putus asanya ia terhadap dunia, setiap kali Eric memikirkan ini, hatinya seperti tertusuk beribu pisau tajam.
Klub yang familiar, Eric berjalan masuk, memesan beberapa gelas bir, dan ia masih tersadar, jika semua ini tidak terjadi pasti akan lebih baik, dan ia begitu berharap semua ini belum terjadi.
Ketika Rose memasuki klub, matanya langsung melihat Eric yang tengah minum, ia tiba-tiba emosi, mengingat Eric yang melarikan diri di acara pernikahan mereka, membuatnya kehilangan harga diri, semua ini belum apa-apa, saat itu ia masih menelepon Eric berkali-kali, dan Eric tidak mengangkatnya seperti telah memblokir nomornya.
Tapi dengar-dengar si pelacur--Angel dia sudah mati, suatu berita yang menggembirakan,tidak ada lagi orang yang menghalangi niatnya menjadi orang kaya, ia mendengar berita ini tak dapat menahan bahagianya, ia tertawa seakan puas, ia juga tak menyangka Angel begitu bodoh, tak menunggunya bergerak, malah rela mengorbankan diri sendiri dan mengakhiri segalanya, setelah semua ini, ia merasa ia seharusnya berterima kasih pada Angel.
Rose memeluk leher Eric, melihat Eric yang saat ini mabuk berat dan sudah tertidur, lidahnya berdecak, dalam hatinya ia memuja ketampanan Eric, Eric selain tampan juga memiliki banyak uang, jika bukan takut akan ancaman dan kekuasaan kakek, dia dari awal pasti sudah berhasil menaklukan Eric, tapi sekarang juga belum terlambat, kali ini, dia yakin dia tidak akan gagal.
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaSang Pendosa
DoniKing Of Red Sea
Hideo TakashiPenyucian Pernikahan
Glen ValoraCEO Daddy
TantoRahasia Istriku
MahardikaAwesome Guy
RobinCinta Dan Rahasia×
- Bab 1 Pernikahan Seseorang
- BAB 2 Mau Uang? Gunakan Nyawamu Sebagai Alat Tukar
- Bab 3 Di Dunia Ini Tidak Ada Orang Yang Mencintaiku Lagi
- BAB 4 Bukankah Kamu Hanya Ingin Saya Melakukan Itu?
- Bab 5 Diawali Dengan Cinta, Diakhiri Dengan Kebencian
- BAB 6 Maksud Tersembunyi Rose
- BAB 7 Gantikan Anak Untukku!
- BAB 8 Jangan Sentuh Aku, MENJIJIKKAN!
- BAB 9 Kematianya Adalah Kebebasanmu!
- BAB 10 Kamu, Bagaimana Bisa Kamu Berani Mati
- BAB 11 Dia Sendiri yang Membakar Rumah
- BAB 12 Dia Telah Pergi, Bahkan Pergi Tanpa Meninggalkan Jasad
- Bab 13 Ternyata Sangat Mencintainya
- BAB 14 Di Neraka Pun Aku Bisa Membencimu
- Bab 15 Kebenaran Itu Sangat Kejam
- Bab 16 Aku Merasa Sakit Ketika Aku Melihat Kamu.
- Bab 17 Dia Tidak Layak Menjadi Suaminya
- Bab 18 Hidup Seperti Kutu
- BAB 19 Ada Beberapa Orang Yang Hidup, Tetapi Nyatanya Sudah Mati.
- Bab 20 Hanya Sebuah Cinta Yang Mendalam
- Bab 21 Angel, Tanpa Diduga Kamu Sangat Perhintungan
- Bab 22 Dia Berdiri Di Hadapannya
- Bab 23 Saya Tidak Berhutang Apapun, Kamu Masih Berhutang Kepadaku, Dan Saya Sudah Tidak Mau Lagi
- BAB 24 Eric Kamu Terlalu Licik
- Bab 25 Saya Hanya Mau Kalian Mendapatkan Yang Lebih Baik Lagi
- Bab 26 Saya Yang Sekarang, Tidak Bisa Kamu Permainkan Lagi
- Bab 27 Selain Kuat, Kejam, Kamu Masih Bisa Melakukan Apa?
- Bab 28 Mari Kita Menikah!
- Bab 29 Jangan Biarkan Diri Sendiri Menyesal Lagi
- Bab 30 Dia Anak Siapa?
- BAB 31 Kamu Begitu Membenciku
- Bab 32 Berani Pergi, Kau Pasti Menyesal
- BAB 33 Apakah kamu benar-benar ayahku?
- BAB 34 Tidak Dapat Mendekat
- BAB 35 ANGEL Tidak Mati??
- BAB 36 Kamu Menghancurkan Segalanya
- BAB 37 Kutunggu Kematianmu ANGEL!
- BAB 38 Ajal Sudah Dekat Tapi Masih Mau Membohongiku
- BAB 39 Bersama-sama Kembali Ke Akhir
- BAB 40 TAMAT!